YPF Sosialisasikan Program 10.000 Ekor Induk Babi untuk Flores di Paroki Rangga, Ratusan Warga Sangat Antusias

redaksi - Senin, 23 Mei 2022 10:41
YPF Sosialisasikan Program 10.000 Ekor Induk Babi untuk Flores di Paroki Rangga,  Ratusan Warga Sangat AntusiasPendiri Yayasan Peduli Foundation, Gusti Sarifin saat mensosialisasikan Program 10.000 ekor induk babi untuk Flores di Aula Paroki Rangga, Lembor, Manggarai Barat, Minggu, 22 Mei 2022. (sumber: Tedy N)

LEMBOR (Floresku.com) - Yayasan Peduli Foundation (YPF) melakukan kegiatan sosialisasi program sepuluh ribu (10.000) ekor induk babi yang akan ditempatkan di seluruh daratan Flores. 

Kegiatan sosialisasi itu dilaksanakan di Alua Paroki Rangga, Desa Pong Majok, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Minggu, 22 Mei 2022, dihadiri oleh ratusan umat (warga masyarakat).

Kegiatan itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan gambaran yang jelas berkaitan dengan konsep dan misi dasar di balik program sepuluh ribu induk ekor babi yang dilakukan Yayasan Peduli Foundation itu.

Dalam proses sosialisasi, terlihat jelas masyarakat sangat antusias dalam menyambut program yang berlian itu.

Kegiatan Sosialisasi yang dilakukan oleh Yayasan Peduli Foundation di Aula Paroki Rangga, Lembor, Mabar (Foto: Tedy N.)

Agustinus Sarifin, selaku pendiri Yayasan menyampaikan bahwa latar belakang program sepuluh ribu ekor induk babi itu berangkat dari keprihatinan ekonomi masyarakat Flores.

"Sebetulnya berangkat dari keprihatinan ekonomi yang ada. Saya simpulkan ekonomi masyarakat di Flores masih lemah ketika saya menemukan kesulitan praktis. Contohnya, cari apoteker untuk apotek-apotek saya. Ketika saya telusuri, ternyata orang tidak mampu mengongkos sekolah apoteker", katanya.

Keprihatinan lain, yakni masih banyak  warga masyarakat Flores yang memiliki rumah tidak layak.

Akibat dari krisis ekonomi ini, akses pendidikan bagi anak-anak sangat terganggu, ada yang putus sekolah karena biaya sekolah sangat mahal. Ada juga yang meskipun selesai kuliah, tapi banyak yang tidak mempunyai lapangan kerja.

Terhadap situasi ini Gusti, demikian ia disapa, menilai bahwa  proses pendidikan yang terjadi di Flores bukan proses pendidikan yang membebaskan, tapi arahnya kepada pemiskinan.

"Orang kuliahkan anaknya ke mana-mana, jual tanah-jual ini. Anak tamat tidak dapat pekerjaan. Padahal di sisi lain, kita punya lahan cukup banyak, tapi tidak dimaksimalkan menjadi aset yang produktif", ujar Gusti.

Pendiri YPF itu pun optimis, segala mata rantai persolaan masyarakat itu akan bisa diselesaikan dengan cara memberdayakan masyarakat itu sendiri. Salah satu langkah konkritnya, yaitu program sepuluh ribu ekor induk babi untuk Flores.

"Jadi, dengan program sepuluh ekor babi ini, lahan menjadi produktif, sarja-sarjana peternakan dan Dokter Hewan bisa difungsikan  sebagai tenaga teknis yang berkompeten untuk mengelola program ini. Efek dari program ini cukup banyak, peningkatan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan dan masih banyak lainnya ", tegas Gusti wirausahawan sukses asal Manggarai yang tinggal di Jakarta itu.

Ia pun berkomitmen, agar program ini berjalan dengan baik dan efektif, YPF akan membuka kesempatan bagi dokter hewan untuk ditempatkan di setiap kecamatan. Satu kecamatan dibutuhkan satu dokter hewan.

Tidak hanya itu, Gusti mengharapkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat agar menyambut dan menyukseskan program sepuluh ribu ekor induk babi untuk Flores.

Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi itu, Tim Yayasan Peduli Foundation, Tim Yayasan Puspita Bangun Bangsa, Romo Pastor Paroki Rangga, Dewan Paroki, Tokoh masyarakat, OMK Paroki Rangga dan ratusan umat. (Tedy N). ****

RELATED NEWS