SENDAL SERIBU, Senin, 05 Desember 2022, Minggu II Adven: Sarana Perjumpaan Kasih Allah
redaksi - Senin, 05 Desember 2022 09:08SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru
SENIN, 5 DESEMBER 2022:HARI BIASA PEKAN ADVEN II
Yes.35:1-10; Mzm.85:9a-14; Luk.5:17-26
[Thn. V-SS/335/12/2022]
Reverendus Dominus {RD}, Riano Tagung
Marilah kita berdoa: Allah Bapa Sumber Kebahagiaan Engkau telah menguatkan mereka yang lemah dan lumpuh. Berilah dunia ini sukacita dan pengharapan atas kedatangan PuteraMu Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, Amin.
Injil Lukas 5:17-26
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem.
Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur.
Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk.
Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, "Siapakah orang yang menghojat Allah ini?
Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, "Apakah yang kalian pikirkan dalam hati?
Manakah lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah, dan berjalanlah?' Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, "Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!"
Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, "Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."
SARANA PERJUMPAAN KASIH ALLAH
Rev. D. Ryano Tagung
Jika hari ini kamu tidak bisa berbuat kebaikan satu pun, maka jangan berputus asa. Jadilah dirimu sebagai sarana tempat perjumpaan kasih Allah yang nyata, lewat tutur kata, perbuatan dan kesaksian hidupmu, maka dirimu sudah melakukan satu kebaikan bagimu, sesama dan bagi Allah
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Hidup ini adalah sebuah perjumpaan. Perjumpaan yang mendatangkan kebahagiaan dan sukacita. Perjumpaan kita dengan Allah yang MAHA KASIH akan membawa kita kepada sebuah kehidupan yang penuh dengan kegirangan dan sukacita.
Perjumpaan ini mengubah setiap duka menjadi suka, yang lemah menjadi kuat, yang bersedih diganti dengan luapan sukacita. Kisah dan pengalaman perjumpaan ini yang dilukiskan dalam bacaan pertama dari nubuat nabi Yesaya, hendaknya menguatkan harapan kita bahwa Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan kepada kita asalkan kita mau berjalan denganNYA dan tinggal dekat dengan DIA.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Perjumpaan ini pula yang dialami oleh seorang lumpuh dan para pengusung. Mari kita lihat iman mereka! Lihatlah kesungguhan mereka untuk berjumpa dengan Yesus guna merasakan belas kasih Allah khususnya bagi saudara mereka yang sedang sakit lumpuh!
Hadir mereka telah menjadi sarana perjumpaan kasih Allah yang nyata bagi si lumpuh. Dia pun sembuh. Tidak hanya sakit jasmani yang telah disembuhkan Yesus. Sakit rohani pun telah disembuhkan.
Dosanya diampuni. Sungguh Tuhan telah meneguhkan lutut yang goyah dan menguatkan hati yang takut! Sukacita abadi kini meliputi mereka, kegirangan dan sukacita memenuhi mereka. Tuhan telah menjauhkan mereka dari segala kedukaan dan keluh kesah. (bdk. Yes 35:10).
Kisah Injil Lukas dan nubuat Nabi Yesaya pada hari ini, memanggil kita untuk menjadi sarana perjumpaan kasih Allah, bahwa hidup ini adalah sebuah kisah tentang perjumpaan.
Di sekitar kita, banyak saudara-saudari kita yang membutuhkan kehadiran kita untuk bisa merasakan belas kasih Allah. Mereka yang kesepian, sakit, terbuang, yang membutuhkan untuk didengarkan, mereka yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian, mereka yang membutuhkan penghiburan oleh karena duka dan keluh kesah yang dialami dan mereka yang membutuhkan pundak kita untuk tempat sandaran dan kekuatan. Bersama dengan mereka ini kita dipanggil untuk menjadi sarana perjumpaan kasih Allah yang membebaskan dan menyelamatkan. Kasih Allah yang menguatkan dan mengasihi.
Marilah kita membuat hal yang menakjubkan hari ini dengan membawa kasih Allah yang menyembuhkan dan penuh sukacita itu ke dalam keluarga kita, komunitas kita, lingkungan kerja dan di mana saja kita berada.
Hadir kita saat ini harus menjadi tanda perjumpaan yang penuh sukacita dengan kasih Allah. Setiap orang yang berjumpa dengan kita harus merasakan kasih Allah yang menyembuhkan, kasih Allah yang menyapa dan kasih Allah yang penuh sukacita.
Marilah Kita berdoa:Ya Tuhan aku percaya Engkau dapat membuka mata hatiku. Bukalah mata hatiku agar dapat melihat kasih dan kebaikanMu dalam diriku dan dalam diri sesama yang hadir di jalan hidupku, kini dan sepanjang segala masa, Amin
Dio Vi Benedica.***