SOROTAN: "Jumat Agung, Moment Kehilangan Sang Guru"
redaksi - Jumat, 02 April 2021 16:38Oleh. Frizt Meko, SVD
Sang GURU telah meninggal. Sayang sekali..... IA baru mengajar tiga tahun.
IA terlalu cepat meninggal. Mestinya IA mengajar lebih lama. Tapi itulah yang terjadi.
Saya membayangkan, IA mengajar tiga tahun saja, pengaruhnya luar biasa dahsyat hingga saat ini, apalagi kalau IA mengajar lebih lama, sudah pasti pengaruhnya akan jauh lebih dahsyat.
Hari ini JUMAT AGUNG, oleh para pengikut-Nya dirayakan sebagai hari KEMATIAN Sang Guru. IA meninggal dan hanya memberi beberapa WARISAN penting kepada para murid-Nya:
1. Mereka harus mewartakan INJIL ke seluruh dunia
2. Mareka harus saling mencinta dan saling mengasihi
3. Mereka harus saling melayani satu sama lain
4. Mereka harus mengenang
KEHADIRANNYA dengan merayakan Ekaristi Kudus
Itu saja yang IA wariskan kepada para murid-Nya. IA mengharapan agar mereka konsisten menjalankan semua WARISAN itu dengan tetap mencintai dan setia kepada-Nya.
Ke-empat WARISAN ini menjadi “BRAND”
dari AJARAN-NYA.
+ Dalam INJIL, tercantum berbagai aneka NILAI BAJIK yang mengandung daya untuk menyelamatkan.
+ SALING MENCINTAI adalah ajakan untuk menaklukan egoisme, dan bersedia untuk membagi kekayaan hidup dengan sesama.
+ SALING MELAYANI adalah, dorongan nurani untuk melihat sesama sebagai pribadi, yang mengandung daya untuk saling memberi arti satu sama lain.
+ EKARISTI KUDUS adalah, aktualisasi kehadiran Sang GURU, yang dirasakan tetap hidup dalam seluruh peristiwa hidup para murid dan pengikut-Nya, sepanjang zaman.
Seorang PENGIKUT yang baik adalah, ia yang selalu mencintai Sang GURU dan ia yang tetap TABAH dan SETIA dalam segala tantangan hidup.
Sang GURU telah berjanji: JANGAN TAKUT. AKU MENYERTAI KAMU SAMPAI AKHIR ZAMAN.
Penyertaan-Nya AKTUAL dan sungguh dirasakan para pengikut-Nya dalam PRAKSIS hidup mereka setiap hari.**
* Bengkel Nurani, 2 April 2021
Fritz Meko, SVD