SISI KEHIDUPAN: Saya adalah Apa Yang Saya Katakan

redaksi - Rabu, 05 Mei 2021 13:22
SISI KEHIDUPAN:  Saya adalah Apa Yang Saya Katakan Ilustras: Seorang anak remaja, penjual kelapa muda (Foto: istimewa) (sumber: null)

Oleh Pater Fritz Meko SVD 

DI KOTA Kupang, hampir segala sudutnya orang jual kelapa muda. Katanya, air kelapa muda mampu mengatasi virus covid. Semoga.

Kemarin siang (Senin, 3 Mei, red) ketika dari TB Gramedia menuju Soverdi, saya singgah menikmati kelapa muda di belakang kantor gubernur.

Eih..... ternyata yang melayani saya adalah seorang anak SD Kelas 5. Ia anak yang ceria, banyak bicara dan gesit. Ia bersama bapaknya, tapi kebetulan bapaknya melayani beberapa ibu, nampak dari kantor Gubernu. Sedang “break.”

Saya tanya nama dan asalnya. Dengan lantang ia menjawab, “Nama saya AMIN asal SOE.” Saya timpali: “Wah....namamu bagus sekali. Engkau selalu disebut orang ketika mengakhiri doa: AMIN.” Ia tertawa dan mengatakan “ya benar bapak.”

Lalu saya tanya lagi, mengapa hari ini tidak sekolah. Ia menjawab:” “Sudah satu bulan saya tidak masuk sekolah. Saya bantu bapak cari uang dulu. Nanti kalau sudah banyak uang, saya masuk sekolah lagi. Juga saya sudah lama tidak ke Gereja pada hari Minggu, karena pagi-pagi saya dan bapak harus ke sini (tempat jual kelapa).”

Kemudian ia bercerita tentang banyak hal, antara lain bahwa, keluarga mereka miskin dan rumah mereka rusak berat karena badai seroja.

Yang membuat saya hampir menangis, ketika ia mendekat ke pintu mobil sambil melihat ke dalam mobil dan berkata, “Enak eee.... bapak ada mobil. Bapak pake AC kah.... pantas dingin. Saya mau rajin sekolah supaya nanti saya jadi seperti bapak dan bisa punya mobil.”

Duh...... ia sungguh meluluhkan hatiku. Seketika, bibit kesombangan dalam diriku seakan raib dan pupus. Saya tidak boleh meremehkan siapapun, apalagi orang (anak) seperti AMIN.

Saya heran karena ia begitu akrab, seakan ia sudah lama kenal saya. Saat saya tanya cita-citanya, dengan polos ia katakan, “Saya mau menjadi dosen, mengajar di universitas.”

Saya kagum dengan keakraban, kepolosan dan keberaniannya. Saya yakin, kelak ia akan menjadi orang yang hebat.  Paling tidak apa yang ia cita-citakan dapat ia raih.

Saat kembali ke Soverdi, sepanjang jalan saya menerung tentang tipe AMIN yang polos, energik, akrab dan berani.

Saya lalu ingat, apa yang dikatakan MARK REKLAU dalam bukunya “Change your habits, Change your life” bahwa, “Anda adalah apa yang Anda katakan pada diri Anda sepanjang hari.”

AMIN ......sepanjang bercakap dengan saya, ia ceriterakan keadaan keluarganya yang miskin, rumah yang rubuh, tapi hebatnya ia punya cita-cita yang tinggi. Ia nampak optimis dan yakin bahwa suatu saat ia akan jadi dosen dan akan punya mobil, “seperti bapak.”

Ia seakan TIDAK meremehkan ucapannya. Ucapannya KUAT. Saya yakin, kata-kata yang ia gunakan untuk menjelaskan pengalaman dan cita-citanya akan menjadi pengalamannya kelak.

Ia akan menjadi orang yang sukses dan baik, karena KONSTRUKSI kata-katanya mengandung OPTIMISME dan KEYAKINAN yang mendasar: “Saya mau jadi dosen dan mau punya mobil seperti bapak.”

Ah..... AMIN, tidak rugi berjumpa dengaanmu sosok inspiratif. Tapi sayang, saya tidak sempat memotret dirimu. **

* Bengkel Nurani, 5 Mei 2021

RELATED NEWS