Tepis Rumor  Terkait Pengelolaan Dana Desa, Kades Rubit: Wartawan Bisa Tanyai Warga

redaksi - Kamis, 15 Agustus 2024 11:23
Tepis Rumor  Terkait Pengelolaan Dana Desa,  Kades Rubit:  Wartawan Bisa Tanyai Warga  Kepala Desa Rubit, Policharpus Heret saat berbicara dengan media di Maumere, Kamis (14/8). (sumber: Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) - Kepala Desa Rubit Kecamatan Hewokloang Kabupaten Sikka, Policharpus Heret mengatakan dirinya siap beradu gagasan dengan  wartawan soal kepemimpinan membangun Desa Rubit.

Ia mengatakan dirinya siap berdiskusi perihal penerapan prinsip transparansi pengelolaan keuangan, kerjasama yang positif dengan BPD sebagai mitra pemerintah desa,  keadilan dalam memberikan perhatian kepada seluruh warga masyarakat dengan tanpa memilah-milah kelompok maupun personal, dan keterlibatan langsung dengan masyarakat di lapangan. 

“Juga soal ketegasan  dalam menjalankan aturan dan penerapan autran yang berlaku untuk semua warga tanpa membeda bedakan,” ujarnya kepada media, di Maumere, Kamis (14/8). 

Pernyataan tersebut disampaikan saat dirinya menjabarkan berbagai kegiatan dalam pengelolaan dana desa awal tahun 2020 sampai 2024. 

Dia mengatakan, dirinya sangat berbesar hati kalau ada tudingan- tudingan sepihak menggunakan akun-akun medsos palsu, yang mengatakan kalau proses pekerjaan yang dilakukan di Desa Rubit itu atas kemauannya sendiri tanpa rapat bersama masyarakat dan BPD.

“Bagi saya itu hanya rumor atau tudingan-tudingan itu bersifat perorangan dan sepihak,:” katanya.

Bahkan dirinya meminta agar wartawan melakukan investigasi atau menanyai secara acak terhadap warga, mulai  dari pintu masuk desa atau gapura desa hingga ke ujung wilayah desa, tentang kinerjanya selaku kepada desa selama ini. 

"Bapak ibu mereka (wartawan red) silahkan lakukan pengecekan secara acak dari warga di sana. Saya beri kebebasan, untuk menanyai warga desa biar bapak- ibu tahu keadaanya yang sebenarnya,” ujarnya lagi. 

Policharpus Heret  juga menjelaskan, pada awal kepemimpinannya di tahun 2020 dirinya melaksanakan program pembanguan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) dengan penjabaran secara rinci sebagai berikut: RTLH tahun 2020 sebanyak 24 unit, tahun 2021 sebanyak 8 unit, tahun 2022 sebanyak 6 unit, tahun 2023 sebanyak 2 unit, dan pada Januari hingga Juli 2024 sebanyak 2 unit. 

Bahkan, dia menambahkan, dari hasil lobi POKIR DPRD tahun 2022, desanya mendapat alokasi dana untuk membangun 3 unit RLTH.

“Semua kegiatan ini sudah melalui proses musyawarah secara baik dengan masyarakat dan BPD. Melalui musyawarah tersebut disepekati bahwa calon pemanfaat dari RLTH adalah  KK miskin atau blm punya rumah, punya kemampuan dalam hal swadaya. calon pemanfaat sudah terdata sejak awal melalui pendataan langsung dan dibuktikan dengan dokumentasi  dan survei langsung,” dia menjelaskan. 

Policharpus menambahkan bahwa untuk pengadaan ternak babi kita mengacu kepada potensi desa.

Sejauh ini Desa Rubit dikenal sebagai  salah satu pemasok pakan ternak babi terbesar di Pasar Wairkoja, Geliting, Kecamatan Kewapante.

Tak jarang pula, Desa Rubit memasok pakan ternak babi  ke Pasar Alok, di Kota Maumere. 

Menurut  Policharpus, pengadaan pakan ternak babi tersebut dikembangkan  melalui mekanisme dan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.

Kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk menjamin  kesehatan hewan dan hal lain yang berkaitan ternak.

Semuanya diberi sertifikasi kelayakan. Atinya, jika layak dan sesuai dengan spesfikasi maka akan diberi pakan ternak akan diberi label dengan penomoran.

Setiap pemanfaat harus menyiapkan kandang, dan menandatangani surat pernyataan bermeterai untuk merawat dan menjaga kelangsungan hewan ternak dan wajib menggulirkan ke KK lain yang disepakati.

Menjawab soal adanya soal temuan temuan dalam pelaporan penggunaan Dana Desa oleh Inspektorat Kabupaten Sikka Policharpus  mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada pemanggilan baik terhadap dirinya sebagai kepala pemerintahan desa maupun bersama staf desa terkait dugaan pelanggaran penyalahgunaan dana desa. 

Yang menjadi masalah utama di Desa Rubit saat ini adalah belum tersedianya pasokan  air minum yang merupakan kebutuhan khusus masyarakat setiap hari. 

“Hingga saat ini, untuk memenuhi  kebutuhan akan air minum warga masyarakat  harus memesan mobil tngki yang harganya bervatiasi antara Rp 250 ribu hingga Rp 450 ribu per tangki,” terangnya

Pilcharpus berharap dalam masa kepemimpinannya sebagai Kepala Desa, warga Desa Rubit bisa mengalami perubahan hidup. (Silvia). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS