Warga Desa Tendaondo dan Desa Nataute Minta Pemerintah Perbaiki Jembatan Gantung

Redaksi - Rabu, 26 Mei 2021 11:49
Warga Desa Tendaondo dan Desa Nataute Minta Pemerintah Perbaiki Jembatan GantungSejumlah siswa SDK Malasera dari Kampung Ndangakapa sedang menyeberang di jembatan gantung yang menghubungan Desa Tendaodo, Kecamatan Nangapanda, Kab. Ende dan Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro, Kab. Nagakeo (sumber: Rian)

ENDE (Floresku.com) Masyarakat Desa Tendaondo Kecamatan Nangapanda  Kabupaten Ende  dan Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo meminta pemerintah kabupaten untuk memperbaiki jembatan gantung yang saat ini sudah tidak layak dilewati oleh warga, terutama para siswa sekolah. 

"Pak lihat saja kondisi jembatannya, memang kayunya sudah lapuk dan mulai patah, kita harap segera diganti," ujar Blasius seorang warga Kampung Ndangakapa, Desa Tendaodo kepada media ini, Rabu (26/5) pagi.

 Jembatan gantung ini merepukan jembatan satu-satunya yang bisa dilewati oleh para siswa untuk bisa ke SDK Malasera yang berada di seberang sungai.

 “Kalau jembatan ini tak berfungsi, maka saat musim hujan tiba, para siswa praktis tidak dapat ke sekolah,” jelasnya.

Blasius mengharapkan pemerintah untuk segera memperbaiki secepatnya karena ini salah satu jembatan alternatif untuk dua desa di daerah perbatasan Kabupaten Ende dan Nagekeo.

Keluhan dan harapan serupa disampaikan pula oleh Fransiska Nasa, warga Kampung Malasera, Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Fransiska Nasa mengatakan, selain digunakan para siswa sekolah, jembatan gantung itu juga dipakai warga kampung untuk pergi ke kebun, dan  pergi beribadat di Kapela St. Martinus, Malasera.  

“Jembatan gantung ini sangat dibutuhkan oleh warga, bukan hanya oleh warga Kampung Malasera dan Ndangakapa, melainkan juga warga Kampung Koporombo dan Bhodukado. Soalnya sekolah dan kapela berada di Kampung Malasera,” ujarnya.

Oleh karena itu,  lanjut Fransiska, pemerintah perlu segera memperbaikinya. 

“Pemerintah Kabupaten Nagekeo perlu juga ikut ambil bagian dalam perbaikan ini, karena pembangunannya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Ende,” Fransiska menambahkan.

Marselinus Sina,  alumnus SDK Malasera mengatakan jembatan gantung itu sangat membantu para siswa yang mau ke sekolah dan umat yang mau beribadat di Kapela. Seharusnya, kalau kerusakannya ringan, warga setempat harus berinsiatif untuk memperbaikinya. 

 “Kalau papannya yang lapuk, sebaiknya warga di kedua desa itu bisa menggantikannya sendiri. Apalagi,  di wilaya desa Nataute dan Tendaodo banyak tersedia kayu, dan cukup banyak warga yang memproduksi papan kayu. Jadi,  seharusnya upaya pemeliharaan jembatan harus menjadi tanggung jawab dari warga kedua desa tersebut,” ujarnya.

“Waktu saya ke kampung (Malasera, red),  saya selalu mendapati bahwa jembatan gantung itu dililiti belukar, dan tak ada warga yang peduli untuk membersihkannya. Malah saya yang sesekali ke kampung yang membersihkannya.  Itu pertanda bahwa warga  belum merasa ikut memiliki fasilitas publik yang telah dibangun pemerintah,” kata Marslinus lagi.  

Sementara itu Ambrosius Reda Anggota DPRD Kabupaten Ende dari Dapil ll partai Golkar meminta kepada pemerintah untuk segera memperhatikan kondisi jembatan yang saat ini kayunya sudah mulai lapuk.

"Kalau bisa dalam waktu dekat harus segera memperbaiki, karena jembatan ini biasa di gunakan oleh anak-anak untuk pergi kesekolah," ujarnya.

Kita minta pemerintah Kabupaten Ende untuk segera menangapi keluhan masyarakat, karena jembatan ini adalah salah jembatan penghubung antara Desa Nataute (Nagakeo) dan Desa Tendaondo (Ende)

Sementara itu Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad ketika diminta tanggapan terkait pengeluhan masyarakat desa Tendaondo kecamatan Nangapanda mengatakan pihaknya akan meminta dinas PU untuk turun melihat langsung kondisi jembatan tersebut.

"Kalau soal Anggaran kita lihat dulu kira-kira seperti apa, ya kita lihat dulu kondisinya"

“Kita akan melakukan perbaikan kayu-kayu yang sudah lapuk itu, kalau soal besi atau tiangnya saya pikir masih kuat, karena jembatan itu saya tau benar baru bangun berapa tahun yang lalu. dan saya berharap kepada masyarakat yang melewati jembatan gantung tersebut harus tetap eksra hati-hati,” ungkap Bupati Djafar. (Rian/MAR)

RELATED NEWS