Supersemar, 'Surat Sakti' yang Penuh Tanda Tanya

redaksi - Jumat, 11 Maret 2022 08:10
Supersemar, 'Surat Sakti' yang Penuh Tanda TanyaSupersemar yang masih menjadi misteri hingga saat ini (sumber: null)

TEPAT pada tanggal ini, 11 Maret terjadi peristiwa penting yang menjadi catatan penting perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Lebih dari setengah abad lalu, tepatnya pada tahun 1966 , konon  Presiden pertama Indonesia Soekarno menandatangani secarik kertas yang kemudian membawa perubahan besar dalam tampuk kepemimpinan bangsa ini.

Surat Perintah Sebelas Maret  atau yang lebih dikenal dengan  sebutan Supersemar berisi perintah yang kepada  Soeharto yang saat itu selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) berpangkar Mayor Jenderal (Mayjen) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

Dengan mandat itu Soeharto bergerak cepat memulihkan situasi keamanan bangsa yang saat itu masih belum terkendali pasca pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasukan-pasukan ‘siluman’ yang bergerak tanpa komando dan para pimpinan PKI berhasil ditangkap.

Upaya militer yang dilakukan Soeharto berakhir manis. Jenderal bintang tiga ini ini akhirnya diangkat sebagai presiden menggantikan Soekarno.

Pemerintahan Orde Lama (Orla) pimpinan Sang Putra Fajar tumbang dan digantikan rezim Orde Baru (Orba) yang kemudian berkuasa di negeri ini selama 33 tahun.

Supersemar  ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. 

Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor. (*)
 

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 11 Mar 2022 

Editor: redaksi
Bagikan

RELATED NEWS