Siap-Siap! Smartphone Bakal Langka & Harga Meroket , Ada Apa?
MAR - Minggu, 01 Agustus 2021 20:07JAKARTA (Floresku.com)- Bencana defisit chip global atau yang biasa disebut chipmagedon terus meluas. Setelah sebelumnya menyerang industri otomotif, kali ini kekurangan chip juga melanda industri ponsel pintar atau smartphone.
Hal ini akan berdampak pada harga ponsel yang lebih tinggi dan kekurangan yang lebih dalam untuk model smartphone tertentu.
Mengutip CNBC International, hal ini mulai dikeluhkan beberapa pabrikan ponsel. CEO Apple Tim Cook memberikan isyarat bahwa kendala chip ini akan mengganggu penjualan iPhone serta produk lain seperti iPad.
"Kekurangannya bukan pada prosesor bertenaga tinggi yang diproduksi Apple untuk perangkatnya, tetapi chip untuk fungsi sehari-hari seperti menyalakan layar ponsel dan mendekode audio," kata Cook.
Selain Apple, HMD, yang meluncurkan beberapa smartphone Nokia memperingatkan kekurangan semikonduktor dapat menjadi tantangan bagi pembuat perangkat canggih yang memiliki skala lebih kecil.
"Kami melihat pasti ada keketatan keseluruhan" dalam rantai pasokan, Florian Seiche, CEO HMD dilansir dari CNBC.
"Kami mungkin melihat ketidakseimbangan tertentu di pasar," katanya, seraya menambahkan bahwa permintaan untuk model kelas bawah cukup tinggi.
Analis memperkirakan bahwa kurangnya chip di industri ponsel pintar ini dipengaruhi oleh perbaikan permintaan chip di industri otomotif. Hal ini membuat terjadi perebutan besar-besaran di kedua industri itu.
"Sekarang sektor otomotif dan lainnya mengejar dan mulai merebut kembali kapasitas yang telah mereka tinggalkan, ada persaingan ketat untuk pasokan semikonduktor," ujar Syed Alam, analis semikonduktor di Accenture.
"Ini telah menciptakan tekanan pasokan untuk chip smartphone."
Selain itu, beberapa produsen ponsel juga saat ini sedang dihadapkan dengan memulihnya permintaan smartphone global. Bahkan data yang dihimpun dari perusahaan IT Gartner menyebut bahwa permintaan ponsel pintar telah tumbuh sebesar 26% pada kuartal-I 2021.
Dengan situasi ini, analis menambahkan bahwa konsumer sendiri akan merasakan peningkatan harga yang cukup signifikan. Selain itu, akan ada resiko kurangnya spesifikasi perangkat yang dibeli.
"Hasil yang mungkin terjadi di sini adalah harga ponsel yang lebih tinggi dan kekurangan yang lebih dalam untuk model tertentu," kata peneliti dari Forrester, O'Donnell.
"Dalam kasus Apple, Anda mungkin bisa mendapatkan iPhone 12 kelas atas, tetapi tidak iPhone XS kelas bawah. Untuk pembuat smartphone lain seperti Samsung, LG, dan merek China seperti Xiaomi dan Huawei semua akan merasakan kesulitan," tambahnya. (*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 01 Aug 2021