Songkol (nama yang diberikan orang Manggarai Barat) atau Tete Kilu (nama menurut orang Manggarai Timur)  adalah nama hidangan berupa tepung singkong yang dimasak sedemikian sehingga menjadi padat dan kering.

Cara menyediakan bahan dan pengolahaan umbi Singkong sama persis ketika orang hendak membuat panganan Jojol. Bedanya, adalah cara memasaknya.

Songkol atau Tete Kilu dimasak dengan cara yaitu menggunakan periuk dari tanah liat (lewing tanah) dan bambu (tobong).

Jika menggunakan bambu, maka yang harus dipersiapkan adalah menyediakan bamboo dengan ukuran sedang, lalu dipotong  menurut ruasnya. Kemudian, bambu dibersihkan atau dicuci hingga bersih. Lalu, tepung singkong dimasukan ke dalam bambu hingga hampir penuh, lalu disumbat dedaunan, seperti daun sinking, daun kopi atau daun pandan. 

Setelah semua sudah siap, bambu dipajangkan di perapian, di tungku batu. Sesekali bambu diputar agar seluruh sisinya mengenai perapian. 

Cara yang tradisional adalah menempatkan bamboo yang berisikan tepung singkong, ke mulut periuk lalu, periuk ditaruh diperapian seperti tampak pada gambar berikut.

Foto: HANDOUT/BOE BERKELANA

Setelah matang, bambu pun dibelah, dan Songkol atau Tete Kilupun siap dihidangkan, utuh atau dipotong-potong sesuai selera.

Songkol atau Tete Kilu sangat sedap bila dtemani kuah ikan, atau soto ayam, bisa juga dengan lauk yang lainnya.