SENDALSERIBU, Kamis, 25 Agustus 2022: Berkanjang dalam Kesetiaan dan Sikap Berjaga-Jaga

redaksi - Kamis, 25 Agustus 2022 10:49
SENDALSERIBU, Kamis, 25 Agustus 2022: Berkanjang dalam Kesetiaan dan Sikap Berjaga-JagaIlustrasi Injil Matius 24: 42-51 (sumber: www.katolikku.com)

SAPA PAGI DARI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENDAL SERIBU: Setetes Embun Sabda Allah Selalu Memberi Inspirasi Baru

KAMIS, 25 AGUSTUS 2022, HARI BIASA, PEKAN BIASA XXI
1Kor. 1:1-9; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7; Mat. 24:42-51 
[Thn. V/VIII/236/2022]
Pst. Riano Tagung, Pr

Marilah kita berdoa:  YA YESUS, SANG EMPUNYA WAKTU. Dalam WaktuMu, Engkau memanggilku kepada kesetiaan. Setia dalam waktu untuk senantiasa berjaga-jaga dan berjaga-jaga dalam kesetiaan. Setia ini memang tidak mudah. Sering kuingkari oleh karena ego dan sombong diri yang tidak mau taat dan tunduk pada kehendakMu. Beri aku RAHMAT dan CINTAMU, agar aku senantiasa dapat tunduk dan taat pada kehendakMu,  kini dan selama-lamanya,  Amin.
Injil Matius 24: 42-51
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. 

Sebab itu hendaklah kalian selalu siap siaga, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga." Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberi makan kepada mereka pada waktunya?

 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang. Aku berkata kepadamu:  Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 

Akan tetapi jika hamba itu jahat, dan berkata di dalam hatinya, 'Tuanku tidak datang-datang,' lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama para pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak ia sangka, dan pada saat yang tidak ia ketahui. 

Maka hamba itu akan dibunuhnya dan dibuatnya senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi."


BERKANJANG DALAM KESETIAAN DAN SIKAP BERJAGA -JAGA!
Pastor Riano Tagung, Pr

*“Kita membangun sikap berjaga-jaga dengan bertekun dalam doa. Berjaga-jagalah sambil terus berdoa”
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
HIDUP adalah sebuah proses yang terjadi di dalam waktu untuk senantiasa waspada, berjaga-jaga, bukan karena takut tetapi karena hidup adalah sebuah perayaan sukacita yang harus kita rawat dan perhatikan tumbuhnya. 

Dalam hidup, menurut bacaan-bacaan suci  pada hari, terdapat dua hal, pertama: HIDUP ADALAH SEBUAH KISAH TENTANG BERJAGA-JAGA… .Memupuk rasa waspada dan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada PENYELENGGARAAN ILAHI. KEDUA: hidup adalah kisah tentang saya yang tahu menghargai waktu dengan sebijaksana mungkin di dalam hidup kita. 
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Hari ini, Sabda Yesus kepada para muridNya hendak menegaskan sikap untuk berjaga-jaga. Sikap ini diwujudnyatakan dengan selalu siap sedia kapan saja Anak Manusia itu datang, baik atau tidak baiknya waktu, Kita harus selalu berjaga-jaga. 

Di mana saja dan kapan saja, kita harus menumbuhkan sikap berjaga-jaga ini. Oleh karena itu, keutamaan kesetiaan dan kebijaksanaan hendaknya meresapi seluruh hidup kita agar kita tetap berjaga-jaga sambil focus pada tugas dan panggilan kita masing-masing. Tanpa dua keutamaan ini kita tidak bisa bertumbuh menjadi seorang hamba yang setia yang selalu siap sedia kapan saja menanti kedatangan Anak Manusia. 
 

Hari ini kita dipanggil untuk membangun sikap berjaga-jaga. Isilah waktu ini dengan selalu bertekun dalam doa. Di samping itu, dalam dan melalui tugas panggilan kita masing-masing, hendaknya kita selalu berjaga-jaga. Isilah dengan berbuat kasih dan kebaikan kepada sesama bukan karena dilihat ORANG tetapi karena dorongan hati yang ingin melayani Allah dalam diri sesama di sekitar kita. 

Dengan bertindak demikian kita telah menjadi hamba yang setia dan yang bijaksana. Marilah kita berbuat kebaikan pada hari ini, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir hidup kita di dunia ini, sebab kemarin telah berlalu, besok masih menjadi impian, sedangkan hari ini telah menjadi sebuah kenyataan.

Dio Vi Benedica


Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI  
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
PAROKI SANTU YUSUF, BENTENG JAWA

Omnia Sunt Gratia Caritate Dei 
SEMUA KARENA KASIH KARUNIA ALLAH!
=1 Kor 15:10=

Renungan SENDAL SERIBU, sejak 10 Mei 2017
Servire Dio Con Amore e Gioia
Melayani Allah dengan Cinta dan Sukacita

Editor: redaksi

RELATED NEWS