SENDAL SERIBU, Kamis, 02 Desember 2021: SMK: Siap Melakukan KehendakMu!

redaksi - Kamis, 02 Desember 2021 09:54
SENDAL SERIBU, Kamis, 02 Desember 2021: SMK: Siap Melakukan KehendakMu!Ilustrasi Matius 27:21.24-27 (sumber: www.katollikku.com)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK, SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru oleh RD. Riano Tagung.

KAMIS, 2 DESEMBER 2021, HARI BIASA, PEKAN ADVEN I, Yes 26:1-6 & Mat 7:21.24-27 [Thn. V-SS/332/12/2021]

Marilah kita berdoa:  Allah Bapa Mahakuasa, perlihatkanlah kekuasaanMu dan batulah kami dengan kekuatanMu. Semoga rahmatMu mempercepat penebusan yang dihambat oleh dosa kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus PuteraMu yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, Amin. 

Bacaan Injil Matius 7:21.24-27
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. 

Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. 

Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
 

Rev. D. Ryano Tagung


Renungan SENDAL SERIBU: SMK: Siap Melakukan KehendakMu!
Engkau sungguh dekat Ya Tuhan, dan segala jalanMu benar, sejak dulu aku tahu dari sabdaMu, bahwa Engkau selalu besertaku.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH,
Kita dipanggil untuk melakukan kehendak Tuhan seturut pilihan dan pangilan hidup kita saat ini. Tanpa terkecuali, berkat rahmat Sakramen Pembaptisan yang telah kita terima, panggilan kita ditujukan kepada kehendak Allah. sikap yang diminta dari kita adalah PERCAYA TEGUH dan TETAP SETIA. 

PERCAYA TEGUH: memercayakan seluruh hidup kita tanpa terkecuali hanya kepada kehendak ALLAH dan membiarkan kehendakNya saja yang terjadi di dalam hidup kita. kita membuka seluruh diri kita bagi karya kasih ALLAH berkarya dengan bebas dan leluasa di dalam hidup kita.

TETAP SETIA: bukan soal batas waktu, satu atau dua hari, satu atau dua tahun. Tetapi, tentang waktu yang tak berujung. Kita dipanggil untuk selalu setia ditengah perjuangan kita yang sering kali tidak setia.  

Patrikanlah kata-kata St. Josemaria Escriva berikut ini dalam loh hati kita: “Menerima kehendak Allah dengan tulus ikhlas pasti akan membawa sukacita dan kedamaian: Kebahagiaan dalam Salib Suci. Baru setelah itu kita menyadari bahwa kuk Kristus itu terasa manis dan bebannya tidaklah berat”

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH,
Agar dapat bertumbuh menjadi pribadi yang teguh dalam percaya dan tetap setia, maka kita harus berusaha untuk merawatnya dalam DOA. 

Doa adalah kata yang hidup. Di dalam dan melalui doa, kita diundang dan dipanggil untuk menghidupi doa itu dalam seluruh hidup kita. Tidak bisa kita melepaskan doa dari kehidupan nyata kita setiap hari atau melepaskan kehidupan kita dari doa. Doa dan tindakan berjalan bersama, saling mengisi dan saling meneguhkan satu sama lain.

Hari ini Yesus berbicara kepada para murid, perihal aksi dari sebuah doa. Doa tidak hanya berhenti pada ucapan syukur, memuji dan memuliakan nama Allah. Akan tetapi, lebih dari itu, doa berarti melaksanakan kehendak Allah. 

Sabda Yesus: Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan! Tuhan' akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga 

Doa yang lahir dari iman dan berbuah nyata dalam perbuatan, itu seperti orang yang membangun rumah di atas batu. Sebaliknya, doa yang hanya dilihat sebagai sebuah rutinitas belaka, tidak lahir dari sebuah kerinduan yang mendalam untuk bersatu denganNya dan tidak siap untuk melakukan kehendakNya, itu ibarat orang yang mendirikan rumah di atas pasir. 

Ada satu hal yang membuat kita tidak bisa berdoa dengan hati tulus dan tidak bersedia untuk melakkan kehendak Allah, dan itu sungguh merisaukan hati dan hidup kita, yaitu KEPENTINGAN DIRI SENDIRI. 

Inilah yang menjadi hambatan utama di mana kita tidak bisa terbuka pada rencana dan kehendakNya. Doa-doa kita terbentur dengan kepentingan diri. Kita belum memiliki niat yang tulus untuk berusaha memenuhi kehendak Tuhan dengan murah hati.  

Di sini, kita memang berdoa. Tetapi hati dan pikiran serta perbuatan kita jauh dari apa yang menjadi kehendak Allah. Kita berjalan seturut apa yang kita mau. Kita melakukan apa yang menurut kehendak kita. 

Padahal, ketika kita bisa memberikan waktu lebih banyak dalam doa, kita akan mendengarkan kehendakNya yang harus kita lakukan. Kita akan menjadi pribadi yang lebih sabar, rendah hati, setia, tidak cepat marah, rela menolong sesama, TAHU BERSYUKUR KEPADA TUHAN, menerima sesama apa adanya, dan mampu mengendalikan diri. 

Marilah kita mendasarkan doa-doa kita di atas batu wadas, di atas iman, harapan dan cinta yang teguh, agar kita bisa menjadi berkat bagi sesama. Bukankah dengan menjadi berkat bagi sesama kita sudah melakukan kehendak Allah?

Marilah kita berdoa:
Ya Tuhanku, kobarkanlah cintaku, teguhkanlah pengharapanku dan hidupkanlah imanku. Agar kehendakku yang lemah Kau kuatkan untuk dapat melakukan kehendakMu hari ini. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

RELATED NEWS