SIRAMAN ROHANI Minggu, 12 September 2021: Tunjukkan kepada Sesama, Imanmu Melalui Perbuatan-Perbuatan Nyata!

redaksi - Minggu, 12 September 2021 11:18
SIRAMAN ROHANI  Minggu, 12 September 2021:   Tunjukkan kepada Sesama, Imanmu Melalui Perbuatan-Perbuatan Nyata!RP Fredy Jehadin SVD (sumber: Dokpri)

Oleh RP Fredy Jehadin, SVD

PEKAN BIASA XXIV, Minggu, 12 September 2021
Bacaan Injil: 8: 27 - 35

Kemudian Yesus beserta murid-muridNya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-muridNya, kataNya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakanNya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-muridNya Ia memarahi Petrus, kataNya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Demikianlah Injil Tuhan

U: Terpujilah Kristus 

Siraman Rohani:
Tema: 

Tunjukkan kepada Sesama, Imanmu Melalui Perbuatan-Perbuatan Nyata!

Saudara-saudari… 

Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku (Yak. 2:18), itulah perkataan Santu Yakobus yang kita dengar lewat suratnya hari ini dalam bacaan kedua (Yakobus 2: 14 – 18). 

Tantangan Rasul Yakobus atas ketidak-selarasan antara iman dan perbuatan, merupakan tantangan yang diarahkan kepada setiap orang beriman. Iman yang hanya sebatas kertas atau sekadar pengakuan belaka tidak bermakna dan mati (Yak. 2:17). Pengakuan iman seharusnya ditunjukkan dengan perbuatan nyata. Perbuatan merupakan buah dari iman. Iman yang berbuah didasari atas perjumpaan, persekutuan dan pengakuan akan Yesus yang adalah Mesias (bdk. Mrk. 8: 29b). Petrus dengan segala keyakinan mengakui Yesus adalah Mesias suatu ungkapan iman; satu pernyataan keluar dari kesadaran dan keyakinannya sesudah tinggal bersama Yesus; hidup bersama Yesus; mengalami Yesus secara langsung. 

Pengakuannya benar. Karena buah iman ini; pernyataan yang benar ini, maka Yesus Kristus katakan kepada Petrus: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di surga” (Matius 6:17).  

Saudara-saudari… 

Pengakuan akan Diri Yesus sebagai Mesias berarti kita menempatkan pola pikir dan sikap hidup yang selaras dengan Allah. Allah Bapa menyelamatkan manusia melalui pribadi Yesus Putra-Nya dengan cara dan jalan berbeda dari pemikiran manusiawi. Jalan keselamatan dilalui dengan derita dan salib kematian. Totalitas cinta Allah ditunjukkan oleh Yesus dalam pemberian Diri seutuhnya.

Mengakui Yesus sebagai Tuhan penyelamat menegaskan kepada kita untuk menyatakan sikap dan tindakan yang sama seperti yang telah Yesus lakukan. Beriman kepada Yesus berarti membuat dan bertindak seperti Yesus sendiri yang telah menyembuhkan, membebaskan dan menebus dosa serta menyelamatkan kita. Dunia di mana kita berpijak menjadi ladang bagi warta iman dan pewujudan iman dalam sikap dan perbuatan bagi sesama dan alam sekitar. 
Sebagai pengikut Kristus, kita pun selalu siap menjalankan apa yang diperintahkan Kristus kepada kita. Tantangan dan salib haruslah kita hadapi dan pikul. Yesus sendiri sudah menantang kita, katanya: barangsiapa mau mengikuti Aku hendaklah ia memikul salibnya, menyangkal diri.

Marilah saudara-saudari…. Bersama Bunda Maria kita berdoa: 
Allah Bapa kami yang mahamurah, Putera-Mu tidak melarikan diri dari penderitaan, tetap menghadapinya sampai pada kesudahannya dengan wafat di salib. Kami mohon, arahkanlah pandangan kami kepada salib-Nya, bila kami sendiri mengalami penderitaan ataupun iba hati oleh penderitaan sesama. Perkenankanlah kami untuk selalu menaruh harapan pada salib Putera-mu itu, sebab di dalam Dia Engkau telah memulai pekerjaan baik di antara kami dan akan menyelesaikannya pada akhirnya nanti. Doa ini kami sampaikan dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

RELATED NEWS