TODAY READER, TOMMOROW LEADER
redaksi - Sabtu, 06 November 2021 18:57TEMAN su baca berapa buku di akhir minggu ini? Saya baca bukunya Bro Robertus Adi Sarjono Owon, guru SMPK Vifi & dosen IKIPMu, tapi belum abis. Tapi ini buku asyik. Judulnya: BIJAK LEWAT KEARIFAN LOKAL.
Isinya adalah cerita-cerita tentang peristiwa-peristiwa adat, ungkapan-ungkapan arif, dongeng-dongen pendidikan, yang digali dari hidup kita sehari-hari yang bersumber dr warisan Leluhur Nian Tana. Teman yang belum punya, boleh minta di Pa Adi. Dan, yang terpenting: BACALAH.
Tentang baca-membaca itu, saya ingat Wakil Bupati Sikka, Bapak Romanus Woga. Setiap berkunjung ke institusi pendidikan, baik untuk serahkan beasiswa di perguruan tinggi, maupun kunker ke SD, SMP & SLTA, beliau selalu memotivasi siswa dan mahasiswa untuk membaca.
"Baca! Bacalah apa saja, kapan saja, di mana saja," pinta Bapa Rommy, sapaan karib Wabup kita itu.
Ia lalu ceritakan dirinya, yang walau hanya tamatan SMA, tapi bisa menguasai banyak bahasa asing, kuasai ilmu perkoperasian, hingga pernah bertugas sebagai Presiden Kopdit Benua Asia yang berkantor di Bangkok, Thailand.
"Saat di Korea, saya berkunjung ke perpustakaan nasional mereka. Dan saya tertegun pada tulisan di pintu gerbang Korea National Library, yaitu: TODAY READER, TOMORROW LEADER. Jika sekarang kita banyak membaca, maka di kemudian hari kita akan menjadi pemimpin. Maka, bacalah. Karena saya ini sudah membuktikannya," papar Pak Rommy.
Sy suka ajakan Pak Wabup itu. Membangun manusia utk hebat lewat pendidikan dan juga lewat membaca, itu jauh lebih dahsyat daripada membangun gedung atau jalan yang bisa rusak... Tapi hanya oarang bijak yangg mampu melihatnya dan menyadari kebenarannya.
Membaca banyak-banyak dan tuntas dan utuh dan sampai selesai... pun tetap penting untuk yang su jadi sarjana, dan yang su bekerja di berbagai bidang.
Karena, ada yang baru baca satu-dua ayat, eh, langsung ajak berdebat, dan ngotot pingin menangkan ide dan argumennya yang mungkin prematur.
Jika seseorang sudah baca buaaaaaaaaanyak, maka dia akan tiba pada kesadaran ilmu padi: "makin berisi, makin merunduk."
Lawan dari itu adalah tong kosong: tak tau apa² tapi roak mirip knalpot bocor.
Oleh Even Edemeko (Sumber: Facebook Even Edomeko).