SENDAL SERIBU, Senin, 29 Agustus 2022: Dipanggil kepada Kesetiaan

redaksi - Senin, 29 Agustus 2022 09:49
SENDAL SERIBU, Senin, 29 Agustus 2022: Dipanggil kepada KesetiaanKemartiran Santo Yohanes Pembabtis (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

SENIN, 29 AGUSTUS 2022
PERINGATAN WAJIB WAFATNYA SANTO YOHANES PEMBAPTIS
Yer 1:17-19 & Mrk 6:17-29 
[Thn. V-SS/240/8/2022]
Pst. Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  
YESUS, Engkau memanggil setiap orang untuk hidup dalam semangat pengorbanan dan pemberian diri yang total kepada kehendak ALLAH. 

Terdorong oleh keinginan itu, aku datang kepadaMu, agar aku memiliki semangat yang sama dalam menjalani, menapaki jejak panggilan ini. 

Kobarkanlah Kasih KaruniaMu di dalam hidupku, agar aku berani memberikan seluruh hidupku, tanpa terkecuali hanya kepadaMu, kini dan selama-lamanya,  Amin.
Injil Markus 6:17-29
Sekali peristiwa Herodeslah menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni bahwa Herodes telah memperistri Herodias, isteri Filipus saudaranya. 

Yohanes pernah menegur Herodes, "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes, karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu Puteri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. 

Maka Raja berkata kepada gadis itu, "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" 

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!" 

Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, "Apa yang harus kuminta?" Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!" 

Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. 

Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada Herodias, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

DIPANGGIL KEPADA KESETIAAN!
Pastor Riano Tagung, Pr

“SETIA itu tidak hanya bercerita tentang jalan lurus dan tenang. Setia itu menggoreskan kisah tentang bertahan dan siap untuk bangun kembali ketika kerikil tajam di tikungan jalan membuat kita harus tergelincir dan jatuh. 

Setia tidak bercerita tentang satu dua hari kisah kehidupan kita. Setia adalah rangkuman kisah sampai akhir hayat, saat mata tak melihat tetapi saat hati terangkat ke surga dan menjadi milik SANG HATI”

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Pada hari ini Gereja merayakan peringatan wajib wafatnya Santo Yohanes Pembaptis. Kemartiran Yohanes berkaitan erat dengan tegurannya yang pedas kepada Raja Herodes karena ia memperisteri Herodias, isteri Filipus, saudaranya secara tidak sah.

 Herodes marah dan mencampakkan Yohanes ke dalam penjara.   Herodias pun marah dan tak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes. 

Kesempatan emas itu akhirnya tiba juga. Pada hari ulang tahunnya, Herodes mengadakan jamuan makan untuk para petinggi kerajaan di seluruh Galilea.  Kesempatan inilah dimanfaatkan oleh Herodias.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Hidup Yohanes Pembaptis seutuhnya telah ditumpahkan untuk mempersiapkan jalan bagi Sang Immanuel. Segala usaha dan karya telah dilakukannya agar semua orang dapt berjumpa dengan Yesus dan mengikuti jejakNya. 

Akan tetapi, tidak semua perbuatan baik akan diterima dengan hati yang baik bagi orang lain. Kerap segala usaha dan kebaikan kita justru disalahartikan bagi orang lain. Kebaikan sering dianggap kepalsuan atau pencintraan. 

Di tengah situasi dan peristiwa seperti itu SEBUAH KESETIAAN untuk bertahan pada panggilan dan perutusan adalah SEBUAH HARGA MATI.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
KISAH hidup dan perjuangan Santo Yohanes Pembaptis,  harus menjadi kisah hidup kita saat ini; berani menyatakan kebenaran dan berani hidup setia di jalan panggilan yang telah dipilih dengan bebas.

Kita harus BERANI mengatakan YA pada setiap pilihan hidup kita, menyatakan kebenaran, hidup dalam kebenaran seturu panggilan dan perutusan kita. karena itu, kita harus “memenggal kepala” kita yang berisi kesombongan, keangkuhan, iri hati, kecemburuan, ketakutan, keserakahan dan iri hati.  

Dengan cara ini, kita akan menjalani hari-hari hidup kita dengan penuh   sukacita dan kegembiraan. Hidup dalam KEBENARAN ALLAH. Jangan biarkan segala kecenderungan jahat menguasai hidup kita sehingga kita tidak bisa lagi memutuskan mana yang benar dan mana yang salah.  

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
KITA HARUS SETIA. SETIA bagi seorang pengikut YESUS, pilihan dan jalan hidup apa saja, KESETIAAN adalah HARGA MATI. Kita dipanggil untuk setia. SETIA SAMPAI MATI. 

Oleh karena itu, tumbuhkannlah sebuah kesetiaan di dalam hidup kita yang akan menguatkan panggilan hidup kita saat ini. 

Ingatlah selalu bahwa hidup kita harus bisa menjadi sebuah kesetiaan yang sejati. Dan, kesetiaan itu nampak dalam kerelaan kita untuk tinggal dalam kebenaran, ketulusan dan cinta yang total bagi Allah dan sesama.

Jangan takut untuk mati bagi YESUS bila itu adalah jalan terakhir yang harus kita tempuh dan jalani.  Jangan mendasarkan hidup atas gengsi, ingat diri yang berlembihan dan kesombongan agar kita bisa mengabdikan seluruh hidup kita kepada Allah.  

Melainkan, milikilah hati yang teguh dan penuh penyerahan diri kepada ALLAH agar kita bisa tetap setia hari demi hari dalam tugas dan pelayanan kita.
Dio Vi Benedica

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita. ***

RELATED NEWS