SOROTAN: ‘Hoaks tentang Kedatangan Ronaldo’, Siapa Lagi yang Patut Dipercaya?
redaksi - Rabu, 19 Februari 2025 21:22
Oleh: Maxi Ali Perajaka
DALAM beberapa hari terakhir, kabar seputar kedatangan atau kunjungan pesebakbola tersohor Ronaldo ke Indonesia, khususnya Kota Kupang, menghias semua halaman media, dari yang aras nasional maupun yang lokal.
Secara pribadi, saya menerima kemunculan berita ini dengan skeptis. Betapa tidak, berita ini muncul seperti ‘sangat mendadak’, tidak ada ‘berita pengantar’. Apalagi untuk kunjungan seorang ‘selebriti’ dunia sekelas Ronaldo.
Namun, makin hari, terutama sejak Senin (17/2), berita kunjungan itu seperti semakin meluas dan tak terbendung. Bahkan, ada pelaku medsos yang ‘mencuri kesempatan’ untuk menaikkan rating akunnya dengan mengemas ‘foto bareng’ bahkan ‘dialog’ dengan sang mega bintang.
Tentu saja, warga masyarakat, terutama penggemar sepak bola, sangat senang mengikuti ‘kabar gembira’ tersebut.
Sementara itu, muncul informasi yang berbeda. Melalui grup WhatsApp, misalnya, saya menerima lanjutan pesan sebagai berikut:
Bidang : Sosbud.
Perihal : Pendalaman Informasi terkait selebaran kedatangan pemain sepak Bola dunia Christian Ronaldo akan datang pada tanggal 18 Februari 2025 ke wilayah NTT.
I. FAKTA-FAKTA.
A. Pada Senin tanggal 17 februari 2025 bertempat di kota Kupang Prov NTT, telah dilaksanakan Pendalaman Informasi terkait selebaran kedatangan pemain sepak Bola dunia Christian Ronaldo yang direncanakan akan datang pada tanggal 18 Februari 2025 ke wilayah NTT.
B. Adapun informasi yang diperoleh sumber :
1. Sdr Abdul Muis (Sekertaris Asprov PSSI NTT) serta di jelaskan dari pihak Asprov PSSI NTT memperoleh surat pemberitahuan tersebut dari ketua Yayasan Graha Kasi Indonesia a.n Dr. Susi Maria Kapitana yang meminta agar dapat memfasilitasi antara Yayasan dan Pemerintah Prov. NTT untuk menerima kedatangan bintang sepak bola Dunia Christian Ronaldo dan yayasan Graha Kasih Kupang.
2. Bahwa telah dilakukan penelusuran kepada Pihak terkait antara lain (Protokol Gubernur NTT, Protokol Binda NTT, serta Pihak Bandara) dengan keterangan :
a. Bahwa dari pihak Protokol Gubernur NTT dan Protokol Binda NTT belum menerima surat pemberitahuan dari Asprov Prov NTT terkait kedatangan Christian Ronaldo di wilayah Kupang serta masih diragukan terkait kebenaran berita tersebut.
b. Bahwa dari Pihak Bandara menjelaskan belum adanya informasi dan keterangan dari pihak Ground handling terkait manifest penerbangan baik domestik maupun menggunakan Jet pribadi untuk kedatangan Christian Ronaldo.
II. CATATAN.
A. Bahwa keberadaan pimpinan Yayasan Graha Kasi Indonesia Dr. Maria Susi Katipana menurut informasi berdomisili di Jakarta serta visi misi yayasan saat ini belum di temukan.
B. Bahwa berdasarkan informasi yang di sampaikan oleh Staf Binda NTT Yayasan Graha Kasi Indonesia sering melakukan pemberitaan informasi bersifat hoaks atau berita palsu.
C. Bahwa dari hasil penelusuran terkait hal tersebut diatas di media sosial mega bintang sepak bola Christian Ronaldo belum adanya informasi akan datang ke indonesia serta dimana saat ini diketahui sementara masih mengikuti pertandingan liga arab.
Demikian dilaporkan, Terimakasih.
Berita terus bergulir
Anehnya, meski ada informasi seperti di atas, berbagai media online dan media sosial semakin gencar memberitakan kedatangan Ronaldo.
Suara.com (Selasa, 18 Februari 2025 | 17:07 WIB) membuat laporan dengan judul, “Tiba di Bali, Cristiano Ronaldo: Love It, Terima Kasih Pak Presiden.”
- https://floresku.com/read/sorotan-penduduk-miskin-ntt-berkurang-yang-benar-saja
Media itu menulis “Eks bomber Real Madrid itu dijadwalkan terbang ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk sebuah kegiatan amal, Selasa (18/2/2025).
Menurut Suara.com, Asosiasi Sepak Bola Provinsi PSSI NTT juga sudah mengirimkan surat permintaan kepada penjabat Gubernur NTT untuk menerima kedatangan Cristiano Ronaldo dan Yayasan Graha Kasih Indonesia Kasih.
Selain itu, ada juga pertemuan di kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/2/2025) untuk membahas sepak bola dan pembangunan NTT.”
Dugaan Hoaks
Dugaan bahwa berita seputar Ronaldo adalah hoaks muncul dari Kompas.com, Selasa (18/2) yang tayang pukul 22:53 WIB. Kompas.com menulis berita dengan judul” "Kabar Cristiano Ronaldo ke Indonesia Diduga Hoaks”.
Seperti diketahui, hoaks atau kabar bohong adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Hoaks tidak sama dengan rumor, ilmu semu, atau berita palsu, maupun April Mop.
Menurut KBBI, Hoaks mengandung makna informasi bohong.
Menurut Silverman (2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran.
Hoaks bukan sekadar misleading alias menyesatkan, tidak memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.
Salah satu tujuan memproduksi hoaks adalah menciptakan kegaduhan, bahkan membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan.
Dalam kebingungan, masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan, dan bahkan salah. Dan itu terbukt, gara-gara berita Ronaldo seorang pemuda asal Medan menghabiskan jutaan rupiah dari dompetnya menempuh perjalanan ke Kupang (Bdk. Pos-Kupang) Rabu, 19 Februari 2025 17:53 WITA).
Kompas.com (Selasa, 18/2), menduga informasi seputar kedatangan megabintang itu hoaks setelah melakukan konfirmasi ke Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung.
"Kemungkinan besar bisa jadi (hoaks), enggak datang," ungkap Ronald kepada wartawan, Selasa (18/2/2025). Pasalnya, kata dia, polisi dan otoritas bandara hingga saat ini belum menerima informasi resmi terkait kedatangan pemain bola internasional Cristiano Ronaldo ke Tanah Air melalui Bandara Soekarno Hatta.
Berita Kompas.com itu kemudian dipertegas oleh berita Antara: “Anti Hoax: Cek fakta, video Ronaldo tiba di Indonesia pada 18 Februari 2025 (Rabu, 19 Februari 2025 14:40 WIB).
Antara mengawali beritanya dengan mengutip sebuah unggahan video di Facebook menarasikan pemain sepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo tiba di Bandara Soekarno Hatta, Indonesia pada 18 Februari 2025.
Sebelumnya, Cristiano Ronaldo dijadwalkan akan tiba di Jakarta dalam rangka kunjungan kemanusiaan.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut: “CRISTIAN RONALDO TIBA DI BANDARA SOEKARNO HATTA”
“Namun, benarkah video tersebut merupakan saat Ronaldo tiba di Indonesia pada 18 Februari 2025?,” tanya Antara.
Ternyata, setelah melakukan penelusuran, Antara menemukan video serupa di YouTube Juventus yang berjudul “Cristiano Ronaldo touches down in Turin ahead of Juventus visit!”.
Dengan begitu, Antara memastikan bahwa berita soal Ronaldo memang hoask.
Media itu kemudian mengutip Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan bahwa belum menerima surat permintaan dari Yayasan Graha Kasih Indonesia untuk melakukan pengamanan untuk menyambut kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang, NTT, dalam rangka misi kemanusiaan.
Tidak meminta maaf, tetapi membantah
Meski sudah terang-benderang bahwa berita terkait Ronaldo itu ‘palsu’ Ketua Yayasan Graha Kasih Indonesia (YGKI), Susy Maria Kapitana, sebagai ;biang kerok; berita bukannya meminta maaf, tetapi justru membantah.
Ia membantah tudingan menyebarkan kabar hoaks atau bohong perihal kedatangan pesepakbola Cristiano Ronaldo. Bahkan dia menyebut Ronaldo bakal datang pekan ini.
"Saya punya niat baik kok jadinya hancur di-blunder dengan informasi pemberitaan yang tidak jelas. Yang jelas, 100 persen Ronaldo datang minggu ini. Sampai Jumat mereka akan kasih kabar," ujar Susy melalui telepon, dilansir detikBali, Rabu (19/2).
Tiga catatan untuk direnungkan
Hoaks seputar Ronaldo memberi kita kesempatan untuk ‘merenung’ atau bercermin diri dengan memperhatikan tiga catatan kecil sebagai pesan berikut:
Pertama, teknologi informasi dan perangkat digital serta media sosial telah memudarkan peran jurnalisme ( dan menyeret warga masyarakat sehingga tak bisa lagi membedakan secara jelas mana informasi ‘yang hoaks’ dan ‘yang benar’ (Bdk. Unesco: Journalsm: Fake News & Disinformation, 2019: 290).
Kita memang sedang terseret, tetapi kita tak merasakannya benar-benar karena kita sedang tenggelam dalam dunia maya, bukan lagi dunia nyata.
Dalam dunia maya, banyak di antara kita berlomba-lomba menjadi viral (populer; terkenal), termasuk dengan cara menciptakan dan menyebarka hoaks, dan konten yang konyol, bahkan merendahkan martabat diri sendiri.
Kedua, menurut Sarah Levete, era digital ini, orang suka mempercayai hal yang ‘luar biasa’, dan. orang suka mengerjai orang lain”.
Oleh karena itu, Levete menegaskan, setiap warga masyarakat diharapkan selalu menggunakan kemampuan deteksi untuk melihat apakah ia dapat menemukan tipuan (hoaks) dalam informasi yang berseliweran di sekitarnya.
Levete, kemudian menambahkan, kejelian untuk mendeteksi hoaks harus terus diasah karena pembuat hoaks memiliki banyak alasan untuk melaksanakan rencananya, di antaranya untuk menghasilkan uang, untuk mendapatkan perhatian, atau hanya untuk membuat orang tertawa.
Levete menyadari bahwa hoaks sepertinya sulit dibasmi. Oleh karena itu kepada pembuat hoaks, Levete berpesan, jika Anda memutuskan untuk melakukan hoaks, pastikan bahwa hal itu tidak berbahaya dan tidak akan membuat marah siapa pun.(Bdk. Sarah Levete Fakes and Hoaxes, 2017:43):
Ketiga, walau hoaks tak bisa dibasmi sama sekali, hoaks sama sekali tidak diharapkan datang dari figur yang dapat dijadikan panutan.
Oleh karena itu, apa pun dalihnya, kita merasa prihatin bahwa hoaks tentang kedatangan Ronaldo itu melibatkan pimpinan Yayasan Graha Kasih Indonesia bernama Dr. Maria Susi Katipana.
Nah, apabila seseorang dengan gelar akademis tertinggi, dan memimpin sebuah lembaga bernuansa agamis saja ‘berani’ menyebarluaskan informasi hoaks sepeti ini, lalu dari informan seperti apa warga masyarakat dapat mendapatkan informasi yang patut dipercaya?
Informasi dari lembaga pemerintah dan lembaga agama saja kah? Atau, informasi dari pihak atau figur yang seperti apa lagi yang layak dipercaya? ***