SMPN IV Poco Ranaka di Matim Terpilih Sebagai Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak

redaksi - Minggu, 05 September 2021 19:14
SMPN IV Poco Ranaka di Matim Terpilih Sebagai Pusat Studi Kurikulum Sekolah PenggerakSesi Foto Bersama Tim Peneliti Kemendikbud, Kabid Pembinaan SMP Dinas PPO Matim Winsensius Tala, S.Pd, Kabid PTK Bruno Ismail, M.Pd, Ketua Komisi C DRPD Matim Siprianus Habur, S.Sos, Kepsek SMPN IV Poco Ranaka Veronika Benge, S.Pd, para Guru dan Siswa (sumber: Istimewa)

BORONG (Floresku com)-Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur Drs. Basilius Teto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Vinsensius Tala, S.Pd menyampaikan apresiasi kepada Kepala Sekolah Penggerak Veronika Benge, atas dipilihnya SMPN IV Poco Ranaka sebagai Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud.

Hal tersebut disampaikan Kabid Vinsensius Tala dalam sambutannya pada acara penjemputan tim studi Kurikulum Sekolah Penggerak dari Kemendikbud di SMPN IV Poco Ranaka, Sabtu 4 September 2021. 

"Bapa Ibu sekalian hari saya menyampaikan rasa syukur. Kami di Dinas Pendidikan, DPR, Pemerintah Daerah merasa bersyukur atas peristiwa yang kita alami hari ini. Sejak awal pelaksanaan program sekolah penggerak sampai dipilihnya SMPN IV Poco Ranaka sebagai Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud," ungkap Kabid SMP Dinas PPO Matim itu dihadapan tamu dari Kemendikbud serta sejumlah guru, tokoh masyarakat dan undangan yang hadir.

Kabid SMP Dinas PPO itu menerangkan jumlah satuan pendidikan pada tingkat Kabupaten Manggarai Timur dinyatakan lolos seleksi sekolah penggerak tahun 2021 sebanyak 27 sekolah terdiri dari TK/PAUD sebanyak 2 sekolah, SD sebanyak 15 sekolah,  dan SMP sebanyak 10 sekolah.

Meskipun penilaian kasat mata dari kondisi SMPN IV Poco Ranaka secara keseluruhan tidak memungkinkan untuk dijadikan Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak. Namun Vinsensius memastikan terpilihnya sekolah tersebut menjadi Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak dilakukan secara profesional oleh tim seleksi Kemendikbud.

"Tentu ada kecemburuan dari 27 sekolah penggerak jenjang SMPN terhadap lembaga ini. Kalau saya disuruh memilih tentu saya tidak memilih sekolah ini. Saya tidak kenal SMPN IV ini. Tapi kita adalah orang-orang profesional yang menjalankan pendidikan di daerah melalui program merdeka belajar dan sekolah penggerak," jelasnya.

"Penentuan SMPN IV sebagai Pusat Studi Kurikulum Sekolah Penggerak bukan karena melalui siapa-siapa tapi melewati standar  ilmiah yang ditetapkan oleh Kementerian. Kualitas merupakan posisi tawar untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik," tegasnya.

Ia mengungkapkan penghargaan luar biasa atas terpilihnya SMPN IV Poco Ranaka sebagai Pusa Studi Kurikulum Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud, "Karena hanya di sekolah ini yang didatangi oleh peneliti dari Kemendikbud.

Kepada Kepsek SMPN IV Poco Ranaka Ia menyampaikan agar semangat penggerak yang telah dimulai akan terus diupayakan menjadi lebih baik, "Semoga semangat sekolah penggerak yang telah dimulai oleh kepala sekolah penggerak Ibu Veronika Benge akan menjadi semakin luar biasa.

Kabid SMP Dinas PPO Manggarai Timur itu menjelaskan program tersebut nantinya akan mengubah budaya pembelajaran di sekolah melalui pendampingan selama tiga tahun ajaran, "Program ini nantinya akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta  disesuaikan dengan kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju," tambahnya.

Sekolah penggerak sendiri merupakan program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada 1 Februari 2021. "Program ini dimulai tahun ajaran 2021/2022 di 2.500 sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 111 kabupaten/kota," tambahnya.

Berdasarkan Kemendikbud Nomor 1177/M/2020, program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar pancasila terdiri dari, beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotong royong, dan kreatif. (FH)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS