SENDAL SERIBU, Selasa, 19 Oktober 2021: MENGIKAT KESETIAAN, MEMELUK KEBAHAGIAAN!
redaksi - Selasa, 19 Oktober 2021 09:55RUTENG (Floresku.com) - Hari ini Pastor Ryano Tagung, Pr -Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng mengajak kita untuk membaca dan merenungkan Injil Lukas 12:35-38.
Injil Lukas 12:35-38 mengedepankan dan menekankan perihal kesetiaan dan kewaspadaan dalam menjalani kehidupan.
Injil Lukas mengumpamakannya dengan ajakan ‘mengikat pinggang’ dan ‘tetap menyalakan pelita’.
Marilah kita berdoa: Allah Bapa Yang Maha Penyayang, Engkau senantiasa melimpahi kami Kasih Karunia melalui Ketaatan Kristus di Salib. Semoga kami selalu taat dan menerima Engkau sebagai satu-satunya Sumber Keselamatan Kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus PuteraMu, yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa, amin.
Bacaan Injil: Luk. 12:35-38
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu.
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilahkan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu."
Renungan: MENGIKAT KESETIAAN, MEMELUK KEBAHAGIAAN!
Sahabat Setia SENDAL SERIBU yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Apapun pilihan dan panggilan hidup kita saat ini, kita dipanggil kepada kesetiaan. Setia berbuahkan mahkota keabadian. Setia, bukan untuk satu atau dua hari.
Setia adalah perkara seumur hidup. Setia, bukan haya dikala sehat, kuat. Setia adalah juga cara hidup untuk bertahan ketka hidup kehilangan kesehatan dan kekuatan. Untuk mengikat janji kesetiaan atas setiap pilihan dan panggilan hidup yang sedang dijalani, dibutuhkan sebuah hati yang tulus dan sejati.
Sebab, tanpa sebuah ketulusan dan kesejatian dalam hati, kesetiaan hanya menjadi sebuah impian. Kesetiaan hanya menjadi kata tanpa aksi, kesetiaan hanya menjadi sebuah cita-cita belaka.
Baca juga: https://floresku.com/read/sendal-seribu-minggu-17-oktober-2021-melayani-adalah-sebuah-keharusan
Sahabat Setia SENDAL SERIBU yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Berbingkai bacaan injil pada hari ini, maka bisa dikatakan bahwa hari ini adalah HARI KESETIAAN. Kesetiaan yang dilambangkan dengan ikat pinggang yang selalu terikat dan lampu pelita yang selalu menyala. Sabda YESUS: "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.”
Pinggang yang selalu terikat pada KASIH KRISTUS dan pelita yang selalu menyala, mengobarkan api cinta Kristus yang berkobar-kobar di dalam hati. Setia untuk selalu mengikat diri di dalam YESUS, dan setia untuk menjadi cahaya di dalam gelap, menjadi terang bagi sesama dan membawa sesama untuk memiliki terang hidup dan mencintai.
Terang, sebab kita, berkat Kasih Karunia Allah, yang dahulu ‘jauh’ kini sudah menjadi dekat berkat oleh Darah Kristus.
Buah dari kesetiaan kita kepada KRISTUS adalah KEBAHAGIAAN. SABDA YESUS: “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang.”
Baca juga: https://floresku.com/read/sendal-seribu-sabtu-16-oktober-2021-roh-kudus-guru-kebijaksanaan
Selalu ada bahagia, diakhir cerita, tentang seorang yang setia. Kesetiaan yang tak pernah diingkari dan didustai pasti akan berujung pada KEBAHAGIAAN.
Sahabat Setia SENDAL SERIBU yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Kita ini manusia lemah dan rapuh, yang sering mengingkari janji kita entah itu janji pernikahan, janji tahbisan, janji hidup bakti dan segala jenis janji yang kita ikrarkan di atas bumi ini.
Dalam kesadaran akan kelemahan dan kerapuhan itu, kita harus mengikat pinggang kita lebih erat pada YESUS dan membiarkan lampu pelita terus menyala dengan setia mengisi buli-buli kita dengan minyak sakramen yang membuat lampu pelita kita akan terus menyala.
Kalau kita sudah mulai melonggarkan ikat pinggang iman kita dengan malas berdoa, malas ke gereja, mala berekaristi, tentu lampu iman kita juga akan ikut redup, lalu kita akan terjebak dalam ketidaksetiaan. Dusta dan penyimpangan dalam hidup pun akan terjadi.
Baca juga: https://floresku.com/read/sendal-seribu-15-oktober-2021-berharga-di-mata-allah
Oleh karena itu, kalau kita sungguh menyadari bahwa diri kita ini adalah manusia lemah dan rapuh, maka kita harus semakin dekat dengan YESUS, semakin setia berkanjang dalam doa dan semakin memberi diri dalam EKARISTI.
Sahabat Setia SENDAL SERIBU yang terkasih dalam Kristus Tuhan,
Ayo kita berbenah di dalam keluarga dan komunitas kita masing-masing. Kita dipanggil kepada kesetiaan, untuk apa kita sesungguhnya dipanggil. Jangan kendurkan ikat pingang kita agar kesetiaan selalu menjadi milik kita. Jangan biarkan api kehilangan cahayanya sebab jika demikian tak ada gunanya. Semoga kita tidak pernah kehilangan kesetiaan di tengah segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki.
Semoga Bunda Maria Ratu Kesetiaan, memahkotai hati kita dengan kesetiaannya sehingga kita belajar untuk meninggalkan cara hidup kita yang lama, meninggalkan kehendak diri sendiri dan membiarkan kehendakNya yang terlaksana di dalam hidup kita. Bersama, dengan, melalui MARIA, mari kita mengikat KESETIAAN agar dapat MEMELUK KEBAHAGIAAN dan memeluknya sampai keabadian.
Marilah kita berdoa: YESUS SUMBER KESETIAAN SEJATI. Engkau memanggil aku yang tidak setia untuk tinggal dalam kesetiaanMu. Beri aku Rahmat dan CintaMu, kurasa itu sudah cukup bagiku, untuk menyimpulkan kembali tali-tali ketidaksetiaanku selama aku mengikuti jejakMu sehingga aku , di mana dan kapan saja, selalu berjaga dalam kesetiaan, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Omnia Sunt Gratia Caritate Dei
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=
Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***