WORALOGI 13: Pater Leo Kleden SVD

redaksi - Senin, 28 Juni 2021 16:03
WORALOGI 13:  Pater Leo Kleden SVDP. Leo Kleden SVD (sumber: Istimewa)

Oleh Gusti Tetiro

Pater Leo Kleden SVD adalah pengajar filsafat yang hebat. Bahagia dan bangga pernah hadir di beberapa kelas Pater Leo, terutama kelas Filsafat Ketuhanan dan Hermeneutik Modern dan Kontemporer. Saya sering bolos kuliah Liturgi Pastoral agar bisa hadir kuliah Filsafat Manusia asuhan Pater Leo. Maafkan saya Romo Marthony!

Salah satu yang bikin kita tidak bosan dalam kuliah Pater Leo adalah kemampuannya bercerita atau mengisahkan sesuatu. Pater Leo sangat naratif. Suatu hari, dalam kuliah Hermeneutik Filosofis, Pater Leo ingin menjelaskan tentang bagaimana cara manusia memahami. Imajinasi dan kreativitas harus menjadi prioritas.

Begini kurang-lebih cerita Pater Leo: "Ada seorang mahasiswa kedokteran hewan yang hadir kuliah dari seorang profesor yang pakar gajah. Semua mahasiswa sudah tahu kalau sang profesor ahli di bidang studi tentang gajah. Maka, menjelang ujian, seperti kita yang lain, sang mahasiswa harus menyeleksi bahan untuk bisa dipelajari dalam satu malam. Gajah masuk  dalam prioritas seleksi sang mahasiswa. 

Keesokan harinya, di hadapan kertas soal, sang mahasiswa membaca soal tentang cacing. Sang mahasiswa tidak kehilangan akal. Dia mulai menjelaskan, 'Bentuk tubuh cacing mirip dengan belalai gajah. Gajah adalah....’ (lancar,  karena sudah belajar" :D.

Kami satu kelas meledak tertawa. 14 pertemuan membahas hermeneutik Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, Gadamer dan Ricoeur berjalan lancar. Kami sudah tahu, Pater Leo pakar Ricoeur.

Ujian tiba. Hampir tidak mungkin kuasai semua filsuf itu dalam semalam. Ricoeur tentu saja jadi prioritas kami. kebanyakan mahasiswa membuat seleksi: memilih tiga dari 5 filosof. Misalnya, ada teman saya memilih Schleiermacher, Dilthey, dan Ricoeur. Ternyata, Pater Leo membuat soal tentang Schleiermacher, Dilthey dan Gadamer.

Teman saya tidak hilang akal. Dengan tenang dia menjawab soal tentang dua filsuf awal. Tiba giliran menjawab soal tentang Gadamer, sang mahasiswa menarik napas panjang lalu mulai mengarang indah, "Gadamer adalah filsuf pemuncak tradisi hermeneutik Jerman setelah Heidegger. Di dunia berbahasa Perancis, posisi Gadamer ditempati oleh seorang jenius bernama Paul Ricouer. Hermeneutik Paul Ricouer...(bla..bla..bla...lancar karena sudah belajar semalam) :D.

Selamat Ulang Tahun Pater Leo. Sehat dan bahagia selalu. Terima kasih untuk kuliah yang sangat berguna. Salam Sokratik: tetap jadi inspirasi bagi orang-orang muda! (*)

RELATED NEWS