Simak 11 Tempat Wisata yang Layak Dikunjungi pada Hari Pahlawan
redaksi - Minggu, 10 November 2024 09:34JAKARTA (Floresku.com) - Tahun 2024 ini, bangsa Indonesia memperingai Hari Pahlawan Nasional di bawah tema "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu".
Tema tersebut sebagaimana tercantum dalam Pedoman Penyelenggaraan Hari Pahlawan Nasional 2024 oleh Kemensos RI.
Seluruh lapisan masyarakat akan memperingatinya dengan berbagai hal, mulai dari upacara hingga ziarah.
Tidak sedikit pula masyarakat yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah untuk mengenang para pejuang kemerdekaan. Jika ada kesempatan, Anda juga bisa berkunjung ke 11 tempat wisata di Indonesia untuk memperingati Hari Pahlawan dibawah ini.
1. Hotel Majapahit
Tahukah Anda? Hotel Majapahit dulunya bernama Hotel Yamato. Hotel ini pernah menjadi tempat perobekan bendera Belanda oleh arek-arek Suroboyo pada 19 September 1945.
2. Tugu Pahlawan Surabaya
Selain Hotel Majapahit, adapun Tugu Pahlawan di Surabaya. Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan tentara sekutu pada 10 November 1945.
3. Museum 10 November
Jika kedua tempat di atas kurang, selanjutnya Anda bisa berkunjung ke Museum 10 November. Anda bisa belajar tentang sejarah perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
4. Monumen Yogya Kembali
Pada tahun 1985, Monumen Yogya Kembali dibangun. Hal ini dilakukan untuk mengenang peristiwa ditariknya tentara Belanda dari Yogyakarta pada 29 Juni 1949.
5. Jembatan Merah
Jika Anda ke Surabaya tentunya, Jembatan Merah menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Jembatan Merah menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di Surabaya ini menjadi saksi para pejuang mengusir penjajah.
6. Monumen Palagan Ambarawa
Di Semarang, Monumen Palagan Ambarawa selalu menjadi destinasi favorit. Monumen itu didirikannya sebagai bentuk memperingati Pertempuran Ambarawa pada 20 Oktober-15 Desember 1945
7. Monumen Bandung Lautan Api
Tidak mau ketinggalan, di Bandung juga ada Monumen Bandung Lautan Api. Ini menjadi tugu peringatan Peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23-24 Maret 1946.
8. Taman Pujaan Bangsa Margarana
Taman Pujaan Bangsa Margarana di Tabanan, Bali, dibangun untuk memperingati Puputan Margarana. Sebuah perang antara pasukan Ciung Wanara pimpinan I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda.
9. Monumen Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandhi dan Museum Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Denpasar. Tempat ini bisa menjadi tempat belajar sejarah perjuangan masyarakat Bali memperjuangkan kemerdekaan RI.
10. Monumen Padang Area
Ada yang unik dari tempat ini, berbentuk lidah api menyala. Monumen Padang Area di Padang adalah tugu peringatan perjuangan rakyat Sumatera Barat melawan penjajah.
11. Makam Tak Dikenal, Surabaya
Di sini kau tidur dalam keabadian tanpa batas sebagai pahlawan tak dikenal karena gugur saat berjuang tanpa pamrih. Membela bangsa dan negara menjadi satu dalam pusara tanpa nama. (Piagam di atas Makam Pahlawan Tak Dikenal, Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya)
Makan Pahlawan Tak Dikenal ini merupakan salah satu isi dari Kompleks Monumen Tugu Pahlawan yang terletak di tengah kota Surabaya.
Konon, dalam kompleks ini terdapat makam pejuang yang gugur saat petempuran tetapi tak diketahui dengan pasti siapa sehingga dibuatlah pusara untuk mengenang pejuang ini. Ketika memasuki kompleks Monumen Tugu Pahlawan lewat pintu utama, makam ini dapat ditemukan dibalik Tugu Pahlawan
Pertempuran Surabaya menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah Indonesia mempertahankan kemerdekaannya, menyisakan makam pahlawan tak dikenal itu.
Waktu itu, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat untuk pengibaran bendera nasional Sang Saka Merah Putih di seluruh Indonesia. Hal ini disambut gembira oleh rakyat Indonesia.
Pada September tahun itu juga, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) datang ke Surabaya bersama dengan tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA).
Mereka bertugas melucuti tentara Jepang—yang pada 14 Agustus 1945 telah menyerah kepada Sekutu—dan memulangkan mereka ke negaranya. Tugas ini juga diiringi niat mengembalikan Indonesia sebagai jajahan Belanda.
Hal tersebut memicu kemarahan warga Surabaya karena merasa Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Apalagi, ketika bendera Belanda kembali dikibarkan di Hotel Yamato pada 18 September 1945.
Kita tahu, terjadi peristiwa dramatis di mana, para pejuang tanpa rasa takut sedikit pun menyobekkan warna biru pada bendera Belanda sehingga yang berkibar adalah bendera merah putih. (Leony/Dari berbagai sumber).