MAUROLE (Floresku.com) - Pada Minggu Biasa XXXII, 07 November 2021 INI  RD Josal Petrus Baleng, Pastor Paroki Salib Suci Maurole kembali mengajak kita  melalui kolom SlokiMuara: Saluran Obrolan Karya Iman Mutiara Utara untuk merenungkan: 

"Janda Itu Membuat Sepotong Roti Kecil dan Memberikannya Kepada Elia. Tepung dalam Tempayan Dan Minyak Dalam Buli-bulinya Tidak Pernah Berkurang" (1Raj 17:10-16).

"Kristus Hanya Satu Kali Saja Mengorbankan DiriNya, Untuk Menanggung Dosa Banyak Orang" (Ibr 9:24-28).

"Janda Itu Memberi Dari Kekurangannya; Semua Yang Ada Padanya, Seluruh Nafkahnya" (Mrk 12: 38-44).

Memberi itu berarti Mencintai. Ada dua penyakit besar yang menganggu makna pemberian: 
1. Memberi supaya dipuji
2. Memberi supaya dapat kembali untung. 
Dalam pemahaman sarat makna, Memberi selalu berarti melepaskan diri dari keterikatan, membagi diri dari kekhususan dan bersedia melebur dalam kekurangan orang lain. Aktivitas memberi serentak menjadi aksi partisipasi paling yata bagi sesama, dan alam lingkungan. Tanpa memberi, kita hanya seonggok individu yang terpenjara dalam ruang egosentrik. Singkatnya, Perbuatan memberi mampu meleburkan diri persona dengan semesta yang berpuncak pada Komunio Ilahi, persekutuan cinta Allah. 

Paus Fransiskus, menggemakan Spirit Komunio, Partisipasi dan Misio dalam hidup tiap orang Kristiani. Selanjutnya, Para Uskup di seluruh dunia, menggaungkan seruan itu dalam aksi pastoral, sebagai bentuk perjuangan bersama melawan arus dunia yang makin individualiatik,  eksklusivistik, dan intoleran. 

Seperti Janda yang memberi pada hamba Tuhan Nabi Elia, dan seperti Janda Miskin pada kotak kolekte Sinagoga, mari kita belajar memberi agar tidak dipuji dan tidak mendapat kembali untung. Ini memang berat dan menantang, tapi yah..tanpa memberi dengan  tulus, Kamu tak akan menjadi Kristiani walau sudah Kristen. Mari memberi dengan  tulus. Mulailah dengan memberi Waktumu untuk Tuhan, Keluarga dan Sesama. Tuhan pasti mempertimbangkan pemberianmu. Selamat berhari Minggu. Alleluya, Amin!. ***