Sejumlah Jurnalis Perempuan Flores Bentuk Komunitas
redaksi - Jumat, 13 Desember 2024 21:10MAUMERE (Floresku.com) – Berkenaan dengan peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang selalu digaungkan setiap tanggal 25 November-10 Desember, beberapa jurnalis perempuan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) membentuk Komunitas Jurnalis Perempuan Flores atau disingkat KJPF.
Sesi perkenalan komunitas itu telah dilakukan melalui diskusi tantangan kerja jurnalis perempuan di Flores yang ditayangkan lewat siaran langsung instagram KJPF pada Selasa (10/12).
Mengutip EnbeIndoensia, (Jumat, 13/12), Koordinator Bidang Jejaring dan Fellowship Peliputan KJPF Mia Margaretha Holo mengatakan, KJPF hadir sebagai ruang berbagi dan ruang belajar yang aman bagi jurnalis perempuan.
Menurutnya jurnalis perempuan kerap mengalami intimidasi dan kekerasan saat peliputan, namun tidak memiliki ruang yang aman untuk berbagi terkait kejadian tersebut.
"Atas latar belakang itu, KJPF hadir sebagai ruang aman bagi jurnalis perempuan di Flores,” ucapnya.
- BRI CreatorFest 2024: Siapa Saja yang Berhasil Membawa Pulang Gelar Juara?
- Komunitas Terdampak Pembakaran Limbah B3 RSUD TC Hillers Layangkan Surat Somasi
Mia pun berharap, KJPF mampu mendukung kerja-kerja jurnalis perempuan dan ikut meningkatkan kapasitas dari jurnalis.
“Saya senang akhirnya ada komunitas bagi kami jurnalis perempuan di Flores, sehingga ketika seorang jurnalis perempuan mengalami hal-hal tersebut di lapangan, ia tidak merasa sendiri,” kata Mia di Maumere, Kabupaten Sikka, Jumat (13/12).
Koordinator Bidang Gender dan Advokasi KJPF Anjany Podangsa menambahkan, data riset kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama Pemantau Regulasi dan Regulator (PR2) Media yang diterbitkan tahun 2023 tentang Kekerasan Seksual
terhadap Jurnalis Perempuan Indonesia mencatat sebanyak 82,6 persen dari 852 responden pernah mengalami kekerasan seksual selama menjadi jurnalis. Belum lagi, ada jenis kekerasan lain yang juga dialami oleh jurnalis perempuan.
“Untuk itu, KJPF ingin memberi ruang yang aman kepada para jurnalis perempuan di Flores untuk bercerita dan bersama melakukan langkah-langkah mitigasi melalui peningkatan kapasitas diri,” kata Anjany.
Sementara itu Koordinator Bidang Pelatihan dan Publikasi KJPF Intan Nuka menyampaikan, KJPF memiliki berbagai kegiatan peningkatan kapasitas seperti pelatihan, pendampingan penulisan, jejaring kerja sama, serta dukungan lainnya bagi jurnalis.
Intan mengatakan setiap jurnalis perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berkembang.
“KJPF hadir untuk meningkatkan kualitas jurnalis perempuan karena kehadiran kita dalam pemberitaan itu sangat penting,” kata Intan menegaskan.*** (Silvia)