SENDAL SERIBU, Jumat, 26 Agustus 2022: Minyak Kebijaksanaan

redaksi - Jumat, 26 Agustus 2022 05:54
SENDAL SERIBU, Jumat, 26 Agustus 2022: Minyak KebijaksanaanIlustrasi Injil Matius 25: 1-13 (sumber: Pieter Lisaert/ My Catholic Life)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

JUMAT, 26 AGUSTUS 2022
HARI BIASA PEKAN BIASA XXI
1Kor.1:17-25; Mzm 33:1-2.4-5.10ab; Mat.25:1-13 
[Thn. V/VIII/237/2022]
Pst. Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  YA YESUS, SANG KEBIJAKSANAAN YANG MENJELMA MENJADI MANUSIA, kujatuh cinta pada KEBIJAKSANAANMU dan kucarai sejak masa mudaku. Telah kurengkuh dan tak mau kulepaskan sebab KebijaksanaanMu sungguh lembut dan berlimpah kasih karunia. Kini, penuhilah selalu bejanaku dengan KebijsaksanaanMu agar aku tahu diri, tahu bawa diri dan tahu menempatkan diri sebagai pengikutMu,  kini dan selama-lamanya,  Amin.
Injil Mat.25:1-13 
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. 

Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. 

Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara orang berseru, 'Pengantin datang! Songsonglah dia!' 

Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, 'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.' 

Tetapi yang bijaksana menjawab, 'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.' 

Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. 

Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, 'Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!' Tetapi tuan itu menjawab, 'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.' Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya."


MINYAK KEBIJAKSANAAN!
Pastor Riano Tagung, Pr

“HATI yang selalu terarah kepada Kebijaksanaan Ilahi adalah hati yang mau dibentuk dan diisi oleh KASIH KARUNIA ALLAH. Tidak semua hati mau dibuka dan terbuka pada Kebijaksanaan Allah, sebab ada kebijaksanaan lainnya yang siap mencuri semangat dan pemberian diri kita. itu, tidak termasuk kita kan?”

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Miliki kerinduan di dalam diri untuk jatuh cinta kepada kebijaksanaan ilahi agar hidup kita selalu kita arahkan pada apa yang menjadi kehendakNya dan selalu siap sedia setiap saat untuk menanti menyambut kedatangan YESUS di dalam hidup, hati kita. Tentu, kerinduan ini akan semakin bergelora di dalam hati kita bila kita mau membuka pintu hati kita.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Ada dua jenis kebijaksanaan dalam hidup ini. PERTAMA, Kebijaksanaan duniawi di mana orang lebih memfokuskan diri pada keinginan-keinginan duniawi, harta benda dunawi, nafsu seksual, dan segala jenis kuasa kegelapan yang  mencuri nilai dan Kebijaksanaan di dalam hidup.

KEDUA, Kebijaksanaan surgawi di mana orang lebih memfokuskan diri pada keinginan surgawi, mempersiapkan segala sesuatu demi harta surgawi, yang ilahi. Berhadapan dengan dua jenis kebjaksanaan ini, kita tetap berada pada pilihan bebas untuk memilihnya dalam hidup ini.

Injil hari ini berkisah tentang lima orang  gadis yang bijaksana dan lima orang gadis yang bodoh. Kebodohan lima gadis ini terletak dari tidak adanya persiapan mereka dalam menyambut kedatangan sang mempelai.  

Mereka terlalu focus pada pelita hidup mereka sehingga mereka tidak mengadakan persiapan yang lebih bagaimana caranya agar lampu pelita ini tetap menyala sampai pada kedatangan sang mempelai.

Mereka puas dengan apa yang dimiliki saat ini. Sedangkan lima gadis yang bijaksana, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan agar lampu pelita itu tetap menyala. Segala persiapan telah dilakukan. 

Ketika pikiran dan hidup kita diarahkan kepada tujuan surgawi, pada kehendak ALLAH, pada kebijaksanaan Ilahi maka kita akan mempersiapkan segala sesuatu agar kita layak menyambut dan memasuki kehidupan bersama SANG KEBIJAKSANAAN ILAHI.

Minyak dalam pelita adalah sebuah usaha dari kita untuk selalu hidup suci. Kita harus lebih sungguh-sungguh lagi meningkatkan hidup dalam semangat kekudusan; meninggalkan manusia lama kita, keegoisan, iri hati, cemburu, sombong, luka batin, kemarahan tak beralasan, dendam, percabulan, ingat diri,  dan hawa nafsu. Semuanya ini harus kita lepaskan karena akan mengganggu nyala api dari pelita hidup kita. 

Api pelita kehidupan kita akan redup jika minyaknya kita ganti dengan minyak duniawi dan bukan dengan minyak ilahi.  Hari ini kita harus berani memutuskan, kita berada pada posisi apa dan di mana. Kita adalah manusia yang bijaksana; atau bijaksana dunawi ataukah bijaksana ilahi.  

Marilah kita memeriksa nyala api pelita kita, jika sudah mulai redup berarti kita berada pada pilihan pertama [bijaksana dunawi].  Kita harus segera mengganti minyak dalam pelita kita agar kita dapat dengan sukacitadan penuh sorak-sorai menyambut kedatangan Sang Mempelai.

Selamat mengisi minyak kebijaksanaan dalam kehidupan kita agar kita tahu diri, tahu bawa diri dan tahu menempatkan diri dalam menyambut kedatangan YESUS Mempelai Agung di dalam hati dan hidup kita. 
Dio Vi Benedica

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita

RELATED NEWS