SENDAL SERIBU, Jumat, 11 Februari 2022: Effata! Terbukalah!

redaksi - Jumat, 11 Februari 2022 11:07
SENDAL SERIBU, Jumat, 11 Februari 2022: Effata! Terbukalah!Ilustrasi Injil Markus 7:31-37 (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

JUMAT, 11 FEBRUARI 2022: HARI BIASA, PEKAN BIASA V
Mrk 7:31-37 [Thn. VI-SS/42/2/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Injil Markus 7:31-37
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. 

Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. 

Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, "Effata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata, "Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
 

Pastor Ryano Tagung, Pr

Renungan EFFATA! TERBUKALAH
“Sentuhan KASIH ALLAH mengubah semua yang tidak baik menjadi baik. Sentuhan KASIH ALLAH, jadikan kita berharga dimataNya. Biarkan diri kita disentuh oleh KASIHNYA, agar kita sungguh mengalami KASIHNYA yang mengubah, menyembuhkan dan menyukakan hati”

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, 
Saat kita memfokuskan diri pada kekurangan, keterbatasan diri, kelemahan, sisi gelap di dalam hidup kita, maka kita sedang menutup pintu bagi rahmat dan kasih karunia Allah untuk mengalir di dalam hidup kita. 

Kita menjadi pribadi yang tidak mudah puas dengan apa yang kita miliki saat ini. Singkatnya, kita menjadi pribadi yang kurang bersyukur. Hidup kita tergantung pada apa kata orang tentang kita, sehingga telinga batin kita tidak cukup peka untuk mendengarkan suara TUHAN yang menjadikan kita sungguh amat baik. Hidup kita lebih peka pada suara  ‘ular’ yang senang ketika kita jauh dan terpisah dari kasih ALLAH.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, 
Sebuah kata perintah, EFFATA, TERBUKALAH, telah menjadikan segala-galanya baik. Dia yang tuli bisa mendengar, dia yang gagap bisa berbicara lancar. Kini dia bisa mendengarkan suara ALLAH dan bisa mewartakan kabar gembira kepada semua orang. 

Kata perintah ini juga, YESUS tujukan kepada kita saat ini. 
Memang kita tidak menderita sakit tuli dan gagap secara fisik, tetapi secara batin kita sudah tuli dan gagap. 
Telinga batin menjadi tuli untuk mendengar suara KASIHNYA yang lembut dan penuh kasih karena kita lebih banyak mendengarkan suara-suara sumbang yang membicarakan kelemahan dan keterbatasan kita, sehingga kita menjadi galau, kurang percaya diri, minder dan mempersalahkan diri sendiri atas kelemahan dan keterbatasan yang ada pada kita. 

Demikian juga bibir kita menjadi gagap untuk berbicara tentang KASIH ALLAH karena bibir menjadi lancar berbicara, membicarakan kelemahan dan kesalahan orang lain. 

Bibir menjadi media, saluran pewartaan keburukan dan gossip tentang sesama. Pada titik ini, kita telah mengalami sakit tuli dan gagap batiniah. Dan YESUS datang mau menyembuhkan kita dari sakit ini. 

YESUS mengatakan EFATA, terbukalah telinga batin kita, agar kita sungguh mendengarkan suara TUHAN, mendengarkan apa yang dikatakanNYA tentang kita dan memfokuskan diri kita pada SABDANYA. Jangan lagi mendengarkan kata-kata ‘ular’ yang suka memainkan kata, membuat kita terbuai, menarik mata dan hati tetapi sesungguhnya membuat kita semkain jauh dari cinta kasih ALLAH. ketika mult kita dijamah oleh ALLAH, mulut menjadi saluran kasih ALLAH. 

Bukan menjadi mulut ular lagi yang ber-bisa, dan bisa-nya mampu menyakiti hati sesama. YESUS mengatakan EFFATA, terbukalah mulut batin kita dari kebisuan dan kebiasan untuk menggosip, agar kita tidak lagi mewartakan keburukan dan kegagalam orang lain, melainkan mewartakan betapa sedap dan manisnya SABDA TUHAN untuk dinikmati setiap hari.

Dio ti Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS