YPPS Ajak Pemda Flotim dan Stakeholders Bangun Kesiagaan Warga Hadapi Bencana

redaksi - Kamis, 11 Mei 2023 22:06
 YPPS Ajak Pemda Flotim dan Stakeholders Bangun Kesiagaan Warga Hadapi BencanaYPPS menggelar kegiatan kampanye kesiapsiagaan bencana bersama BPBD Flores Timur dan sejumlah stakeholder, Rabu 10 Mei 2023. (sumber: Chen Epivania)

LARANTUKA- (Floresku.com) - Kabupaten  Flores Timur, Provinsi Nuasa Tenggara adalah salah satu wilayah yang sering dilanda bencana alam, seperti angin badai, banjir bandang, longsoro dan gempa bumi, serta letusan gunungan berapi. 

Oleh karena itu Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) merasa terpanggi untuk terus  mengkampanyekan kesiapsiagaan warga masyarakat menghadapi bencana. 

Setelah melaunching kegiatan bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Kampus IKT Larantuka tanggal 26 April 2023, YPPS langsung menyusun strategi agar seruan antisipasi bencana menyebar luas.

Tak bekerja sendirian, LSM yang berpusat  di Kelurahan Waibalun, Kecamatan Larantuka ini juga menggandeng Pemerintah Daerah Flores Timur dan sejumlah stakeholder.

Pemateri dari BPBD Flores Timur langsung memaparkan materinya tentang ancaman dan bencana. Peserta kegiatan tampak serius mengikuti semua proses yang dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Flores Timur, Yohanes B. Polen Hayon, menayangkan sejumlah gambar melalui layar infokus kepada puluhan peserta kegiatan.

Yohanes juga tak lupa menjelaskan gambar-gambar bencana lengkap dengan klasifikasi dan status ancamannya.

Menurutnya, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang jenis-jenis bencana alam dapat dikategorikan dalam empat hal diantaranya, bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, dan kegagalan teknologi.

"Pengertian bencana tentu masing-masing kita cukup paham. Kalau gagal teknologi juga masuk dalam bencana alam, tetapi bisa kategori sendiri karena mungkin salah desain, misalnya jembatan yang runtuh," katanya.

Ia menyebutkan, manajemen bencana cukup bermanfaat untuk membatasi jumlah korban serta kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan hidup.

Di akhir materinya, Yohanes menyampaikan apresiasi kepada pihak YPPS yang terus memfasilitasi kegiatan kampanye tersebut.

Sementara Fasilitator YPPS, Karolus K Ola, mengatakan kegiatan kesiapsiagaan bencana harus terus dilakukan lantaran wilayah kepulauan di ujung timur Pulau Flores masuk dalam zona rentan bencana.

Salah satunya, kata dia, adalah fenomena alam geologi dan hidrometeorologi. Kegiatan ini dinilai mampu menggalang partisipasi masyarakat agar punya pemahaman yang cukup saat menghadapi ancaman bencana.

"Ada beberapa target yaitu, mengurangi kerusakan infratruktur, mengurangi kerugian akibat bencana, jumlah penduduk terdampak bencana, mengurangi kematian, dan meningkatkan ketersediaan informasi," jelasnya.

Setelah pemaparan materi untuk peningkatan kapasitas, pihaknya akan melanjutkan kegiatan di sembilan titik sasaran yaitu, sekolah, desa, kelurahan, dan ruang publik.

"Kita berbicara soal kesiapsiagaan di sembilan titik yang sudah kita rencanakan," tuturnya.

Kegiatan berlangsung di Aula Liberti Training Center YPPS dihadiri oleh Dinas Sosial Flores Timur,  Dinas Lingkungan Hidup Flores Timur, Sat Pol PP Flores Timur, Trash Hero Larantuka, Tagana Flores Timur, Kodim 1624 Flores Timur, Polres Flores Timur, BMKG Gewayan Tana Larantuka, IKT Larantuka, Forum PRB, dan CRS. (Chen Epivania). ***

RELATED NEWS