SENDAL SERIBU: Minggu, 30 Januari 2022: Ayo Melihat Sesama dengan Tatapan Kasih!

redaksi - Minggu, 30 Januari 2022 12:16
SENDAL SERIBU: Minggu, 30 Januari 2022: Ayo Melihat Sesama dengan Tatapan Kasih!Ilustrasi Injil Lukas 4:21-30 (sumber: www.katolikku.com)

MINGGU, 30 JANUARI 2022: HARI MINGGU BIASA IV
Yer 1:4-5.17-19; 1Kor 12:31-13:13 & Luk 4:21-30 
[Thn. VI-SS/30/1/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa:  YESUS, penuhilah bejana hidupku dengan ROH KUDUSMU agar aku memikirkan apa yang kudus, melakukan apa yang kudus dan tidak pernah kehilangan apa yang kudus. Kuasailah aku dengan ROH KUDUSMU agar aku tidak lagi memberikan diriku ini kepada roh jahat dan kegelapan tapi membiarkan diri dibimbing oleh ROH KUDUS agar menjadi semakin serupa dengan ENGKAU, hari demi hari, kini dan sepanjang segala masa,  Amin.

Bacaan Injil: Lukas 4:21-30
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya." 

Mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, "Bukankah Dia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri! 

Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 

Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu." 

Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, ntuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi. 
 

Pastor Ryano Tagung, Pr

Renungan: AYO MELIHAT SESAMA DENGAN TATAPAN KASIH!
Tuhan tidak memandang pakaian yang adan kenakan atau jenis ponsel yang anda gunakan, bukan itu. Dia hanya peduli dengan anda. Di mataNya, anda berharga dan melihat anda tak ternilai harganya. (Paus Fransiskus).

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, jika KITA TIDAK MEMPUNYAI KASIH, maka KITA SAMA SEKALI TIDAK BERGUNA! (1 Kor 13:2). 

Pernyataan ini begitu keras, sebab, Kasih adalah kartu idenitas kita sebagai anak-anak Allah, sebagai pengikut Kristus. KASIH menarik kita untuk menjalin persabahatan tanpa syarat, menerima sesama tanpa pandang buluh dan mengikateratkan tali persaudaraan. 

Ketika HATI KITA KEHILANGAN RASA KASIH, maka kita tidak akan mampu menerima sesama kita apa adanya. Hati orang-orang di Nazaret pada hari ini juga telah kehilangan rasa kasih. Lihatlah sikap mereka bagaimana mereka menolak Yesus, membawaNya ke tebing di luar kota hendak melempariNya dengan batu! 

Alasan utamanya bukan karena pekerjaan yang dilakukannya, tetapi karena latar belakang Yesus. Di sini kita lihat, AKAR DARI ORANG MENOLAK YESUS karena IRI HATI dan CEMBURU. BUKANKAH? Adalah sebuah pertanyaan kesombongan  orang-orang Nazareth! Mereka menolak Yesus karena Dia hanya anak seorang tukang kayu. 

Apa mungkin anak seorang tukang kayu dapat bernubuat? Dapat menyembuhkan orang sakit? Dapat menafsirkan Kitab suci? 

Persis seperti inlah sikap kita terhadap sesama dan juga terhadap Allah! Kita kerap tidak bisa menerima kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh sesama kita, tetangga kita. Kita selalu terjebak dalam kerangka berpikir kita yang egoistis, yang menganggap orang lain tidak bisa berbuat apa-apa. 

Hanya kita saja yang bisa melakukan ini dan itu. Ini adalah tantangan terbesar dalam hidup kita untuk menerima sesama bukan karena memiliki sesuatu tetapi karena mereka layak untuk dihargai, diterima dan dikasihi. Jika TUHAN TIDAK MEMANDANG APA YANG KITA MILIKI, maka, APA SEBAB KITA MEMANDANG SESAMA SETURUT APA YANG MEREKA MILIKI? Marilah kita bawa KASIH KE DALAM KELUARGA DAN KOMUNITAS KITA, terlebih khusus BAWA KASIH KEDALAM HATI KITA agar kita bisa menerima sesama apa adanya, bisa menerima kelebihan dan keunggulan sesama dan bisa menerima kekurangan dan keterbatasan yang kita miliki. 

TATAPAN KASIHMU BAGI SESAMA, MEMBAWA YESUS MASUK KE DALAM HATIMU.  Ataukah, hari ini kita juga termasuk orang-orang Nazaret yang menolak Yesus?
Dio ti Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS