SENDAL SERIBU, Minggu Prapaskah V, 03 April 2022: Bertobat: Hidup dalam Belas Kasih Allah
redaksi - Minggu, 03 April 2022 11:17SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
MINGGU, 3 APRIL 2022, HARI MINGGU PRAPASKAH V
Yes 43:16-21; Flp 3:8-14 & Yoh 8:1-11
[Thn. VI-SS/93/4/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa: TUHAN dan ALLAH KAMI, PUTERAMU telah menyerahkan diriNya sampainwafat karena KASIHNYA kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuanMu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PutraMu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin
Injil Yohanes 8:1-11
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawab perempuan itu, "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
BERTOBAT: HIDUP DALAM BELAS KASIH ALLAH
“KEBAIKAN TUHAN MEMAMPUKAN ORANG UNTUK KELUAR DARI HATI YANG SEKERAS BATU DAN MENGGANTIKANNYA DENGAN HATI SELEMBUT DAGING.” Paus Fransiskus
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
TINGGAL DALAM DOSA menjadikan hati kita menjadi keras seperti batu. Inilah yang membuat Gereja semakin menderita. TINGGAL dan MERASA NYAMAN DENGAN DOSA.
Hati menjadi tertutup terhadap Roh Kudus dan kasih Allah. Ketika kita berani untuk membuka diri pada ROH KUDUS dan KASIH ALLAH yang senantiasa merangkul dan menyambut kita, maka kita akan keluar dari cengkaraman dosa, HATI menjadi lembut, HATI pun menjadi tempat perjumpaan yang mesra dengan ALLAH.
Yesaya dalam bacaan pertama dengan sangat indah melukiskan bagaimana Allah membuat segala sesuatu menjadi baru tanpa harus mengingat-ingat lagi masa lalu dan jangan memperhatikan pada apa yang telah terjadi (Yes 43:18).
Untuk bertumbuh dan hidup dalam belas kasih Allah, hal yang harus kita perbuat adalah meninggalkan dan melupakan apa yang telah terjadi di masa lampau dan tidak memberi kesempatan kepada otak untuk mengingat-ingat kembali masa lalu yang telah kita lewati dalam lumpur dosa dan kegelapan dunia.
Demikianlah yang juga ditegaskan oleh Paulus dalam bacaan kedua (flp 3:8-14). Paulus berani mengatakan bahwa apa yang dahulu merupakan keuntungan sekarang dianggap rugi dan sampah karena Kristus (Flp. 3: 8), karna Paulus telah melupakan apa yang telah terjadi di masa lalunya dan kini dia BERLARI-LARI KEPADA TUJUAN UNTUK MEMPEROLEH HADIAH, YAITU PANGGILAN SORGAWI DARI ALLAH DALAM YESUS KRISTUS (Flp 3:14).
Apa yang terjadi pada Yesaya dan Paulus, kini digenapi oleh YESUS yang menerima kembali wanita yang kedapatan berbuat zinah dan hendak dihukum oleh orang-prang Farisi dan ahli-ahli taurat.
YESUS dengan penuh belas kasih, mengatakan kepada perempuan itu, “Pergilah Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh 8: 11).
Pesan Yesus ini jelas bahwa jangan lagi menoleh ke masa lalu, ke masa penuh dosa. Kini adalah masa penuh rahamt. Kini adalah masa belas kasih di mana Yesus telah mengampuni segala dosa dan kesalahannya. Belas Kasih Allah mengalir secara penuh dalam dirinya. Karena itu, pergi dan jangan menoleh lagi ke masa lalumu.
Marilah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita, marilah hidup dalam belas kasih Allah tanpa dendam, saling menjatuhkan, saling menghakimi, saling menuding, saling iri hati, saling cemburu, saling dendam.
Undang Yesus masuk ke dalam rumah kita, ke dalam keluarga kita dan komunitas kita agar kita dapat merasakan belas kasihNya yang sungguh mencintai kita. kita adalah pendosa yang sungguh dicintaiNya karena itu jangan takut untuk datang kepadaNya dan hiduplah dalam belas kasihNya.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***