SENDAL SERIBU, Senin 13 September 2021: Hidup dalam Sepatah Kata-Mu Yesus
redaksi - Senin, 13 September 2021 11:22Oleh Pastor Ryano Tagung
Pastor Rekan Paroki Santu Klaus Kuwu, Keuskupan Ruteng
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
“SENDAL SERIBU” [Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru]
Senin, 13 Sepmber 2021
Peringatan Wajib: Santu Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pejungga Gereja
Bacaan injil:Luk 7:1-10
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai, Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, "Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya untuk mengatakan kepada Yesus, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, 'Pergi' maka ia pergi; atau kepada yang lain, 'Datanglah!' maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!' maka ia pun mengerjakannya." Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai." Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Renungan singkat:
HIDUP DALAM SEPATAH KATA-MU YESUS
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Dalam KGK 166 dengan sangat indah dijelaskan bawah iman bukanlah satu perbuatan yang terisolir. Tidak ada seorang pun dapat percaya untuk dirinya sendiri, sebgaimana juga tidak ada seorang yang dapat hidup untuk dirinya sendiri. Tidak ada seorang yang memberikan iman kepada diri sendiri, sebagaimana juga tidak ada seorang yang memberikan kehdupan kepada diri sendiri. Cinta kita kepada Yesus dan kepada sesama mendorong kita supaya berbicara kepada orang lain mengenai iman kita.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Persis seperti itulah yang kita lihat dalam kisah seorang hamba Perwira yang telah disembuhkan oleh YESUS dalam bacaan injil pada hari ini. Dalam diri seorang perwira, dia tidak hidup untuk dirinya sendiri. Imannya mendorong dia untuk memberikan cinta, kasih dan perhatian bagi orang lain, bagi hambanya. Memberikan kehidupan, memberikan kehidupan. Dan yang dapat memberikan kehidupan, kesembuhan adalah YESUS. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
Mendengar tentang YESUS membangkitakan iman, harap dan cinta. Maka, tak menunggu lama, Perwira memohon kesembuhan dari YESUS bagi hambanya yang sangat dia hargai. Akan tetapi, sesuatu yang luar biasa terjadi ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya untuk mengatakan kepada Yesus, "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan.
Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh. Inilah perbuatan yang luar biasa dari perwira. Inilah iman yang meletakkan seluruh hidup pada setiap KATA yang keluar dari mulut YESUS. IMAN membangkitkan kerinduan di dalam hati untuk dijamah, disembuhkan, untuk dilawati. Kerinduan itu yang dimiliki oleh Perwira agar hambanya yang paling dihargainya itu dapat segera sembuh.
Akan tetapi, kerinduan ini, disadari sebagai hal yang tak pantas diterima. Karena itu, dia meminta kepada YESUS supaya jangan berusah-susah datang ke rumahnya, tapi katakan sepatah kata saja maka hambanya akan sembuh. Iman yang membangkitkan rindu juga menyadarkan diri akan ketakpantasan justru menjadi cara ALLAH menyatakan kasihNYA. Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
IMAN adalah jawaban manusia kepada ALLAH yang telah mewahyukan diri dan memberikan diri kepada manusia. Jawaban ini tidak perlu sesuatu yang wow, yang super. Jawaban ini cukup dengan menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam dan perlindungan Allah. Kita tidak lagi meragukan akan kasih dan rahmat yang telah Allah sediakan bagi kita, sebab “IMAN itu pasti, lebih pasti dari setiap pengertian karena ia berdasarkan pada Sabda Allah yang tidak dapat menipu.”
Sahabat SETIA SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS TUHAN,
HARI ini, mari kita hidup dalam semangat iman seorang Perwira, agar kita tidak kehilangan anugerah yang tak ternilai ini. Supaya dapat hidup dalam iman, dapat tumbuh dan dapat bertahan sampai akhir maka kita harus memupuknya dengan Sabda ALLAH, meletakkan seluruh hidup kita pada setiap SabdaNya dan minta Tuhan sendiri agar menumbuhkan iman itu di dalam hidup kita, Tuan, katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh.
Dengan demikian, kita yang sakit disembuhkan , yang tersesat dibawa kembali, yang kesepian dihibur, yang berduka diberi rahmat sukacita, yang berbeban berat dilegakanNya. Ingatlah selalu bahwa “Ketika kita berada di bagian tersulit dari kehidupan kita. janganlah putus asa. Iman selalu meneguhkan kita bahwa ada tangan kasih Allah yang selalu menjaga kita dan akan menuntun kita untuk keluar dari situasi sulit kehidupan kita.”
Marilah kita berdoa:
YA YESUS, sungguh tak terselami dan betapa mengherankan pilihanMu ini dan betapa agung dan tak terpahami segala rencana dan keputusanMu. Tenggelamkanlah aku di dalam KEBIJAKSANAANMU, agar aku dapat menjalin hubungan yang lebih erat denganMu, kini dan selama-lamanya, Amin.
Berkat dan doaku
PASTOR RYANO TAGUNG, PR
[Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017]
Motto: Servire Dio Con Amore e Gioia: Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita