SENDAL SERIBU, Jumat, 04 Februari 2022: 3M: Melupakan, Mengampuni dan Mengasihi!

redaksi - Jumat, 04 Februari 2022 14:00
SENDAL SERIBU, Jumat, 04 Februari 2022: 3M: Melupakan, Mengampuni dan Mengasihi!Ilustrasi Injil Markus 6:14-29. (sumber: www.katolikku.com)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
JUMAT, 4 FEBRUARI 2022, SYUKUR HUT KELAHIRAN KE-34
PASTOR RIANO TAGUNG, PR
Mrk 6:14-29:[Thn. VI-SS/35/2/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  
YESUS, tiada yang lebih manis dan nikmat selain tinggal di dalam hadiratMu. Engkau menjadikan aku mampu untuk mengasihiMu dengan segala keterbatasan dan kekuranganku. 

Cintaku yang terbatas ini Engkau isi dengan KASIHMU, sehingga sungguh manis dan nikmatnya tinggal di dalam hadiratMu. Penuhilah aku dengan KASIH KARUNIAMU, agar aku siap menjadi utusanMu, kini dan sepanjang segala masa, AMIN. 

Injil Markus 6:14-29
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!" 

Yang lain lagi mengatakan, "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi."

Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 

Karena Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 

Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. 

Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya - mengadakan perjamuan untuk pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. 

Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" 

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, "Apa yang harus kuminta?" 

Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 

Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. 

Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
 

Pastor Ryano Tagung, Pr


Renungan: 3M: MELUPAKAN, MENGAMPUNI DAN MENGASIHI!
“Ketika kita sungguh mengalami dan merasakan ALLAH mengasihi kita tanpa memperhitungkan segala dosa kita maka kita akan mudah untuk melupakan dan mengampuni.”

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, 
CINTA TERHADAP SESAMA MENDATANGKAN SUKACITA, DAMAI DAN SEJAHTERA . DENDAM TERHADAP SESAMA MENDATANGKAN DUKACITA,  KEHANCURAN DAN KEBINASAAN. Akar dari segala kejahatan adalah DENDAM. Akar dari segala kebaikan adalah CINTA. Menabur dendam menuai kejahatan. Menabur cinta akan menuai sukacita. 

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih
Kisah kematian Yohanes Pembaptis dalam Injil Markus hari ini, hendak menggarisbawahi satu hal yakni di mana ada DENDAM, KASIH tidak ada di sana. 

Atau Dengan kata lain, ketika kasih tidak memiliki tempat di dalam hati kita, maka yang akan lahir adalah dendam, kebencian, luka-luka batin, kesepian dan keserakahan. Persis seperti ini yang dialami oleh Herodes, yakni kehilangan kasih Allah dan sesama. 

TANPA KASIH KITA MENJADI BUDAK SETAN yang menaburkan kebencian dan DENDAM di dalam hati sesama anggota komunitas dan anggota keluarga lainnya. Di dalam diri kita kerap tumbuh benih-benih dendam dan kebencian sehingga kehadiran sesama tidak lagi dilihat sebagai tanda persaudaraan tetapi hanya sebagai musuh yang harus disingkirkan. 

KASIH AKAN MEMBUAT KITA MERASA CUKUP DENGAN APA YANG KITA MILIKI SAAT INI, tanpa adanya rasa iri atau curiga dengan sesama. Marilah kita membawa keluarga dan komunitas kita untuk memelihara tali persaudaraan dan kasih. Dua simpul utama ini harus terikat erat agar kita tidak lagi dihantui oleh sakit hati, dendam dan kehancuran.

Ingatlah, DENDAM ITU SELALU MENGURAS TENAGA DAN PIKIRAN KITA. DIA MENCURI KASIH DARI DALAM HATI ANGGOTA KELUARGA DAN KOMUNITAS KITA! KASIH, dia lebih cepat untuk mengampuni daripada menghakimi, 

Sekali lagi kita harus berusaha agar benih KASIH  di dalam diri kita bertumbuh lebih cepat daripada benih dendam dan sakit hati. JANGAN PERNAH LUPA UNTUK MENGAMPUNI dan MENGASIHI serta MELUPAKAN!
Dio ti Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS