WORALOGI (9): Kebahagiaan Menurut Orang Flores

redaksi - Selasa, 04 Mei 2021 09:09
WORALOGI (9): Kebahagiaan Menurut Orang FloresIlustrasi: orang Flores (Lio) sedang menyanyi dan menari (Foto:#langit-flores) (sumber: null)

Oleh Gusti Tetiro


KALAU kita ke toko buku hari-hari ini, ada banyak sekali buku motivasi untuk hidup bahagia. Bahkan, di deret rak buku filsafat, tidak sedikit jumlah buku tentang kebahagiaan, mulai dari kebahagiaan menurut filsuf klasik Aristoteles dan Plato, Epikurus, kaum Stokisme hingga filsafat kebahagiaan dari para pemikir yang lebih kemudian seperti Blaise Pascal dan Jeremy Bentham.

Ada satu buku yang menarik perhatian saya yang berbicara tentang kebahagiaan menurut orang-orang dari negara-negara tertentu. Dari situ saya tertarik untuk membuat secara karikatural, tentu dengan generalisasi seperlunya, kebahagiaan menurut orang Flores.

Kebahagiaan menurut orang Manggarai adalah bisa menikmati kopi kental tanpa gula sambil serius bekerja. Entah itu bekerja fisik di kebun atau sawah, pun sedang berpikir keras dalam berfilsafat atau belajar.

Kebahagiaan orang Bajawa adalah saat mereka bisa santai sejenak menikmati tuak putih (moke bhara) sambil berkelakar dengan sama saudara (nalo). Ini semacam perayaan kecil setelah energinya diembat rutinitas seharian.

Kebahagiaan menurut orang Nagekeo adalah bisa berdebat tanpa perlu baper. Tentu, dengan bumbu pujian kepada yang lebih tua, dengan ataupun tanpa alasan yang mencukupi.

Kebahagiaan menurut orang Ende-Lio adalah bisa ngobrol seharian membicarakan apa saja (gesa). Orang Ende-Lio adalah masyarakat yang suka bercerita, sering suka dipuji juga , tetapi dengan kesadaran penuh soal relasi antara yang lebih tua dan yang lebih muda.  

Kebahagiaan menurut orang Maumere adalah menikmati ikan bakar dengan tuak (moke) Bola mereka yang enak. Orang Maumere kebanyakan pendiam, tetapi dengan moke mereka bisa saja berbicara seaktif orang Ende-Lio.

Kebahagiaan orang Flores Timur adalah makan jagung titi dengan lauk ikan laut mereka yang super lezat. Orang Flores timur lebih pendiam, tetapi kalau sedang kumpul-kumpul para senior mereka akan mengeluarkan syair-syair indah puisi tradisional dalam bahasa daerah mereka.

Kendati demikian, ada satu persamaan orang-orang Flores tentang kebahagiaan. Mereka adalah masyarakat yang suka bersenang-senang (homo ludens). Dari barat hingga ke timur Flores, kita akan menemukan satu persamaan: mereka suka bernyanyi dan menari.

So,  Anda sedang merencanakan liburan setelah pandemi berlalu? Ayo ke Flores, nikmati kebahagiaan bersama orang-orang yang selalu tahu cara untuk bergembira. (*)

RELATED NEWS