Soal Impor Beras, Jokowi Curhat bahwa Pemerintah Sebenarnya Tidak Sudi Lakukan Itu

MAR - Rabu, 21 April 2021 16:58
Soal Impor Beras,   Jokowi Curhat bahwa  Pemerintah Sebenarnya Tidak Sudi Lakukan Itu Presiden Joko Widodo Joko meninjau aktivitas panen padi dan berdialog dengan petani di kawasan pertanian berada di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu, 21 April 2021. (sumber: null)

INDRAMAYU (Floresku.com) -   Presiden Joko Widodo menegaskan sebenarnya pemerintah tidak ingin ada impor beras namun karena membutuhkan tambahan untuk cadangan diakibatkan ancaman banijir hingga pandemi sehingga kebijakan impor ditempuh.

"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan," katanya saat meninjau aktivitas panen padi di kawasan pertanian yang berada di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu, 21 April 2021..

Namun, Kepala Negara sudah memutuskan bahwa sampai bulan Juni tidak ada impor.

"Insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor," imbuhnya.

Presiden Jokowi sempat berdialog dengan sejumlah petani setempat. Dari hasil dialog tersebut diperoleh informasi bahwa para petani memerlukan terjaganya pasokan pupuk pertanian hingga kebutuhan akan tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya.

Saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi) dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa.

"Semoga ini segera bisa kita kirim," katanya menegaskan.

Panen padi di kawasan pertanian yang berada di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu, 21 April 2021. Dari hamparan lahan pertanian di lokasi seluas 200 hektare tersebut dapat diperoleh 7 hingga 8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Negara mendapati bahwa selain hasil panen yang baik dari segi kualitas dan kuantitas, harga gabah di pasaran juga beranjak naik hingga sekitar Rp4.200 per kilogram.

Presiden menegaskan, pemerintah ingin terus berupaya membangun pertanian nasional yang semakin baik sehingga mampu meningkatkan produksinya.

Dengan produksi yang semakin meningkat tersebut, diharapkan ketahanan pangan nasional dan swasembada dapat terwujud.

Kabupaten Indramayu  merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Bulog Budi Waseso, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Indramayu Nina Agustina. (roh)

Tags jokowiImpor BerasBagikan

RELATED NEWS