SENDAL SERIBU, Senin, 04 Juli 2022: Bersama Yesus, Mari Kita Berbelaskasih

redaksi - Senin, 04 Juli 2022 11:39
SENDAL SERIBU, Senin, 04 Juli 2022: Bersama Yesus, Mari Kita BerbelaskasihIlustrasi Injil Matius 9:18-26.  (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
SENIN, 4 JULI 2022, HARI BIASA, PEKAN BIASA XIV
Hos. 2:13,14b-15,18-19 ;Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 9:18-26. 
[Thn. VI/VII/184/2022]
Oleh: Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa: YA YESUS SANG PENYEMBUH ULUNG. KASIHMU mengalir tiada hentinya bagiku meski aku menyadari aku tak pantas dan layak menyambutnya. Tidak hanya itu, Engkau juga menjamah aku, mengambil sakit yang kuderita saat ini. Engkau tahu aku lemah tanpaMu. Karena itu, Engkau datang dan memegang tanganku. Engkau membangkitkanku dan menyembuhkanku. Berilah aku iman yang teguh agar merelakan tanganku untuk Engkau pegang dan senantiasa berada dalam genggamanMu, kini dan sepanjang segala masa,  Amin.

Injil Matius 9:18-26. 

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, " Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."

 Lalu Yesus pun bangun, dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. 

Karena katanya dalam hati, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan dikau." 

Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu, dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." 

Tetapi mereka menertawakan Dia.Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegangnya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

Pastor Riano Tagung, Pr

BERSAMA YESUS, MARI KITA MILIKI TATAPAN DAN TANGAN YANG BERBELAS KASIH!
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS
SATU hal yang perlu kita ingat adalah bukan kita yang memegang tangan YESUS tetapi YESUS lah yang memegang tangan kita. Itu artinya adalah kita membiarkan tangan kita dipegang oleh YESUS. 

Kita membiarkan seluruh hidup kita berada di dalam kasih dan penyelenggaraanNya. Selain itu, kita memercayakan seluruh hidup kita—sehat-sakit, duka-suka, tawa-tangis—hanya kepada BELAS KASIH ALLAH yang sungguh nyata dalam diri YESUS KRISTUS. YESUS senantiasa memandang kita dengan tatapan belas kasih, tatapan penuh kerahiman agar kita sungguh merasakan cinta dan belas kasih ALLAH di dalam hidup kita meski kita berdosa. 

Sebab, kita adalah pendosa yang dikasihi oleh YESUS agar kita berani meninggalkan dosa-dosa kita.
Bacaan injil pada hari ini, mengisahkan tentang YESUS yang menyembuhkan anak kepala rumah ibadat dan seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita sakit pendarahan. 

Kisah dari sebuah tatapan belas kasih YESUS kepada perempuan yang sudah 12 tahun sakit pendarahan. YESUS tahu ada yang rindu belas kasih ALLAH. RIndu sembuh. Rindu dijamah. 

Akhirnya, kerinduan ini mendatangkan kesembuhan [sebab dia sudah 12 tahun bertahan dan setia dengan penderitaan ini. 

Setiba di rumah kepala ibadat, tangan kasih mengalirkan rahmat kesembuhan. YESUS menggenggam tangannya maka jadilah SEMBUH. 

Dari kisah ini, kita belajar dua hal: memiliki tatapan yang menyembuhkan bagi sesama. Tanpa tatapan prasangka, curiga dan mengamat-amati/ mencurigakan. Kita harus bisa miliki tatapan penuh cinta dan belas kasih. Agar setiap orang yang melihat dan memandang kita, memperoleh sukacita dan kesembuhan. 

Kita harus membiarkan tangan kita dipegang oleh YESUS. Mari kita bukan genggaman tangan kita, genggaman yang penuh dosa, masa lalu, dendam, iri hati, cemburu, sakit hati dan amarah. Biarkan YESUS yang memegang tangan kita.

Marilah kita kembali ke dalam komunitas dan keluarga kita, miliki tatapan dan tangan yang penuh Belas kasih. Tuhan mencintai kita. DIA memandang kita yang memandangNYA dengan penuh pengharapan. DIA menggenggam tangan kita agar kita berjalan di jalanNYA, di bawah tuntunan KASIHNYA.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

RELATED NEWS