Tokoh Adat Ondorea Minta Generasi Muda Toto Tanah Rea Lestarikan Bahasa Daerah
redaksi - Rabu, 11 Agustus 2021 19:23NANGAMBOA, ( Floresku.com) - Urbanus Mbu,u, kepala suku Ondodea atau Ondorea di Nangamboa, Desa Ondorea Barat, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende meminta generasi muda Toto – Tanah Rea umumnya, dan warga suku Ondodea khususnya, untuk tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Permintaan Urbanus Mbu'u disampaikan agar bahasa daerah Toto-Tana Rea, dapat tetap lestari.
Sebagaimana diketahui, bahasa Toto-Tana Rea digunakan oleh lebih dari 10 ribu orang penutur. Mereka mendiami wilayah ulayat Toto-Tana Rea yang berada di wilayah Kecamatan Nangapanda bagian barat, dan Kecamatan Maukaro di Kabupaten Ende, serta Kecamatan Wolowae dan di sebagian dari Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.
Namun, belakangan ini bahasa ini semakin tergerus dan kian jarang digunakan, terutama oleh generasi muda. Generasi muda Toto-Tana Rea lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, banyak warga yang berasal dari luar wilayah Toto-Tana Rea, dalam kesehariannya tetap menggunakan bahasa asalnya masing-masing.
“Bahasa daerah Toto – Tanah Rea adalah warisan dari nenek moyang yang menjadi jati diri dan lambang ksatria orang Toto – Tanah Rea. Oleh karena itu bahasa daerah tersebut harus tetap dijaga kelestariannya, supaya tetap menjadi kebanggaan dan identitas serta pendukung budaya Toto Tanah Rea itu sendiri,” demikian ungkap Urbanus Mbu,u kepada media ini di Nangamboa, Selasa, 10 Agustsus 2021.
Menurut Mbu'u, pelestarian bahasa daerah adalah salah satu cara kita mengisi kemerdekaan RI yang sebentar lagi akan berusia 76 tahun.
Mbu'u mengakui kalau dirinya sangat prihatin dengan keberadaan bahasa daerah Toto – Tanah Rea yang semakin hari semakin berkurang penuturnya. Hal ini disebabkan generasi muda saat ini semakin dipengerauhi oleh kemajuan zaman sehingga semakin enggan menggunakannya. “Mereka tampaknya lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa gaul ala media sosial,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pemerhati bahasa daerah di Kecamatan Nangapanda, Frans Yafed, S.Pd, ketika dimita tanggapannya berkaitan dengan semakin berkurangnya penutur bahasa daerah Toto – Tanah Rea, mengatakan bahwa kepunahan bahasa memiliki dampak yang signifikan bagi keberlangsungan suatu budaya daerah.
Oleh karena itu ia meminta kepada orang tua untuk mengajarkan bahasa Toto – Tanah Rea kepada anak – anaknya untuk berkomunikasi dalam kesehariannya.
Selain itu, kata Yafed lagi, pemerintah perlu menyelenggarkan acara – acara yang dapat melestarikan bahasa daerah.
"Pemerintah hendaknya juga mewajibkan kepada seluruh masyarakat pendatang yang berdomisili di seluruh wilayah ulayat Toto- Tanah Rea untuk berkomunikasi keseharianya menggunakan bahasa daerah Toto – Tanah Rea, sedangkan bahasa daerah yang dari luar Toto – Tanah Rea hendaknya tidak boleh digunakan di wilayah Toto – Tanah rea, sehingga kelestarian bahasa daerah Toto-Tanah Rea tetap terjaga dari generasi ke generasi," pungkasnya. ( Bob Sina)