Warga Sokoto Panik, Militer AS Serang ke Dugaan Kamp ISIS

redaksi - Minggu, 28 Desember 2025 11:53
Warga Sokoto Panik, Militer AS Serang ke Dugaan Kamp ISISMiliter AS Serang ke Dugaan Kamp ISIS (sumber: AP/Youtube.com)

JABO, SOKOTO, NIGERIA (Floresku.com) — Warga Desa Jabo, Negara Bagian Sokoto, Nigeria barat laut, dilanda kepanikan setelah menyaksikan cahaya merah menyala di langit selama berjam-jam, menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap kamp yang diduga milik kelompok Islamic State (ISIS), Kamis malam waktu setempat.

Sanusi Madabo (40), seorang petani setempat, mengira suara ledakan keras yang didengarnya seperti pesawat jatuh. Saat keluar dari rumah tanah liatnya bersama sang istri, ia melihat langit memerah terang, hampir menyerupai siang hari. Baru kemudian ia mengetahui bahwa itu adalah serangan militer AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya telah melancarkan “serangan kuat dan mematikan” terhadap “teroris ISIS di Nigeria barat laut.” 

Baca juga:

Pemerintah Nigeria mengonfirmasi bahwa operasi tersebut merupakan hasil kerja sama dan berbagi intelijen antara kedua negara.

Warga Jabo mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu menimbulkan ketakutan dan kebingungan, karena desa mereka sebelumnya tidak pernah mengalami serangan teror, meski wilayah sekitar kerap menjadi sasaran kekerasan.

“Panasnya sangat terasa, rumah kami bergetar, lalu api muncul,” kata Abubakar Sani, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi ledakan. Ia meminta pemerintah memberikan perlindungan lebih baik bagi warga sipil.

Militer Nigeria belum menjelaskan jumlah lokasi yang diserang. Menteri Luar Negeri Nigeria, Yusuf Tuggar, menyebut operasi ini sebagai “fase baru dari konflik lama” dan mengindikasikan kemungkinan serangan lanjutan. Ia menegaskan bahwa kekerasan telah lama menargetkan baik umat Kristen maupun Muslim di Nigeria.

Analis keamanan Bulama Burkati dari Tony Blair Institute menilai ketakutan warga diperparah oleh minimnya informasi resmi. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa, namun pemerintah juga belum mengungkap identitas kelompok yang diserang maupun hasil evaluasi pascaserangan.

Para analis menduga target sebenarnya adalah kelompok Lakurawa, kelompok bersenjata baru yang sebagian besar anggotanya berasal dari wilayah Sahel. Namun, hubungan langsung kelompok ini dengan ISIS masih belum terbukti.

Di lapangan, warga merasa semakin rentan. Puing-puing serangan berserakan, dan sebagian warga memungut serpihan logam tanpa menyadari potensi bahaya. Bahkan, rencana pernikahan seorang remaja setempat terganggu oleh rasa takut.

“Seharusnya saya memikirkan pernikahan, tapi sekarang saya panik,” ujar Balira Sa’idu (17). “Kami tidak tahu apakah Jabo masih aman.”  (Sandra/Sumber: CruxNow.com)**

RELATED NEWS