Selain Bagi Dividen Tunai Rp2,4 Triliun, PT United Tractors Optimistis Bisa Kembali Bertumbuh Pada 2021
redaksi - Jumat, 09 April 2021 19:39
JAKARTA (Floresku.com) - PT United Tractors Tbk (United Tractors) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) Tahun 2021. RUPTS diselenggarakan secara virtual di Catur Dharma Hall Menara Astra, Jakarta pada hari Jumat (9/4).
United Tractors adalah distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia yaitu Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano.
Saat ini jaringan distribusi United Tractors memiliki 183 titik layanan di seluruh Indonesia, mencakup 20 kantor cabang, 35 site support dan 25 kantor perwakilan. PT United Tractors juga merupakan suatu grup perusahaan yang bergerak di lima bidang usaha yaitu bidang Distribusi Alat Berat (disebut Mesin Konstruksi), Kontraktor Penambangan, Pertambangan (Batu Bara dan Emas), bidang Konstruksi Sipil (disebut Industri Konstruksi), dan Energi.
Dalam kesempatan konferensi pers usai RUPTS, Direktur PT Utama united Tractors Frans Kesuma menyatakan pihaknya optimistis pada 2021 ini pendapatan usaha akan dapat kembali bertumbuh setelah mengalami sedikit kemerosotan pada 2020 akibat iklim bisnis global yang kurang kondusif, dampak dari pandemi Covid-19 dan harga jual batu bara yang merosot selama tahun tersebut.
Dari laporan keuangan per 31 Desember 2020,diketahui, pendapatan bersih PT United Tractor Tbk dari divisi pertambangan batu bara merosot 11 persen menjadi Rp9,5 triliun dari 10,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pendaparan bersih perseroan dari divisi industri konstruksi dan energi menurun sebesar 70 prsen dari Rp 3,9 triliun pe 31 Desember 2019 menjadi Rp1,2 triliun per akhir Desember 2020.
Frans Kesuma mengatakan, melihat program vaksinasi yang kini berjalan dan mulai dapat mengatasi pandemi Covid-19, diharapkan kondisi berangsur normal, sehingga kegiatan bisnis dapat berjalan lebih baik lagi. Untuk tahun 2021, seiring dengan menguatnya harga acauan batu bara (HBA) dan meningkatnya permintaan alat berat, perusahaan berharap bahwa pendapatan perusahaan kembali begerak naik.
“Saya optimistis bahwa secara average operasi bisnis perusahaan akan lebih baik dari tahun 2020. Sebab, ada tren pandemi Covid-19 mulai menurun, apalagi ada program vaksinasi yang sedang dijalankan. Dengan begitu, maka kinerja perusahaan akan lebih baik pada tahun ini. Diperkirakan akan bertumbuh kembali antara 10 hingga 15 persen,” ujarnya..
Sementara itu Direktur PT United Tractros Iman Nurwahyu mengemukakan pada tiga bulan pertama 2021, terlihat HBA batu bara mengalami peningkatan, sekitar 10 persen, dari sebelumnya Rp 1.500 menjadi Rp 1.700. Sehingga volume penjualan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Data dari laporan keuangan perusahaan memerlihatkan per 21 Maret 2021 penjualan batu bara mencapai 2,6 juta, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya sebeasar 1,9 juta ton.
Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Sara K. Loebis membenarkan bahwa HBA bulan April 2021 kembali naik, sejalan dengan pergerakan harga batubara global. Namun, ia mengatakan, perusahaan masih melakukan review atas perkembangan kondisi yang ada saat ini.
“Setelah laporan kuartal pertama sudah rilis (akhir April), kami akan informasikan apabila ada penyesuaian target,” jelasnya.
Peluang PT United Tractors untuk meningkatkan pendapatannnya pada 2021 semakin terbuka karena perusahaan memiliki produk baru yaitu alat berat yang memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari jenis alat berat yang dimiliki perusahaan sejauh ini.
Selain volume permintaan alat berat mulai meningkat, kebutuhan alat berat di internal perusahaan juga bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi batu bara menyusul kenaikan HBA. Sedangkan di divisi energi aktivitas perusahaan masih terus dikembangkan. Hingga akhir Desember 2020, perseroan fokus menangani PLTU Jawa-4 (Tanjung Jati B Unit 4 Unit 5 dan 6) yang memiliki kapasitas 2x1.000 MW, berlokasi di Jepara Jawa Tengah. “Perkembangan pekerjaan higga Desember 2020 mencapai 97 persen.”
Hasil RUPST
Dalam keterangan pembuka konferensi pers, Sara K. Loebis mengatakan RUPST PT United Tracttors telah beberapa menggambil keputusan penting di antaranya: pertama, menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2020, termasuk mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk Tahun Buku 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, sebagaimana dimuat dalam laporannya tertanggal 19 Februari 2021, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material.
Kedua, RUPSTRUP juga menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan yang mencapai Rp6,0 triliun dengan rincian sebagai berikut: dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp644 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp2,4 triliun, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp171 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp637 miliar yang telah dibayarkan pada tanggal 20 Oktober 2020, sehingga sisanya sebesar Rp473 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp1,8 triliun akan dibagikan kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 April 2021 pukul 16.00 WIB dan akan dibayarkan kepada Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Mei 2021. Sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan.
Ketiga, RUPTS mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 2021-2023 dengan susunan sebagai berikut:Djony Bunarto Tjondro sebagai Presiden Komisaris; Gidion Hasan (Wakil Presiden Komisaris), Djoko Pranoto Santoso (Komisaris), Benjamin Herrenden Birks (Komisaris), Paulus Bambang Widjanarko (Komisaris Independen) dan Nanan Soekarna (Komisaris Independen).
Selain itu, RUPTS juga mengankat anggota Direksi Perseroan untuk masa jabatan 2021-2023 dengan susunan sebagai berikut: Frans Kesuma sebagai Presiden Direktur, Iman Nurwahyu (Direktur), Loudy Irwanto Ellias (Direktur), Iwan Hadiantoro (Direktur), Idot Supriadi (Direktur) dan Edhie Sarwono (Direktur).
Kemudian, RUPTS pun memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi, dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan; serta menetapkan pemberian gaji atau honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 2021-2022. (MAP)