Tak Banyak Bicara, Robi Idong Selalu Berpihak pada Warga Sikka yang Kurang Beruntung

redaksi - Sabtu, 12 Oktober 2024 12:20
Tak Banyak Bicara, Robi Idong Selalu Berpihak pada Warga Sikka yang Kurang BeruntungRobi Idong, Bupati Sikka periode 2018-2023, cabup Sikka dari Paket Romantis untuk perio 2024-2029. (sumber: Dokpri)

MAUMERE (Floresku.com) Fransiskus Roberto Diogo  yang akrab disapa Robi Idong adalah Bupati Sikka periode 2018-2023. Saat ini dia adalah calon Bupati Sikka periode 2024-2029 dari Paket Romantis. Robi Idong adalah pria yang bersahaja dan tak banyak berbicara. 

Namun,  Robi Idong selalu menunjukkan bahwa dirinya selalu berada di antara dan berpihak pada warga Sikka yang tidak beruntung, terutama  anak-anak yatim piatu, orang sakit dan generasi muda yang kesulitan melanjutkan sekolah atau kuliah karena masalah ekonomi.

“Terus terang, program peduli terhadap warga yang kurang beruntung nasibnya, sudah saya jalankan sejak lama, bukan baru sekarang,” ujar Robi Idong kepada Floresku.com, Kamis (10/10).

Untuk mewujudkan kepedulian itu, lanjut Robi, ‘kami melakukan kemitraan dengan berbagai pihak.”

Robi Idong mengunjungi Rumah Singgah Kebaikan Paisen Indoensia (RSKPI) pada awal pandemi Covid-19, tahun 2020 silam
Bidang Kesehatan

Didang kesehatan, ungkap Robi,  ‘kami bermitra dan berkolaborasi dengan Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia yang memiliki program sosial ‘Sahabat Kebaikan.”

Muhammad Aby Aryo, yang akrab disapa Mas Aryo,  pemilik Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia (RSKPI) membenarkan pernyataan Robi Idong tersebut.

Menurut Mas Aryo, RSKPI  beralamat di Jalan  Pulau Seribu No. 36a  Kelurahan Dauh Puri Kelod Kecamatan Denpasar,  Bali .

Muhammad Aby Aryo (Mas Aryo)  pemilik Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia (RSKPI) yang melakukan program Sahabat Kebaikan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sikka (Foto: Silvia).

“Saat ini ada 5 pasien dalam naungan kami . Pada hari Minggu (14/10)  kami akan kembali berangkatkan tiga pasien asal Sikka  termasuk anak yang tidak memiliki kelamin, untuk mendapata perawatan,” ujarnya saat ditemui di Hotel Silvia, Maumere, Kamis (10/10).

Mas Aryo mengisahkan,  di Maumere,  pernah ada perwakilan RSKPI, atas nama Lorena. Dia adalah mantan pasien yang ditangai RSKPI. Dia mendirikan Yayasan Orin Itan, tetapi sekarang ini lagi vakum, tak ada kegiatan lagi.

“Namun, berkat dukungan Bapa Uskup Maumere dan Pak Robi sebentar lagi yayasan itu akan diaktifkan kembali,” ucap Mas Aryo.

Bahkan, lanjut dia, Pak Robi sendiri sudah komit untuk membangun  satu rumah singgah di Maumere.

Program ‘Sahabat Kebaikan’ yang diinisiasi RSKPI telah berkiprah sejak tahun 2019. RSKPI  terus melebarkan sayap kebaikannya melalui berbagai kegiatan sosial yang bermakna. 

Ketika terjadi wabah demam berdarah (DBD)melanda Kabupaten Sikka pada  tahun 2019 lalu, Robi Idong, Bupati Sikka periode 2018-2023,  mengundang Mas Aryo  untuk mewujudkan  program Sahabat Kebaikan  di wilayah Kabupaten Sikka.

Program Sahabat Kebaikan itu  berlanjut saat pandemi Covid-19 merebak. 

Pada tahun 2020, Sahabat Kebaikan menggunakan Kapal Lambelu untuk mengevakuasi pasien Covid-19 dari Marumere supaya mendapat perawatan di Denpasar.

 Hingga saat ini, setelah pandemi Covid-19 berlalu,  RSKPI  tetap konsisten menjalankan berbagai program kemanusiaan yang berdampak nyata bagi masyarakat Sikka.

Tercatat,  kegiatan yang telah dilakukan meliputi:

1. Memberikan bantuan kepada warga Kabupaten Sikka yang membutuhkan pengobatan di luar daerah, termasuk menyediakan fasilitas penginapan dan bantuan medis.

2. Menyediakan bantuan alat bantu kesehatan, seperti kaki palsu, tangan palsu, mata palsu, dan kursi roda, yang semuanya tercatat rapi dalam data mereka.

3. Bantuan lainnya yang terus berlanjut demi meringankan beban masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Bidang Pendidikan: Beasiswa untuk 15 Ribu Mahasiswa

Selain di bidang keseatan Robi Idong juga menaruh perhatian besar pada biang pendidikan. Selama menjabat sebagai Bupati Sikka periode 2018-2023, Robi Idong menjalin kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendorong kemajuan di sektor pendidikan. 

Salah satunya kerja sama kemitraan dengan Yayasan Happy Hearth Indonesia untuk memperbaiki gedung sekolah dari PAUD hingga SMA/K, membangun perpustakaan dan mengadakan fasilitas pembelajaran, termasuk buku-buku, 

Selain itu, Robi Idong juga mengalokasikan sebagian RABD Kabupaten Sikka dan mencari sponsor dari para donatur untuk mendanai program beasiswa bagi anak-anak beprestasi yang berasal dari keluarga yang tak mampu secara ekonomis.

Sebagai misal, tahun 2019, pemerintahan Robi Idong memberi beasiswa bagi 380 mahasiswa yang kuliah di beberapa perguruan tinggi di Maumere.

Pada tahun yang sama  atas nama Pemkab Sikka, Robi Idong  juga  menyiapkan 100 beasiswa di Universitas Tribuana Tunggadewi Malang, Jawa Timur, yang telah penuh kuota pendaftarnya. Selain itu, Robi Idong menjajaki erja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Pulau Jawa dan Sulawesi. 

Bahkan, jika ditoral, selama periode 2018-2023, gebrakan Robi Idong untuk mencerdaskan putra-putri nian Tana Sikka melalui program beasiswa pendidikan dan bansos  telah menyasar kaum muda dengan jumlah fantatis, 15.000 orang.

Mereak itu difasilitasi untuk mengenyam pendidikan di PT yang ada di seluruh Indonesia bahkan di luar Negeri. 

Berikut kesaksian dari dua  dari anara 15 ribu pemerima beasiswa dari pemerintahan yang dipimpin oleh Robi Idong.

Salah satu penerima beasiswa, Yuliana Hale (Mahasiswa Universitas Muhmmadiyah, Maumere)

1.Yuliana Hale (Mahasiswa Universitas Muhmmadiyah, Maumere)

Yuliana Hale berasal dari Pruda Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka. 

Kepada Floresku.com, Yuliana mengisahkan: “Sejak semester 2 tahun 2019 saya mendapatkan beasiswa, Pada awalnya saya masuk kuliah itu dibayar oleh orang tua saya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu ada informasi dari pihak kampus kalau bahwa ada beasiswa dari Pemda  Sikka. Oleh karena itu saya langsung mendaftar dan bisa  mendapat bantuan tersebut sampai semester 7."

"Sekarang sekarang saya  tinggal tunggu wisuda. Jadi, program beasiswa 100 persen ini sangat membantu sekali,” ujarnya

2.Rian (Kuliah di Universitas : Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

“Beasiswanya cukup membantu terlebih biaya kuliah di dua semester akhir yaitu 7 dan 8. Saya mengajukannya lewat Kesra dan puji Tuhan dapat di dua semester akhir itu,” ujarnya. 

“Setelah selesai studi, saya S1 juga dapat rekomendasi beasiswa  untuk lanjut studi S2 dari Bupati Robi Idong  pada awal tahun 2021. Namun, hal itu batal diwujudkan karena terkendala dengan kontrak kerja di pekerjaan saya,” ungkap Rian. (Silvia). ***

Editor: redaksi
Bagikan

RELATED NEWS