MAUMERE (Floresku.com) - Hi’a Beach adalah salah satu destinasi wisata awal (pantai) yang sedang naik daun dan bnyak dikunjungi para wisatawan. 

Selain indah mempesona karena bertaburan pasir putih sepanjang 500 meter, Hi’a Beach mempunyai sejarah yang unik. 

Hi’a adalah sebutan bahasa Muhang yang artinya garam. 

Konon,  pada jaman masukannya bangsa Portugis ke Flores daerah sepanjang pesisir pantai Hi’a dihuni orang dari Bugis atau Buton. Itu sebanya, Kampung Hi’a lazim pula disebut dengan nama “Busung Bugis “.

‘Busung’ artinya kampung dan Bugis yang artinya orang Bugis.

Pekerjaan utama orang Bugis kala itu  adalah memasak air laut untuk menjadi garam. 

• https://floresku.com/read/mengenal-lebih-dekat-desa-wisata-lewomada

Lama-kelamaan, orang Bugis mulai menguasai wilayah pantai Hi'a dan menggusur warga lokal. Oleh karena itu tokoh-tokoh adat dan warga setempat melakukan musyawarah untuk mengambil kembali wilayah Hi’a tersebut.

Namun, orang Bugis menilak untuk meninggalkan pantai Hi'a.  Maka pecahlah perang
antar warga lokal dan orang Bugis,.

Peperangan itu dimenangkan oleh penduduk lokal, sehingga  orang Bugis pun meninggalkan
wilayah Hi’a,.

Semenjak itu,  kampung di sekitar pantai Hi'a disebut dengan nama Kampung Hi’a yang artinya Kampung Garam.

 Di Hi’a Beach para wistatawan dapat menikmati keindahan pantai yang bertabur pasir putih yang bersih lagi mengkilap. 

Selain itu, para wisatawan dapat mandi-madi di laut, sembari menikmati panorama sunrise atau pun sunset yang indah mempesona. 

Untuk semakin memanjakan para wisatawan pemerintah Desa Lewomada telah menyediakan  fasilitas – fasilitas seperti Pos Penjaga, sejumlah Lopo (Rumah Payung) dan Spot Selfie, MCK, warung makang dan minuman dan area parkir yang luas.

“Yuk, datanglah bertamasya ke Hi'a Beach. Dijamin, Anda pasti merasa rileks dan terhibur,” ujar Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng. (Silvia). ***