SENDAL SERIBU, Sabtu Praspaskah III, 26 Maret 2022: Mengalami Kasih yang Membebaskan di Dalam Doa
redaksi - Sabtu, 26 Maret 2022 08:27SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
SABTU, 26 MARET 2022: HARI BIASA, PEKAN PRA PASKAH III
Hos. 6:1-6; Mzm. 51:3-4,18-19,20-21ab; Luk. 18:9-14
[Thn. VI-SS/85/3/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa: ALLAH BAPA MAHAKASIH, Syukur berlimpah atas rahmat dan cinta yang telah kami terima di hari yang baru ini. Terima kasih karena dengan penuh sukacita yang telah ENGKAU alirkan dalam hati kami sehingga kami dapat merayakan masa Prapaskah ini. Semoga kami yang sedang menyiapkan hati untuk mengenangkan misteri Paskah digembirakan oleh daya rohaninya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PutaraMu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin
Injil Lukas 18:9-14
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.
Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata, Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
MENGALAMI KASIH ALLAH YANG MEMBEBASKAN DI DALAM DOA
Pastor Ryano Tagung, Pr
“Perasaan negatif seperti racun yang masuk ke aliran darah, kemudian mematikan jiwa seseorang, melahirkan perasaan dan perkataan negative, merampas kebahagiaan dan menjauhkan kita dari impian hidup. Paus Fransiskus”
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
MASA PRAPASKAH adalah masa di mana kita berbalik kepada TUHAN. Berbalik dari cara hidup kita yang lama ke cara hidup yang baru. Berbalik dari dosa kepada hidup yang lebih baik.
Inilah masa di mana kita semakin diajak untuk merasakan betapa ALLAH sangat mencintai kita. DIA adalah ALLAH yang menyembuhkan sakit kita dan membalut setiap luka akibat dosa dan kesalahan kita.
Di samping itu, masa ini adalah masa di mana kita semakin memperat kembali tali kesetiaan kita kepada ALLAH. Kita harus sungguh menyadari dan menyesali bahwa kesetiaan kita kepada ALLAH seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
Kesetiaan yang rapuh inilah yang harus kita perbarui kembali. Caranya? Berusahalah senantiasa untuk kembali mengenal jalan-jalan TUHAN di sepanjang jalan kehidupan kita. Mengikuti jalan TUHAN dan bukan jalan kita sendiri. Mendengarkan suaraNYA dan jangan tegarkan hati.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS
Agar kita semakin mengenal jalan TUHAN, kesetiaan kita kepada TUHAN semakin erat dan kita berbalik kepada TUHAN maka kita harus meningkatkan hidup doa.
DOA adalah cara kita untuk mengikat kembali tali kesetiaan hubungan kita dengan TUHAN. Oleh karena itu, DOA ITU BUKAN PERKARA SEBERAPA LAMA SAYA BERDOA KEPADA TUHAN tetapi SEBERAPA SERING SAYA BERDOA KEPADA TUHAN.
Masa retreat agung ini, adalah masa ini di mana kita diajak untuk semakin sering menghabiskan waktu bersama Allah dalam doa dan keheningan. Di dalam doa, kita akan mengalami Allah yang penuh belas kasih, Allah yang dekat dengan kita, ALLAH yang menatap kita, pendosa ini, dengan tatapan kasih.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Di dalam doa kita akan mengenal diri kita yang sejati, diri kita yang rapuh dan penuh dengan dosa. DOA ADALAH BERJUMPA DENGAN ALLAH DI DALAM BATIN, JIWA KITA SENDIRI.
Tanpa pengalaman perjumpaan ini di dalam doa, maka kita tidak akan sampai pada pengenalan diri kita yang sejati, pada keberdosaan kita. Kita justru lebih cepat menolak diri kita yang penuh dengan dosa dan kelemahan sambil membandingkan diri dengan orang lain.
Persis seperti inilah yang terjadi di dalam Bait Allah, sebagaimana yang dikisahkan dalam bacaan injil hari ini.
Sebuah perumpamaan yang dinyatakan oleh YESUS kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah orang lain. Di mana ketika sedang berdoa orang Farisi itu masih memandang rendah pemungut cukai yang juga sedang berdoa bersama dengannya. Orang Farisi itu menganggap dirinya paling hebat sedangkan Pemungut cukai itu, tidak.!
Di sini terjadi kesombongan rohani yang berlebihan yang justru membawanya semakin jauh dari kasih Allah. Doa membawa kita semakin dekat dengan Allah dan sesama.
Di dalam DOA, kita MENGALAMI BELAS KASIH ALLAH yang menatap kita dengan tatapan kasih dan yang merangkul kita dengan penuh cinta. Hanya orang yang sungguh mengalami kasih Allah di dalam doa, dia akan memukul dirinya dan berkata:”YA ALLAH KASIHANILAH AKU ORANG BERDOSA INI” (Luk 18:13), “sebab Allah menyukai kasih setia...dan menyukai pengenalan akan Allah….” (Hos 6:6).
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Marilah kita kembali ke dalam ruang hati kita saat ini. Temukan diri kita yang sedang berdoa. Bersimpuh memohon belas kasih dan pengampunan dari ALLAH.
Mari kita alami sendiri, bagaimana KASIHNYA merangkul kita dan menyembuhkan setiap luka dosa di dalam hati kita. Jika kita sungguh telah mangalami kasih Allah di dalam doa-doa kita maka kita akan melihat sesama yang hadir dalam hidup kita dengan tatapan belas kasih, tanpa curiga, sombong ataupun dendam. Berani menyatakan diri berdosa di hadapan Allah, maka dengan sendirinya kita akan mengalami kasih Allah yang membebaskan kita.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita