SIRAMAN ROHANI: Minggu, 05 September 2021: Membaca, Mendengarkan, dan Melaksanakan Firman Tuhan!

redaksi - Minggu, 05 September 2021 08:24
SIRAMAN ROHANI: Minggu, 05 September 2021: Membaca, Mendengarkan, dan Melaksanakan Firman Tuhan!RP Fredy Jehadin SVD (sumber: FB/Fredy Jehadin)

Oleh RP Fredy Jehadin, SVD

PEKAN BIASA XXIII, MINGGU, 05 SEPTEMBER 2021
INJIL MARKUS: 7: 31 - 37

Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepadaNya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepadaNya, supaya Ia meletakkan tanganNya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jariNya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarangNya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikanNya mendengar, yang bisu dijadikanNya berkata-kata."

Demikianlah Injil Tuhan

U: Terpujilah Kristus 

Tema: 
Membaca, Mendengarkan, dan Melaksanakan Firman Tuhan!

Markus 7: 31 - 37

Saudara-saudari… Yesus menyembuhkan orang tuli dan gagap yang dibawa kepadaNya. Yesus memisahkan diri dari orang banyak, Yesus ingin berdua saja dengan si tuli dan gagap itu. Yesus memisahkannya dari orang banyak karena tidak ingin memamerkan kuasa-Nya.

Dengan menyembuhkan lidah orang gagap itu, Yesus mau menyatakan supaya manusia hendaknya bisa mewartakan Sabda Tuhan yang telah didengarnya. Telinga kita memang menerima segala suara yang sedang tertangkap olehnya. Tetapi daya dengar manusia masih menyaring dan memilih apa yang disukai. Kita hendaknya selalu siap untuk mewartakan karya dan kebaikan Tuhan yang kita lihat dan kita dengar. Kita tidak boleh memendamnya untuk diri kita saja.

Tindakan Tuhan Yesus dengan memakai ludah dan merabanya adalah untuk membangkitkan iman orang tuli dan gagap itu. Iman adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Tuhan Yesus sudah membangkitkan iman orang tuli dan gagap ini untuk percaya kepadaNya.

Yesus melarang pemberitaan tentang diri-Nya, tetapi mereka tetap melakukannya. Mereka sangat takjub karena Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka harapkan. Yesus tidak tertarik untuk mencari popularitas bagi diri- Nya. Demikian seharusnya setiap pelayan Tuhan tidak mengejar keuntungan diri. Pelayanan itu sebaiknya bersifat personal karena dalam relasi tersebut ada perhatian dan belas kasih.

Saudara-saudari… Bagaimana caranya agar kita mampu bersaksi atau berbicara tentang Kristus? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan: Pertama, kita harus menyembuhkan hati kita yang tuli. Kedua, setelah hati kita terbuka maka kita harus segera hayati dan amalkan sebanyak-banyaknya pengetahuan akan Kristus sehingga bisa dirasakan oleh banyak orang. Selain itu, apa pula yang harus kita lakukan untuk menyembuhkan ketulian hati kita? ketiga, kita harus bersikap rendah hati di hadapan Allah. Keempat, kita harus mengundang Yesus untuk menyerukan, “Effata” atau “Terbukalah” di dalam hati kita sehingga hati kita pun dapat disembuhkan dari ketuliannya dan menjadi semakin terbuka akan sabda Allah. Semua hal ini hanya dapat kita peroleh melalui hubungan batin yang mendalam dengan Tuhan di dalam doa dan keheningan. Tidak ada jalan lain selain mulai berdoa.

Saudara-saudari…. Marilah kita tekun membaca, mendengarkan, dan melaksanakan FirmanTuhan.  “Barangsiapa tidak membaca Kitab Suci ia tidak mengenal Kristus!” demikian perkataan St. Hieronimus yang telah berjasa menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Latin. Karena semakin kita membaca Firman Tuhan, mendengarkan dan melaksanakannya kita semakin mengenal Tuhan dan merasa dekat padaNya.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Allah Bapa Yang Maharahim, bukalah mata dan telinga kami terhadap segala kebaikan yang telah Kaulaksanakan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, sehingga kami dapat bersaksi bahwa "Semua yang dibuat-Nya baik". Dengan demikian, semoga semakin banyak orang mengimani Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. (*)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS