Tak Dapat Pasokan Air Bersih Bertahun-tahun, Warga Dusun Kuwuwire, Berteriak: ‘Kami Haus’

redaksi - Kamis, 30 Mei 2024 07:59
Tak Dapat Pasokan Air Bersih Bertahun-tahun,  Warga Dusun Kuwuwire, Berteriak: ‘Kami Haus’Bosko (kiri) dan Maria Bunga Lia (60), warga Dusun Kuwuwire, Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikkan, mengeluh tidak mendapatkan pasokan air bersih. (sumber: Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) – Warga Kuwuwire, Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka berteriak,  mengeluh dengan nada kesal, karena selama bertahun-tahun tidak mendapatkan pasokan air bersih.

Di hadapan media ini, mereka berteriak, “Tolong sampaikan kepada pemerintah bahwa kami orang Kuwuwire kehausan.”  

“Haus, haus, haus....’” teriak mereka beramai-ramai, Rabu, 29 Mei, 2024 pagi.

Seorang warga bernama Bosko (50), mengatakan , “Kami kesal dengan para pihak yang  telah memberikan harapan palsu kepada kami.  Sumur bor sudah ada. Pipa sudah ada depan mata dari beberapa bulan yang lalu, tetapi  hingga hari ini tidak ada setetes air pun muncul di rumah kami”.

Padahal,  kata Bosco lagi, kami tinggal di wilayah ibukota Kabupaten. 

‘Jadi, kami minta kepada Pj Bupati Sikka, Pj Gubernur NTT dan Presiden Jokowi, tolong beri kami air. Kami semua haus, tidak bisa mandi, cuci dan ke kakus dengan lulasa,” katanya dengan suara keras.

‘Sekarang untuk memenuhi kebutuhan air bersih saya harus keluarkan biaya 400 hingga 500 ribu rupiah per bulan,” ujar wirausahawan itu, kesal.

Seorang warga lain,  Maria Bunga Lia (60)  mengungkapkan, “Kami sudah puluhan tahun tinggal di sini tapi sampai saat ini belum menikmati air bersih seperti yang dijanjikan pemerintah. Waktu kampanye mau jadi pejabat, mereka omong manis semua. Tapi, apa yang dijanjikan tidak pernah terpenuhi.”

“Kami ini warga yang susah. Biaya pemasangan meteran air sangat mahal. Karena itu, saya berharap semoga tidak ada biaya pemasangan karena kami ini orang susah,” katanya, dengan nada penuh harap.

Menurut warga, ketika menyuarakan keluhan mereka melalui media ini pada tahun lalu, pemerintah desa Kuwuwire  tergesa-gesa mengadakan sumur bor  menggunakan dana desa. Setelah itu, tidak ada tindakan lebih lanjut.

Kemudian, sejak beberapa bulan lalu ada pemasangan jaringan pipa air . Ada jaringan pipa air yang di pasang oleh Dinas PUPR, dan ada pula yang dilakukan oleh PADM. Tapi, hingga sekarang tidak ada pergerakan lagi, tanpa keterangan apa pun kepada warga.

“Pemerintahan desa, Dinas PUPR dan PDAM seakan memberikan harapan palsu,” ujar seorang  warga lain yang mengaku bernama Yohanes. 

Setelah mendengar keluh kesah warga, Floresku.com berusaha menemui  Pj Kepala Desa di Kantor Desa Kuwuwire untuk mengkofirmasi kebenaran keluhan warga. Namun Pj Kepala Desa sedang tidak ada di tempat.

Melalui telepon, Ibu Pj Kepala Desa mengatakan bahwa ia hanya berada di Kantor Desa pada Selasa, Jumat dan Sabtu. 

“Kalau ingin bertemu, nanti saya hubungi kembali,” katanya. (Namun, hingga berita ini ditayangkan, Floresku.com belum mendapat  kabar dari ibu Pj Kepala Desa).

Ketika ditanya soal program pengadaan air bersih di desanya, Pj Kepala Desa mengatakan dia akan memberikan keterangan setelah berkoordinasi dengan para stafnya.

Kemudian,  Floresku.com ke  ke Kantor PUPR. Di sana media ini juga tidak berhasil bertemu dengan pimpinan karena  sedang berdinas ke luar kota.

Nong Buyung, Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten Sikka (Foto: Silvia)

Sekretaris PUPR, Juve Gajon kemudian mengarahkan awak Floresku.com  untuk menemui  PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Nong Buyung.

Media ini pun menemui  Nong Buyung. Dari Nong Byung diperoleh informasi bahwa pihak PUPR memang  mendapat  proyek instalasi pipa air minum di Desa Lepolima. 

‘Proyek ini  masih dalam proses pengerjaan. Saat ini sepertinya masih menunggu jawaban pengajuan daya listrik dari PLN supaya dapat mengoperasikan pompa air di sumur bor,” katanya.

Kalau terkait dengan pelayanan air minum kepada pelanggan itu adalah wewenang PDAM.
Ketika ke kantor  PDAM, awak Floresku.com juga tidak berhasil menemui pimpinannya.

Menurut keterangan Grace di bagian pengaduan, pimpinan PDAM tidak masuk kantor karena ada urusan keluarga. 

“Nanti, (Anda) bisa menemui pimpinan, ketika belia ada di kantor,” kata Grace.  (Silvia)***
 

Editor: redaksi

RELATED NEWS