Siswa SMA Negeri 7 Borong Belajar Menganyam Tikar dan Keranjang Rotan
redaksi - Senin, 13 Juni 2022 20:29BORONG (Floresku.com) - Suasana di halaman sekolah SMA Negeri 7 Borong pada hari Senin 13 Juni 2022 terlihat begitu ramai. Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri atas 4 sampai 6 orang. Tampak juga beberapa guru sedang asyik mendampingi para siswa. Mereka duduk melingkar di kelompok masing-masing.
Sesekali terdengar canda tawa yang membuat suasana terkesan santai. Nampaknya para siswa sedang khusuk belajar menganyam tikar dan keranjang rotan.
Mereka dibagi ke dalam kelompok kecil untuk belajar menganyam tikar yang dipandu oleh Mama Emil, salah seorang warga Kampung Mbeling- Borong yang didatangkan pihak sekolah.
- Pengamat Maritim: ‘ALKI Rest Area’ untuk Mengoptimalkan Manfaat ALKI sebagai Sumber Devisa Negara
- Politisi PDIP, Yorit: Tour Desa Wisata Matim 2022 di Tengah Kondisi Infrastruktur Tidak Mendukung
- Mengenal Potensi Desa Wisata di Kabupaten Ende
Tidak hanya itu, di tempat lain, terlihat beberapa kelompok siswa juga sedang belajar menganyam keranjang dengan bahan dasar rotan dan dipandu secara langsung oleh Bapak Nadus, warga kampung Mbeling yang didatangkan oleh pihak sekolah.
Marselus Edu, seorang guru pada SMA Negeri 7 Borong menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Borong sebagai wujud implementasi dari projek Profil Pelajar Pancasila alias Sekolah Penggerak.
"Kegiatan belajar menganyam tikar dan keranjang rotan ini dilakukan sebagai wujud implementasi dari projek Profil Pelajar Pancasila alias Sekolah Penggerak. Apalagi SMA Negeri 7 sendiri audah lolos menjadi sekolah penggerak dan itu dijadikan project berkelanjutan," ungkap Marselus Edu.
Lebih lanjut, Marselus Edu menjelaskan, tujuan dari program ini adalah mendorong para siswa untuk berkreasi dan menghasilkan kreatifitas yang mengandung nilai-nilai filosofis, estetis, edukatif, dan serentak juga ekonomis.
"Dengan adanya kegiatan ini, para siswa diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga mampu untuk berkreasi dan berinovasi," cetus Marselus Edu.
Sementara itu, salah seorang siswa yang namanya enggan dimediakan mengungkapkan antusiasnya dalam mengikuti proses belajar pembuatan keranjang rotan dan menganyam tikar ini.
"Sebagai seorang siswa yang terlahir di zaman melejitnya teknologi, saya justru sangat senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Selain mendidik, kegiatan ini juga membantu saya untuk terus melestarikan produk-produk yang menjadi kearifan lokal daerah sini. Kalau tidak dipelajari maka ada kemungkinan produk kearifan lokal ini terancam punah. Masyarakat terlena oleh gemerlapnya dunia digitalisasi dan teknologi informasi. Oleh karena itu saya berterimkasih kepada para guru dan sekolah atas diadakannya kegiatan ini," ungkap siswa yang namanya enggan dimediakan tersebut.
Terlihat, Marselus beserta beberapa guru begitu antusias mendampigi para siswa. Mereka sesekali memberikan instruksi dan teguran bagi siswa yang tidak serius. Hal ini mereka lakukan agar para siswa bisa lebih serius dan aktif untuk belajar. (Engky Arun/Jivansi) ***