SOROTAN: Uang Itu Penting Tapi Dia Tidak Boleh Mengamputasi Tanganku
redaksi - Minggu, 25 April 2021 23:06Oleh: P. Fritz Meko, SVD
“Saya tidak ada uang. Tuan bisa bantu saya kah? Anak saya sedang sakit dan kami mau bawa dia ke dokter, tapi jujur dompet saya kosong.
Wah.......terenyuh rasanya, mendengar permohonan bantuan yang jujur dan membayangkan seperti apa “dompet kosong.” Padahal tuntutan kebutuhan mestinya diimbangi dengan dompet yang “ber-isi.”
Tapi seketika itu juga dengan agak nakal dan tergoda saya membayangkan, dia minta tolong kepada saya, dia sangka saya ini mesin “ATM” heheheh......
Saya sadar dan saya membayangkan, walau saya bukan “ATM” tapi kalau sampai ia berani minta tolong dan kebetulan di dompet saya ada 1 - 2 sen, lalu saya tidak membantu, betapa nurani yang saya miliki adalah “Nurani Tega.” Saya akan merasa teradili sampai kapanpun, jika saya tidak membantu.
Saya tahu, kedamaian batin tidak bisa dibeli dengan uang. Karena itu, saya tidak mau “MENYOBEK” kedamaian batinku dengan MATI RASA terhadap permohonan bantuan dari orang, yang sedang dalam keadaan susah dan sengsara.
Uang tidak bisa membantu saya untuk menyembuhkan rasa bersalah dan rasa tega yang saya ciptakan dengan sengaja dan tidak jujur.
Uang memang PENTING bagi hidupku. Tetapi uang tidak boleh membelenggu rasa cinta saya, dan tidak boleh mengamputasi tangan saya, untuk mengulurkan bantuan bagi orang yang sangat memerlukan pertolongan dari saya. **
* Bengkel Nurani, 26 April 2021