Uskup João Carlos dari Komisi Komsos Wali Gereja Mozambik Ajak Warga Dunia Bersolider dengan Penduduk Cabo Delgado
redaksi - Sabtu, 20 Maret 2021 23:02MOZAMBIK (Floresku.com) - Uskup Dom João Carlos Hatoa Nunes meminta warga Mozambik dan komu-nitas internasional untuK melakukan aksi solidaritas dengan penduduk Cabo Delgado yang menderita akibat aksi teror dari kelompok militan ISIS.
Uskup yang bertanggung jawab atas Komisi munikasi Sosial di Konferensi Wali Gereja Mozambik, João Carlos Hatoa Nunes, telah menyerukan solidaritas dengan rakyat Cabo Delgado. Provinsi utara Mozambik yang saat saat ini sedang 'dikepung' oleh pemberontakan yang terkait dengan jihadis.
“Banyak penduduk provinsi cabo Delgado sekarang mengungsi atau dalam pelarian. Yang lainnya terbunuh dalam keadaan brutal,” kata .Uskup João Carlos.
Solidaritas dan kesadaran
Berbicara kepada Vatican News, Uskup João Carlos mengatakan bahwa terorisme yang merajalela di Cabo Delgado, sudah sangat mengkuatirkan karena telah menyebabkan kematian lebih dari dua ribu orang sejak tahun 2017. Sekitar tujuh ratus ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka. Oleh karena itu ia mendesak warga internasional melakukan sesuatu.
“Ayo lakukan apa saja yang kita bisa untuk membantu penduduk Cabo Delgado,” kata Uskup kelahiran Beira, Provinsi Sofala, 8 Maret 1968 itu.
Tempat penampungan pengungsi semakin tak memadai
Menurut Reliefweb, kondisi kehidupan di kamp dan tempat penampungan sementara Cabo Delgado, yang dibangun untuk menampung ribuan keluarga pengungsi yang kelelahan, dan semakin tidak memadai.
“Para pengusi semaki menderita karena kekurangan persedian makanan, pakaian, obat-obatan, terpal plastik dan terpal bagi orang-orang untuk melindungi diri dari unsur-unsur tersebut. Setiap aspek kehidupan di kamp adalah perjuangan, kata badan kemanusiaan. Trauma yang dialami oleh para pengungsi internal (IDP) telah memakan korban,” kata Reliefweb mengutip beberapa relawan Médecins Sans Frontières.
Médecins Sans Frontières menyediakan layanan air dan sanitasi di kamp-kamp, termasuk membangun jamban dan menyediakan air bersih.
Aksi teror berlanjut
Mozambik, negara di Afrika Timur ini ternyata belum lepas dari cengkeraman para militan yang terkait dengan kelompok Negara Islam atau IS/ISIS. Dalam laporan terbaru, para militan kembali meneror hingga nekat memenggal kepala anak-anak.
Sebelumnya, pada November 2020 lalu, mereka menyerang hingga memenggal lebih dari 50 penduduk di provinsi utara Mozambik, Cabo Delgado. Tak hanya itu, pada April tahun lalu, kelompok ini juga dilaporkan sempat menyerang sebuah desa yang mengakibatkan puluhan penduduknya mati ditembak atau dipenggal.
Mengutip BBC, laporan tentang pemenggalan anak-anak diungkap oleh organisasi hak anak, Save the Children. Disebutkan bahwa para militan memenggal kepala anak-anak dengan rentang usia sekitar 11 tahun.
Hingga kini, belum jelas berapa jumlah anak yang jadi korban pembunuhan para pembe-rontak. Namun, aksi pemenggalan ini dikatakan terjadi di provinsi utara Mozambik, Cabo Delgado. Lebih lanjut, Save the Children juga mengungkap ada seorang ibu yang ikut bersaksi tentang kejadian itu. (Vatican News/BBC/MLA)