Oleh P Kons Beo SVD

SlokiMuara
Saluran Obrolan Karya Iman Mutiara Utara

Minggu Biasa XII, 20 Juni 2021
Ayb 38.1.8-11 & Mrk 4 : 35 - 40

"Diam Tenanglah, Mengapa Kamu Begitu Takut? Mengapa Kamu Tidak Percaya?"

Dari dalam badai, Tuhan menjawab doa Nabi Ayub: 'Jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan'. Apa yang dikatakan Ayub tentang Tuhan yang berkuasa atas alam semesta adalah benar adanya. Manusia yang congkak tidak bertahan di hadapan Tuhan sebab Dialah yang mengatur segala, punya Dialah segala ciptaan. Ayub tak pernah menuduh Tuhan mendatangkan malapetaka bagi manusia, malah hanya cinta yang ada (theodice). 

Lantas mengapa kita menuduh Tuhan bersalah atas kemalangan yang kita alami? 
Kecemasan mendatangkan ketakutan,  kekuatiran menguburkan harapan, dan kesombongan menjauhkan manusia dari cinta Tuhan. Badai Pasti Berlalu namun badai yang sama bisa datang lagi. Inilah pergulatan hidup yang konstan. 

Orang bisa merasa hidup ini berlimpah dalam kemewahan, tapi ia bisa merasa kosong dalam kepemilikan. 
Orang bisa mengeluh hampir mau mati karena melarat dalam hidup, tapi ia menemui dirinya tetap dalam ritme yang sama, tetap bernafas dan menjalani hidup. 

Lalu siapa yang mempersoalkan hingar - bingar ini? Siapa yang mempersoalkan untung atau rugi, susah atau senang, kaya atau miskin, beruntung atau sial? Hanya manusia. Karena itu, dari dalam badai Yesus bersabda:
Diam, Tenanglah!! 
Tetap berharap, jangan takut,  tetap percaya. (*)