SISI KEHIDUPAN: Paulina dan Seroja
redaksi - Kamis, 22 April 2021 15:59Oleh: Charles Beraf SVD
PAULINA. Lengkapnya Paulina Palang Dai, dari Amakaka, Ileape. Dia seorang Ibu Rumah Tangga, yang turut menjadi korban Seroja.Tulang belakangnya patah, dirawat di RSUD Larantuka.
Hari ini (Kamis, 22 April 2021) perempuan berusia 36 tahun itu dibawa pulang ke Lembata dengan KM. Ina Maria dan saya, satu dari sekian bersama dengannya siang tadi.
"Pater berkat saya", pelan dia berbisik dan saya menumpangkan tangan dan memberi berkatnya di atas kursi kapal.
Siang ini, rasanya, duka kian tersambung. Paulina akan berjumpa dengan anaknya, Helena, yang juga menjadi korban. Helena pun parah. Anak usia 8,5 tahun mengalami patah kaki dan akhirnya diamputasi. Helena masih dirawat di rumah sakit Lewoleba.
Kabar angin, "ibu Julie Laiskodat akan membawa Helena untuk dirawat di Kupang". Tapi kembali ke Helena dan ibunya Paulina. Bagaimana rasanya perjumpaan ibu anak nanti di RS Lewoleba?
"Ibu harus tenang", kata perawat yang mendampinginya dalam perjalanan tadi. Dan Paulina tetap tenang. Duka? Iya.Tapi trauma healing memang harus selalu mulai dari diri.
Paulina tahu rentetan petaka rumah tangganya, tapi ketenangan bisa menjadi obat manjur. "Onem di kua" (tetaplah tegar dan teguh) saya menepuk bahunya.
Paulina kelihatan tenang, tapi entahlah apa yang sedang bergejolak dari dalam. Ketika tandu dan Paulina hendak diangkat keluar dari kapal ke ambulance, saya ikut mengangkat dan sempat sempatnya memberkati lagi. "Berkat dadakan" gumamku.
Tapi rahmat Tuhan memang selalu datang tanpa disangka. Entahkah mujizat terjadi pada keluarga ini: pada Helena si kecil yang diamputasi?
Pada Paulina, ibu Helena yang patah tulang belakang? Pun pada ayah, suami yang bisa dibayangkan, betapa beratnya dia mengayuh bahtera rumah tangga mereka? Akh...saya terdiam dan terus memandangi ambulance yang terus melaju, pergi dan mudah- mudahan perjumpaan Paulina dan Helena di RSUD jadi obat manjur rumah tangga mereka. (*)
*Charles beraf SVD, Pastor Paroki Roh Kudus Detukeli, Ende-Flores. Peneliti Detukeli Research Center