SENDALSERIBU: Hari Rabu, 02 Maret 2022: Puasa Hati

redaksi - Rabu, 02 Maret 2022 07:23
SENDALSERIBU: Hari Rabu,  02 Maret 2022: Puasa HatiIlustrasi Injil Matius 6:1-6, 6-18 (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU:Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

RABU, 2 MARET 2022: HARI RABU ABU
Yl 2:12-18; 2 Kor 5:20—6:2 & Mat 6:1-6,16-18: [Thn. VI-SS/61/3/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  
Ya TUHAN, penuhi aku dengan kasih karuniaMu agar aku dapat melewati hari-hari berahmat ini dalam kasihMu yang melingkupi dan menguatkanku. Semoga aku bisa mengoyakan manusia lamaku dan siap mengenakan pakaian baru yang telah ENGKAU sediakan sendiri buatku. AMIN.

Injil Mat 6:1-6,16-18
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. 

Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. 

Aku berkata kepadamu: 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' 

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. 

Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.' Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Pastor Ryano Tagung, Pr


Renungan: PUASA HATI!
“Koyakanlah hatimu dan janganlah pakaianmu. Kalau berpuasa, biarkanlah itu BAPA yang mengetahuinya, sebab BAPA melihat yang tersembunyi, yaitu hatimu yang sedang merawat cinta denganNYA”

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih, 
Hari ini kita mengawali masa liturgi yang baru yaitu masa puasa, masa tobat, masa Prapaskah. Masa di mana kita berusaha dengan segala keterbatasan dan kekurangan kita untuk meninggalkan cara hidup kita yang lama, meninggalkan kegelapan dosa, dan memutuskan keinginan untuk berkolaborasi dengan kegelapan. 

Nabi Yoel dalam bacaan pertama (YL 2:12-18) menegaskan kepada kita bahwa Puasa adalah masa di mana kita “BERBALIK KEPADA TUHAN DENGAN SEGENAP HATI, KOYAKAN HATI DAN JANGAN PAKAIANMU. Inilah cara ampuh untuk tenggelam dalam cinta kasih Kristus dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus. 

Dengan mengoyakan hati kita, kita membongkar segala kepalsuan dan isi hati kita yang  penuh dengan kegelapan dan dosa. Hati yang menjauh dari cinta kasih Kristus. 

Kita membongkar hati kita yang lama agar dapat menjadi baru, menjadi hati di mana Allah satu-satunya yang mengisi hati kita dengan KASIH dan KERAHIMANNYA (Bdk 2 Kor 5:20). 

Dengan cara inilah kita membiarkan hati kita dipenuhi oleh KASIH KARUNIANYA dan membuatnya tidak menjadi sia-sia berada di dalam hati kita ( 2 Kor 6:1). 

Hati yang telah terkoyak dan yang telah dipenuhi oleh KASIH KARUNIA Allah ini membawa kita pada sebuah puasa yang sejati. PUASA HATI. 

Sebab “Bapa yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Luk 6:6,18).

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Buatlah sebuah niat di masa Prapaskah ini untuk merawat hati kita agar kembali bening. Hati yang dipenuhi dengan cinta dan pengampunan. 

Hati yang berkelimpahan kasih karunia ALLAH.  Kita boleh saja mengurangi makan tapi jangan pernah kurangi rasa cinta dan kasih di dalam hati kita. Kita berpuasa dan berpantang. 

Kita berderma dan berdoa. ITU yang dituntut dari ktia di masa prapaskah ini agar menjernihkan, memurnikan kembali hati kita. kita lakukan ini bukan untuk pamer atau ‘pencitraan’. 

Tetapi, kita lakukan ini karena kita inin membina relasi yang lebih intim dan semakin intim dengan ALLAH. Semoga masa prapaskah ini, kita manfaatkan secara sungguh-sungguh sebagai jalan kepda kekudusan. Setidaknya, kita bisa mencicipi sedikit rasa surga di atas bumi.

Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih dalam KRISTUS,
Debu. Itulah kita di tangan ALLAH. Rahmat dan cinta, DIA teteskan, jadikan kita debu itu, berarti dan berharga. DIA tidak mengebaskan debu yang tentunya mengotori tanganNYA yang kudus. 

Tetapi, dibiarkanNya. Lalu, disematkan dalam HATINYA agar debu itu tidak kehilangan rahmat dan kasih, agar debu itu tidak jatuh, terpisah dari KASIH ALLAH.

Debu. Itulah kita yang tidak berarti dan berharga. Yang terbuang dan terabaikan. Yang lemah dan rapuh. Yang selalu terkubur dalam lembah dosa dan kegelapan. DEBU. Itulah kita yang hina dina ini. 

Di luar tangan ALLAH, kita tetaplah debu. Dan selamanya akan menjadi debu. Tetapi, di dalam tangan ALLAH, kita yang adalah debu, IA ubah kita jadi permata di hatinya.

Sebuah PUASA HATI itu yang ENGKAU minta dariku saat ini. Sebuah HATI yang semakin peka akan KASIH KARUNIAMU, sebuah HATI yang semakin menyadari akan hadirMU yang telah menjadikan hati ini rumahMU
Biarlah kukoyakan  kini hatiku, hati yang penuh dengan dendam, iri hati, kebencian, kesombongan dan hati yang tidak bisa mengampuni.

SEGARKANLAH hati ini dengan embun kasihmu agar hati ini kembali miliki  SUKACITA, DAMAI, PENGAMPUNAN, SYUKUR, CINTA, KASIH, BELAS KASIH DAN KELIMPAHAN KASIH KARUNIA ALLAH.
Dio Ti Benedica

Dio ti Benedica
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita***

RELATED NEWS