SENDAL SERIBU, Kamis, 28 Juli 2022: Yang Baik bagi Allah

redaksi - Kamis, 28 Juli 2022 10:33
SENDAL SERIBU, Kamis, 28 Juli 2022:  Yang Baik  bagi AllahIlustrasi Injil Matius 13:47-53 (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

KAMIS, 28 JULI 2022: HARI BIASA PEKAN BIASA XVII
Yer. 18:1-6; Mzm. 146:2abc,2d-4,5-6; Mat. 13:47-53. 
[Thn. V/VII/208/2022]
Pst. Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa: YA YESUSKU,syukur berlimpah atas KASIHMU yang memandang aku yang paling hina ini dengan KASIH KARUNIAMU dan melayakkan aku untuk menjadi abdiMu. Banyak hal yang tak baik dalam hidupku, itu telah Engkau ambil dan buang lalu KAU letakkan hati yang baru di dalam hatiku agar aku senantiasa memuji namaMu, kini dan selama-lamanya,  Amin.
Injil Matius 13:47-53
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. 

Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. 

Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. 

Di sana ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini ?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti." 

Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.

YANG BAIK BAGI ALLAH!!!!
Pastor Riano Tagung, Pr

“Tuhan Hanya Mengharapkan Satu Hal Dari Kita Yakni Bahwa Kita Berani Meninggalkan Segala Ikatan Duniawi Sehingga Allah Sungguh Menguasai Seluruh Hidup Kita!”

Sahabat SENDAL SERIBU  yang terkasih,
Hidup kita berada dalam KASIH PENYELENGGARAAN ILAHI. DIA belum selesai membentuk kita. Tangan kasihNya senantiasa membentuk kita menjadi seperti yang DIA mau. Menjadi BAIK menurut ukuran ALLAH. 

Seturut kata Nabi Yeremia, Kita ini, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kita ini di tangan ALLAH.  Apabila kita ini rusak oleh dosa dan kegelapan duniawi maka kita tidak akan pernah dibuangNya. 

DIA akan membentuk kita kembali menjadi lebih baik menurut keinginanNya. Tentu di sana, ada pedih, luka dan salib yang mengiringi pengerjaanNya supaya kita sadar bahwa di sanalah jalan menuju kesempurnaan.

Sahabat SENDAL SERIBU  yang terkasih,
Senada dengan usaha kita untuk menjadi baik menurut ukuran Allah, hari ini kembali kita mendengarkan perumpamaan tentang kerajaan Sorga. 

Kerajaan Sorga digambarkan dengan pukat yang dilabuhkan di laut untuk mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Ikan baik akan disimpan di dalam pasu, sedangkan yang buruk akan buang. Ikan yang baik adalah ikan yang hidup, ikan yang berani melawan Arus gelombang. 

Sedangkan ikan yang buruk adalah ikan yang mati. Tentu ikan yang hidup itu yang disimpan dan ikan yang mati itu yang dibuang.

Sahabat SENDAL SERIBU  yang terkasih,
Dalam proses mengisi kehidupan ini, kita berusaha untuk menjadi ikan yang baik. 
Tentunya, ini adalah perjuangan seumur hidup. 

Kita harus menjadi yang baik bagi ALLAH, baik menurut ukuran Allah dan bukan menurut ukuran manusia. Laut sebagai gambaran dunia yang penuh dengan tantangan dan cobaan menarik kita untuk berani melawan arus dan ombak. 

Berani melawan tawaran dunia yang begitu nikmat yang kerap membuat kita terlena dan terbuai. Menjadi manusia baik di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan dan kegelapan adalah sebuah usaha menyalakan lilin di tengah badai angin topan. 

Sulit memang! Akan tetapi, bersama YESUS tidak ada yang mustahil. Jika ada sebuah penyerahan diri yang total di sana maka tidak ada yang mustahil untuk sebuah perubahan di dalam hidup kita, tidak ada yang mustahil untuk menjadi manusia baik bagi Allah. 

Marilah kita berjuang menjadi manusia baik hari ini, bagi Allah dan sesama, mulailah dari dalam keluarga, komunitas  kita masing-masing. Kita harus berani memutuskan mau menjadi manusia baik saat ini juga!
Jika orang menjadi gembira karena kegembiraan kita  maka berlipatgandalah kegembiraan kita.
Jika orang menjadi baik karena kebaikan kita, maka berlipatgandalah kebaikan kita.
Jika orang menjadi bahagia karena kebahagiaan kita, maka berlipatgandalah kebahagiaan kita.
Jika senyum dan tawa menjadi pintu bagi kebaikan dan kebahagiaan maka tersenyum dan tertawalah supaya semakin banyak orang mengalami kebaikan dan kebahagiaan.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita

Editor: redaksi

RELATED NEWS