Oleh RD Josal Petrus Baleng, Pastor Paroki Salib Suci Maurole, di utara Flores

Senin Biasa, 21 Juni 2021

Kel. 12:1-9 dan Mat. 7:1-5

Pesta St. Aloysius Gonzaga, biarawan.

Selamat ulag tahun Bapak Presiden RI Ko Widodo

Hai orang munafik, keluarkan dulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat lebih jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.” 

Selumbar dan bolok adalah dua benda yang berbeda ukuran dan tekstur. Yesus menggunakan dua benda ini sebagai analogi deklaratif terhadap kebiasaan menghakimi.Yesus katakan, “Jangan menghakmi supaya kamu tidak dihakimi. Sebab peghakiman yang ada padamu tidak beralasan dan hanya mengelabui dirimu saja."

Kesombongan menyebabkan dosa individu menjadi kabur. Malah dosa itu diproyeksikan kepada orang lain. Bagaikan mata si penghakim dibalut (ditutupi) balok mendeteksi selumar dosa sesamanya.

Drama baku lempar dosa sudah ada sejak Adam dan Hawa makan buah terlarang. Inilah yang membuat Yesus harus menanggung dosa-dosa manusia karena manusia saling menuduh dan melempar dosanya kepada sesame.

Mari periksa diri, jangan sampai besarnya dosa dan kesalahan kita, kerap menodai  pengampunan sesame terhadap kita. Mari introspeksi diri, jangan sampai kita lupa bahwa kesalahan yang ada pada kita justru menutup mat akita sendiri untuk melihat rahmat Tuhan dalam diri sesama. (*)