SMPK Sadar Ranggu Memfasilitasi Delapan Sekolah untuk Pelatihan ANBK.
redaksi - Rabu, 22 September 2021 06:54RANGGU (Floresku.com) - Aksi saling membantu antar lembaga pendidikan terjadi Desa Ranggu yang berada di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat. SMPK Sadar Ranggu melakukan tindakan terpuji dengan memfasilitasi 8 (delapan) sekolah lain untuk pelatihanAsesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Setelah sukses melakukan persiapan pelaksanaan ANBK tahun 2021 sampai tahap gladi bersih untuk tingkat satuannya sendiri, kali ini SMPK Sadar Ranggu memberikan pelatihan atau sosialisasi kepada sekolah-sekolah lainnya yang kekurangan fasilitas untuk mengadakan ANBK di SMPK Sadar Ranggu, Selasa (21/09/2021).
Sekolah yang menumpang pelaksanaan ANBK di SMPK Sadar Ranggu ada delapan sekolah yaitu SDK Ranggu I, SDK Ranggu II, SDK Kondok, SDK Rawuk, SDI Golo Ru’u, SDI Tebang, SDN Binsar dan SDI Ndaung. Pelatihan pertama untuk sekolah diatas dilaksanakan mulai tanggal 20 – 22 September 2021.
Kepala SMPK Sadar Ranggu, Kamiliana Manung mengatakan bahwa SMPK Sadar Ranggu mengadakan sosialisasi Asesmen Nasional dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Sekolah - sekolah yang menumpang pelaksanaan ANBK di SMPK Sadar Ranggu mulai dari latihan, simulasi nasional, gladi bersih sampai hari puncak pelaksanaan merupakan bagian dari kerjasama antar lembaga dalam bidang TIK.
“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, sekolah-sekolah yang tidak bisa melaksanakan ANBK disekolahnya masing-masing karena keterbatasan fasilitas, mereka bisa menumpang di sini (SMPK Sadar Ranggu). Kami siap membantu dengan fasilitas yang kami miliki ditambah ketersediaan sumber daya manusia yaitu keberadaan proktor dan teknisi,” ujar Kepala SMPK Sadar Ranggu yang akrab disapa Kamel.
Lanjut Kamel “pelaksaan ANBK tahun ini merupakan tahap belajar bagi sekolah karena ANBK berbeda dengan UNBK. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) selain perubahan nomenklatur menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) juga adanya perubahan sistem evaluasi pembelajaran”
Apa perbedaannya? ANBK adalah program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh satuan pendidikan atau sekolah. Sedangkan UNBK atau kerap disebut sebagai Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya, UNBK hanya akan mengevaluasi capaian murid sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standarisasi nasional. Tutup Kamel
Di ruangan yang sama, Ladislaus Hatul selaku proktor ANBK di SMPK Sadar Ranggu menjelaskan, pelaksanaan ANBK ini diagendakan serentak di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, perlu diadakan latihan atau simulasi dan gladi sebelum pelaksanaan ANBK. Selain itu, ANBK baru pertama kali dilakukan dan dalam kondisi pandemi, sehingga komunikasi dan sosialisasi kurang optimal.
“Karena anak-anak ini baru pertama kali mengikuti ANBK, perlu dikenalkan berbagai cara menggunakan aplikasi asesmen tersebut. Kemudian tipe-tipe soal juga harus dikenalkan supaya nanti ketika hari H asesmen, mereka tidak gugup atau kebingungan,” kata laki-laki: yang akrab disapa Andis
“Mudah-mudahan dengan simulasi ini siswa bisa dengan lancar mengoperasikan komputer jelang pelaksanaanya,” tambahnya
Semua kegiatan mulai dari latihan/simulasi, gladi bersih sampai hari H berpusat di ruangan komputer milik SMPK Sadar Ranggu.
“Kami memiliki ruangan komputer sederhana dengan fasilitas yang masih minim. Untuk latihan persiapan ANBK kami menggunakan 10 unit laptop di 15 Chromebook. Untuk gladi bersih dan hari H nanti, kami mengandalkan 15 unit Chromebook Acer,” terang Ludovitus, teknisi ANBK SMPK Sadar Ranggu.
Selama persiapan, kendala di laptop tentunya masih ada. Salah satunya yakni terjadi loading atau tiba tiba-tiba log out dengan sendirinya
“Kita berharap, pelaksanaan ANBK hari H nanti berjalan dengan lancar. Apalagi masalah jaringan. Karena di sini kita pakai moda online, jadi kuncinya ada di listrik dan jaringan internet,” tutup Ludovitus.
Asesmen Nasional sendiri merupakan pengganti Ujian Nasional (UN) sebagai program penilaian terhadap mutu setiap sekolah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama. Yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Instrumen utama asesmen ini yaitu AKM meliputi soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (memilih lebih dari satu jawaban benar), menjodohkan pertanyaan dengan jawaban, isian singkat, dan uraian.
Metode penilaiannya menggunakan Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT). AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap murid akan menempuh soal yang sesuai dengan kemampuan murid itu sendiri.
Instrumen kedua asesmen ini yaitu Survei Karakter adalah instrumen Asesmen Nasional yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. Survei Karakter Asesmen Nasional bertujuan untuk memprediksi tindakan dan kinerja murid di berbagai konteks yang relevan.
Instrumen ketiga asesmen ini yaitu Survei Lingkungan Belajar adalah instrumen Asesmen Nasional yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan. Survei Lingkungan Belajar menggali informasi mengenai kualitas proses pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Asesmen Nasional ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan. Yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. (Ted N) ***