SENDAL SERIBU, Rabu, 16 November 2022: SERBU: Setia dan Berbuah

redaksi - Rabu, 16 November 2022 10:40
SENDAL SERIBU,  Rabu, 16 November 2022: SERBU: Setia dan BerbuahRD Ryano Tagung (sumber: Dokpri)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

RABU, 16 NOVEMBER 2022: HARI BIASA, PEKAN BIASA XXXIII
Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28. [Thn. V-SS/317/11/2022]
Reverendus Dominus {RD}, Riano Tagung

Marilah kita berdoa:  Ya Tuhan, ENGKAU melimpahkan aku dengan rahmat dan cintaMu agar aku mampu mewartakan tentang kasihMu kepada semua orang. Isi hatiku dengan SETIAMU, agar aku selalu setia merawat setiap benih kasih dan pelayanan yang telah Engkau tanam di dalam hatiku,  kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Lukas 19:11-28

Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, "Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. S

esudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberikan mereka sepuluh mina katanya, 'Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali.' 

Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, 'Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.' 

Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. 

Orang yang pertama datang dan berkata, 'Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.' Katanya kepada hamba itu, 'Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.' …….

SERBU: SETIA DAN BERBUAH!
SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Kita semua dipanggil untuk setia. Setia dengan pilihan dan pangilan hidup kita saat ini. Memang kita sadari bahwa TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA DALAM KESETIAAN. 

Tetapi, ada manusia yang mampu bertahan SAMPAI AKHIR HIDUP karena dan di dalam KESETETIAAN. Kesetiaannya telah menghasilkan buah kesetiaan itu sendiri. 

Menyadari akan ketidaksetiaan yang sering menggerogoti panggilan hidup kita, maka kita perlu mencabut  akar kesombongan dan keinginan diri yang berlebihan akan selalu menjadi hambatan dalam hidup KESETIAAN. 

Setia untuk sehari atau dua hari itu bisa kita lakukan. Akan tetapi, setia untuk selamanya yang dipenuhi dengan tantangan dan rintangan masih perlu dimurnikan lagi. 

Apakah kita sungguh mengembangkan bakat dan kemampuan yang ada di dalam diri kita? Semuanya itu butuh kerendahan hati dan doa yang terus-menerus. DOA adalah tali yang mengikat kesetiaan kita dan pupuk yang menyuburkan kesetiaan kita sehingga dapat menghasilkan buah yang bernas dalam hidup dan panggilan kita. 

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Bacaan Injil hari ini memanggil kita untuk hidup dalam kesetiaan; SERBU: Setia dan berbuah Kesetiaan kita ini harus berbuah. Apapun panggilan hidup kita saat ini, kita dipanggil untuk setia. 

Kita harus mempersembahkan seluruh diri, karya kita kepada Allah agar dari hari ke hari kita, bertumbuh dalam kesetiaan dengan panggilan hidup yang sedang kita jalani hari ini. 

Bukanlah uang mina itu telah dipercayakan kepada kita masing-masing, seturut panggilan hidup kita saat ini? Mengapa kita masih ragu untuk menggandakannya, berlipat ganda, agar tidak hanya berguna bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi sesama dan terlebih lagi bagi kemuliaan Allah? Mari, kita setia dalam pilihan hidup kita saat ini dan persembahkanlah seluruhnya kepada Allah, saat ini juga,  jangan tunda lagi.

SAHABAT SENDAL SERIBU YANG TERKASIH DALAM KRISTUS
Fokuskan diri kita pada “uang mina” yang telah ALLAH percayakan di dalam hidup kita masing-masing. Jangan biarkan segala pikiran negative dan kesombongan diri mematikan bakat dan talenta yang ada di dalam hidup kita. Kita tidak dipanggil untuk sukses tetapi melanggar kesetiaan. 

Kita dipanggil untuk setia. SETIALAH hari ini dalam mengembangkan “lima mina” yaitu bakat dan talenta yang kita miliki. Jangan kita kuburkan dan mematikannya.
Dio Vi Benedica . ***

RELATED NEWS