"Talkshow Gawi Sia dan Tenun Presentation', Melestarikan Budaya Ende Lio di Tengah Modernitas
redaksi - Jumat, 06 Juni 2025 20:54
JAKARTA (Floresku.com) — Wuamesu Indonesia, bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan Jakarta Experience Board dengan bangga menyelenggarakan acara Talkshow Gawi Sia dan Tenun Presentation pada Kamis (5/6) di Tavia Heritage Hotel, Jakarta.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari acara ‘Gawi Sia Festival’ yang akan diselenggarakan pada 19 Juli 2025.
Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan merayakan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur, khususnya budaya Gawi Sia dan Kain Tenun Ende Lio, melalui diskusi inspiratif dan peragaan mode tenun berbasis cerita.

Talkshow Gawi Sia menghadirkan empat narasumber istimewa yakni Mikael Tani Wangge, tokoh adat Ende Lio. Mikael berbagi tentang nilai dan filosofi tradisi Gawi Sia.
Andesha Hermintomo, Arsitek dan Founder Rame-Rame Jakarta, membahas relevansi budaya lokal dalam desain arsitektur modern.
- Iduladha Jadi Peluang, BRI Perkuat Peran Peternak Domba di Garut
- BRI Hadirkan Layanan Weekend Banking dan Digital untuk Transaksi Aman Selama Iduladha
- BRI Terapkan Strategi Daur Ulang dan Reduksi Emisi dalam Operasional Perusahaan
Laura Muljadi, Pegiat Sosial dan Founder Matahari dari Timur, berbagi kisah pemberdayaan masyarakat melalui seni dan budaya.
Sedangkan Shendy Ristandi, Pegiat Sosial dan Penulis Lagu berperan sebagai pemandu diskusi atau moderator.
Talkshow ini membahas berbagai perspektif tentang bagaimana budaya tradisional dapat relevan di tengah perkembangan zaman dan memberikan kontribusi pada masyarakat modern khususnya generasi muda.
Acara berikutnya dilanjutkan dengan Tenun Presentation, dimana 15 model muda dari Nusa Tenggara Timur. Acara ini mempersembahkan koleksi kain tenun Ende Lio dari Wastra Jo Seda, Lio Sare, 2Na Collection dan Arief Wicaksono.

Para model menampilkan kain tenun dengan gaya yang memadukan keaslian tradisional dan sentuhan modern, memperlihatkan bahwa kain tenun dapat menjadi bagian dari gaya hidup masa kini tanpa kehilangan identitas budayanya.
Sekretaris Wuamesu Indonesia, Greg Agung mengungkapkan bahwa acara ini diselenggarakan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya Ende Lio.
"Melalui acara ini, kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya Ende Lio dan mempromosikan kain tenun sebagai bagian dari identitas bangsa," ungkap Greg.
Dukungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia menjadi bukti komitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal melalui platform edukasi dan kreatif.
“Wuamesu Indonesia berharap acara ini menjadi langkah nyata dalam menjembatani budaya tradisional dengan dunia modern, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia,” pungkas Greg. (SP/Silvia). ***